Soal Isu Dinasti Politik Jokowi, Ini Jawaban Gamblang Gibran
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gibran Rakabuming Raka akhirnya buka suara soal isu dinasti politik yang dialamatkan kepadanya. Calon wali kota Solo yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengaku telah blusukan ke warga Kota Solo untuk menjelaskan isu tersebut setidaknya setahun terakhir.
”Saya sebagai pengusaha, yang bisa saya sentuh cuma pegawai saya saja. Tapi kalau masuk ke politik, saya bisa menyentuh 500 ribu orang (warga Solo) melalui kebijakan-kebijakan saya,” tutur Gibran soal motivasinya mencalonkan diri sebagai Wali Kota Solo dalam webinar bertema “Calon Kepala Daerah Muda Bicara Politik, Dedikasi, Motivasi, hingga Respons Politik Dinasti” yang digelar DPP PDIP, Jumat (24/7/2020),
(Baca: Rekomendasi PDIP untuk Gibran, Rudy: Kalau Kecewa, Ya Kecewa)
Mulusnya langkah putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pencalonan Wali Kota Solo pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020, Desember mendatang memang menuai kontroversi. Sejumlah beranggapan bahwa hal itu tak lepas dari peran Jokowi untuk membangun dinasti politik, sesuatu yang pernah ditabukan Jokowi sendiri.
Anggapan itu menguat ketika Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo mengaku dipanggil Jokowi ke Istana Negara. Dari Jokowi sendirilah dia mengetahui bahwa rekomendasi PDIP tidak jatuh padanya.
Namun, Gibran punya jawaban atas tudingan itu. Dia mengatakan, langkahnya maju dalam pilkada tidak ada maksud lain selain karena ingin bisa lebih banyak berbuat untuk masyarakat. Lagipula, dalam sebuah kontestasi pilkada ini tidak ada kewajiban bagi warga Solo untuk memilih dirinya.
(Baca: Muluskan Gibran di Pilkada, Pengamat: Jokowi Bangkrut Moral Politik)
”Saya ikut kontestasi itu bisa menang bisa kalah. Saya kan ikut kontestasi, bisa dicoblos, bisa tidak. Tidak ada kewajiban mencoblos saya, ini kan kontestasi. Di mana dinasti politiknya? Saya juga bingung,” ungkap pemilik gerai Makobar ini.
Gibran yakin masyarakat Kota Solo sudah sangat mengerti. Jika hingga saat ini masih ada orang yang membicarakan soal politik dinasti, dia mengaku sudah mengetahui orang-orangnya. ”Kita tahu orang-orangnya siapa, dan yang diributkan itu-itu saja,” katanya.
Lihat Juga: Sebut Pemecatan Jokowi oleh PDIP sebagai Karma Politik, Omongan Dino Patti Djalal Titipan SBY?
”Saya sebagai pengusaha, yang bisa saya sentuh cuma pegawai saya saja. Tapi kalau masuk ke politik, saya bisa menyentuh 500 ribu orang (warga Solo) melalui kebijakan-kebijakan saya,” tutur Gibran soal motivasinya mencalonkan diri sebagai Wali Kota Solo dalam webinar bertema “Calon Kepala Daerah Muda Bicara Politik, Dedikasi, Motivasi, hingga Respons Politik Dinasti” yang digelar DPP PDIP, Jumat (24/7/2020),
(Baca: Rekomendasi PDIP untuk Gibran, Rudy: Kalau Kecewa, Ya Kecewa)
Mulusnya langkah putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pencalonan Wali Kota Solo pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020, Desember mendatang memang menuai kontroversi. Sejumlah beranggapan bahwa hal itu tak lepas dari peran Jokowi untuk membangun dinasti politik, sesuatu yang pernah ditabukan Jokowi sendiri.
Anggapan itu menguat ketika Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo mengaku dipanggil Jokowi ke Istana Negara. Dari Jokowi sendirilah dia mengetahui bahwa rekomendasi PDIP tidak jatuh padanya.
Namun, Gibran punya jawaban atas tudingan itu. Dia mengatakan, langkahnya maju dalam pilkada tidak ada maksud lain selain karena ingin bisa lebih banyak berbuat untuk masyarakat. Lagipula, dalam sebuah kontestasi pilkada ini tidak ada kewajiban bagi warga Solo untuk memilih dirinya.
(Baca: Muluskan Gibran di Pilkada, Pengamat: Jokowi Bangkrut Moral Politik)
”Saya ikut kontestasi itu bisa menang bisa kalah. Saya kan ikut kontestasi, bisa dicoblos, bisa tidak. Tidak ada kewajiban mencoblos saya, ini kan kontestasi. Di mana dinasti politiknya? Saya juga bingung,” ungkap pemilik gerai Makobar ini.
Gibran yakin masyarakat Kota Solo sudah sangat mengerti. Jika hingga saat ini masih ada orang yang membicarakan soal politik dinasti, dia mengaku sudah mengetahui orang-orangnya. ”Kita tahu orang-orangnya siapa, dan yang diributkan itu-itu saja,” katanya.
Lihat Juga: Sebut Pemecatan Jokowi oleh PDIP sebagai Karma Politik, Omongan Dino Patti Djalal Titipan SBY?
(muh)