Mengenal 4 Kader Partai Golkar yang Sukses Duduki Jabatan Wakil Presiden
loading...
A
A
A
JAKARTA - Terdapat empat kader Partai Golkar yang sukses menduduki jabatan sebagai Wakil Presiden (Wapres) Indonesia. Kebanyakan dari mereka menjabat di era Orde Baru.
Partai Golkar (Golongan Karya) merupakan salah satu partai politik besar di Indonesia yang telah dirintis sejak zaman Orde Lama. Dilansir dari laman resminya, pada awal berdiri, Golkar bukan berwujud sebuah partai, melainkan perwakilan golongan.
Golkar baru menyandang nama partai setelah diresmikan sebagai partai politik pada 20 Oktober 1964 oleh Soeharto dan Suhardiman.
Telah banyak nama politisi populer yang terlahir sepanjang kiprah partai berlambang Pohon Beringin ini di panggung politik Indonesia. Beberapa dari mereka bahkan berhasil menduduki posisi Wakil Presiden.
Sebelum menjabat sebagai Wapres dari Presiden Soeharto, Purnawirawan TNI berpangkat Letnan Jenderal ini sempat menduduki posisi Ketua Golkar pada tahun 1983.
Sebagai Ketua, Sudharmono banyak melakukan inspeksi keliling cabang Golkar di daerah. Sudharmono juga menggerakan anggota Golkar untuk mendapatkan lebih banyak pemilih.
Pencalonan Tri Sutrisno sebagai Wapres ini tercetus melalui Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat masa bakti 1992 -1997 di tahun 1993.
Kala itu Try Sutrisno adalah figur yang sangat populer dan digadang-gadang akan menggantikan Soeharto sebagai Presiden Indonesia. Berlatar belakang militer, memudahkan Try Sutrisno diterima oleh ABRI, dan kandidat yang diterima elemen Islam.
Sebagai seorang Wapres, Habibie saat itu harus menghadapi kondisi negara yang kacau balau seorang diri usai ditinggal Soeharto. Dia pun diangkat menjadi Presiden.
Pada eranya yang singkat tersebut, Habibie berhasil untuk melahirkan Undang-Undang Anti-Monopoli atau UU Persaingan Sehat, perubahan UU Partai Politik, dan yang paling penting adalah UU Otonomi Daerah.
Partai Golkar sebelumnya sempat mengusung pria kelahiran 15 Mei 1942 ini pada Pemilu Presiden 2009 sebagai capres bersama dengan wakilnya, Wiranto. Akan tetapi perolehan suaranya masih kalah dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang terpilih kembali untuk periode keduanya.
Sepanjang kiprah politiknya di Partai Pohon Beringin, JK sempat didapuk sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2004–2009.
Partai Golkar (Golongan Karya) merupakan salah satu partai politik besar di Indonesia yang telah dirintis sejak zaman Orde Lama. Dilansir dari laman resminya, pada awal berdiri, Golkar bukan berwujud sebuah partai, melainkan perwakilan golongan.
Golkar baru menyandang nama partai setelah diresmikan sebagai partai politik pada 20 Oktober 1964 oleh Soeharto dan Suhardiman.
Telah banyak nama politisi populer yang terlahir sepanjang kiprah partai berlambang Pohon Beringin ini di panggung politik Indonesia. Beberapa dari mereka bahkan berhasil menduduki posisi Wakil Presiden.
Kader Partai Golkar yang Sukses Jabat Wakil Presiden
Berikut ini empat kader Partai Golkar yang berhasil menduduki jabatan Wakil Presiden Indonesia.1. Soedharmono
Soedharmono merupakan kader Partai Golkar pertama yang menduduki jabatan sebagai Wakil Presiden. Pria yang lahir pada 12 Maret 1927 ini merupakan Wapres RI ke-5 yang menjabat pada periode 1988–1993.Sebelum menjabat sebagai Wapres dari Presiden Soeharto, Purnawirawan TNI berpangkat Letnan Jenderal ini sempat menduduki posisi Ketua Golkar pada tahun 1983.
Sebagai Ketua, Sudharmono banyak melakukan inspeksi keliling cabang Golkar di daerah. Sudharmono juga menggerakan anggota Golkar untuk mendapatkan lebih banyak pemilih.
2. Try Sutrisno
Selanjutnya ada mantan Panglima ABRI yang terjun ke politik dan bergabung bersama Partai Golkar. Pria kelahiran 15 November 1935 ini berhasil duduki jabatan Wapres menggantikan Sudharmono di tahun 1993.Pencalonan Tri Sutrisno sebagai Wapres ini tercetus melalui Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat masa bakti 1992 -1997 di tahun 1993.
Kala itu Try Sutrisno adalah figur yang sangat populer dan digadang-gadang akan menggantikan Soeharto sebagai Presiden Indonesia. Berlatar belakang militer, memudahkan Try Sutrisno diterima oleh ABRI, dan kandidat yang diterima elemen Islam.
3. B. J. Habibie
Bacharuddin Jusuf Habibie menjadi Wakil Presiden yang menggantikan Try Sutrisno pada 11 Maret 1998. Beberapa bulan sebelum Presiden Soeharto lengser.Sebagai seorang Wapres, Habibie saat itu harus menghadapi kondisi negara yang kacau balau seorang diri usai ditinggal Soeharto. Dia pun diangkat menjadi Presiden.
Pada eranya yang singkat tersebut, Habibie berhasil untuk melahirkan Undang-Undang Anti-Monopoli atau UU Persaingan Sehat, perubahan UU Partai Politik, dan yang paling penting adalah UU Otonomi Daerah.
4. Jusuf Kalla
Terakhir ada Jusuf Kalla yang menjabat sebagai Wakil Presiden sebanyak dua kali, yakni pada periode 2004 – 2009 era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan periode 2014 – 2019 era Presiden Joko Widodo.Partai Golkar sebelumnya sempat mengusung pria kelahiran 15 Mei 1942 ini pada Pemilu Presiden 2009 sebagai capres bersama dengan wakilnya, Wiranto. Akan tetapi perolehan suaranya masih kalah dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang terpilih kembali untuk periode keduanya.
Sepanjang kiprah politiknya di Partai Pohon Beringin, JK sempat didapuk sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2004–2009.
(bim)