Fakta Menarik Letjen Yunus Yosfiah, dari Menteri hingga Anggota DPR
loading...
A
A
A
JAKARTA - Yunus Yosfiah merupakan salah satu tokoh militer Indonesia yang sempat terjun ke dunia politik. Dirinya pernah menjabat sebagai Menteri Departemen Penerangan dan sempat jadi anggota DPR RI.
Berbagai hal telah terjadi sepanjang karier politik dan militer Letjen Yunus Yosfiah, baik itu berkaitan dengan prestasi maupun kontroversi.
Karenanya terdapat sejumlah fakta menarik yang berkaitan dengan pria kelahiran 7 Agustus 1944 tersebut.
Setelah melepas jabatannya sebagai Menteri Penerangan pada 1999, departemen tersebut akhirnya dibubarkan oleh Presiden Abdurrahman Wahid. Sekaligus membuat Yunus menjadi Menteri Penerangan Terakhir.
Menurut laman Kominfo, Kementerian Penerangan akhirnya dibentuk kembali dengan nama "Kementerian Negara Komunikasi dan Informasi" tahun 2001. Sekarang departemen tersebut dikenal sebagai Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Diketahui bahwa tokoh Angkatan Udara saat itu, Marsekal Udara Saleh Basarah meminta Yunus Yosfiah untuk menghapuskan aturan wajib menonton Film G30S PKI, sebab sejumlah anggota TNI AU menilai film tersebut mendiskreditkan pangkalan AURI di Halim Perdanakusumah dianggap sebagai sarang PKI.
Dari situlah Yunus Yosfiah mengatakan pemutaran film yang bernuansa pengkultusan tokoh, seperti film Pengkhianatan G30S/PKI, Janur Kuning, Serangan Fajar tidak sesuai lagi dengan dinamika reformasi, dan mulai tidak menayangkannya kembali di saluran televisi nasional.
Bersama dengan PPP, Yunus sempat terpilih untuk menjadi anggota DPR mewakili dapil Sulawesi Selatan II di Komisi XI periode 2004–2009.
Berbagai hal telah terjadi sepanjang karier politik dan militer Letjen Yunus Yosfiah, baik itu berkaitan dengan prestasi maupun kontroversi.
Karenanya terdapat sejumlah fakta menarik yang berkaitan dengan pria kelahiran 7 Agustus 1944 tersebut.
3 Fakta Menarik Letjen Yunus Yosfiah
Berikut ini empat fakta menarik tentang Letjen Yunus Sofiah.1. Menteri Penerangan yang Terakhir
Pria bernama lengkap Muhammad Yunus Yosfiah ini pernah ditunjuk sebagai Menteri Departemen Penerangan periode 1998-1999, era kepresidenan B.J Habibie.Setelah melepas jabatannya sebagai Menteri Penerangan pada 1999, departemen tersebut akhirnya dibubarkan oleh Presiden Abdurrahman Wahid. Sekaligus membuat Yunus menjadi Menteri Penerangan Terakhir.
Menurut laman Kominfo, Kementerian Penerangan akhirnya dibentuk kembali dengan nama "Kementerian Negara Komunikasi dan Informasi" tahun 2001. Sekarang departemen tersebut dikenal sebagai Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Baca Juga
2. Menghapus Aturan Wajib Nonton Film G30S PKI
Pada era Orde Baru, setiap tanggal 30 September, film "Pengkhianatan G30S/PKI" selalu wajib diputar di stasiun televisi nasional. Namun aturan ini berubah seiring Yusuf menjabat sebagai Menteri Penerangan.Diketahui bahwa tokoh Angkatan Udara saat itu, Marsekal Udara Saleh Basarah meminta Yunus Yosfiah untuk menghapuskan aturan wajib menonton Film G30S PKI, sebab sejumlah anggota TNI AU menilai film tersebut mendiskreditkan pangkalan AURI di Halim Perdanakusumah dianggap sebagai sarang PKI.
Dari situlah Yunus Yosfiah mengatakan pemutaran film yang bernuansa pengkultusan tokoh, seperti film Pengkhianatan G30S/PKI, Janur Kuning, Serangan Fajar tidak sesuai lagi dengan dinamika reformasi, dan mulai tidak menayangkannya kembali di saluran televisi nasional.
3. Masuk PPP dan Jadi Anggota DPR RI
Pada tahun 2002, Yunus memutuskan untuk masuk menjadi anggota Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Dirinya bahkan sempat menjadi Sekretaris Jenderal PPP dari bulan Desember 2003 hingga tahun 2007.Bersama dengan PPP, Yunus sempat terpilih untuk menjadi anggota DPR mewakili dapil Sulawesi Selatan II di Komisi XI periode 2004–2009.
(bim)