Abdul Khaliq Sebut Keterlambatan Penerbangan Haji ke Tanah Suci Rugikan Jemaah

Selasa, 06 Juni 2023 - 20:16 WIB
loading...
Abdul Khaliq Sebut Keterlambatan...
Ketua Bidang Keagamaan DPP Partai Perindo Abdul Khaliq Ahmad menilai keterlambatan atau perubahan jadwal penerbangan haji merugikan jemaah. FOTO/DOK.MPI
A A A
JAKARTA - Ketua Bidang Keagamaan DPP Partai Perindo Abdul Khaliq Ahmad menilai keterlambatan atau perubahan jadwal penerbangan haji merugikan jemaah. Pasalnya, dengan adanya keterlambatan ada beberapa pelayanan untuk jemaah yang kurang maksimal.

"Keterlambatan ini memiliki efek domino yang luar biasa pada masalah-masalah layanan yang terkait pada jemaah, baik yang di Tanah Air maupun yang sudah berada di Tanah Suci, baik di Madinah maupun di Makkah," kata Khaliq, Selasa (6/6/2023).

"Dengan keterlambatan penerbangan, maka ada hak-hak jemaah yang terlewatkan," sambungnya.



Abdul Khaliq Ahmad, yang merupakan bacaleg DPR RI dari Partai Perindo Dapil Jawa Barat II (Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat) itu, menyebutkan, wajar bila Kementerian Agama (Kemenag) meminta dua maskapai penerbangan haji, Garuda Indonesia dan Saudia Airlines untuk kooperatif.

Juru bicara nasional Partai Perindo, partai yang ditetapkan KPU bernomor urut 16 pada kertas suara Pemilu 2024 itu melanjutkan, setidaknya keterlambatan saat ini sudah mencapai 15 kali pada kloter pertama pemberangkatan.

Politikus Partai Perindo, partai yang dikenal peduli rakyat kecil, gigih memperjuangkan penciptaan lapangan kerja, dan Indonesia sejahtera itu, menilai tidak menutup kemungkinan akan terjadi keterlambatan-keterlambatan selanjutnya hingga kloter pemberangkatan kedua.

Untuk itu, Khaliq menilai sudah saatnya pemerintah mencari solusi, seperti membuka peluang untuk bekerja sama dengan maskapai lain dalam masa haji.

"Dengan keterlambatan ini atau perubahan jadwal yang sudah berlangsung, maka ini menunjukkan perlu ada pemikiran adanya maskapai alternatif yang bisa mengangkut jemaah haji Indonesia tepat waktu baik pada gelombang pertama maupun gelombang kedua," ujar Khaliq.



Sebelumnya, keterlambatan penerbangan haji masih terus terjadi sampai hari ke-13 keberangkatan jemaah haji Indonesia ke Arab Saudi. Keterlambatan itu terjadi baik dalam penerbangan Garuda Indonesia maupun Saudia Airlines.

Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab meminta maskapai penerbangan untuk serius dalam memperhatikan kenyamanan jemaah haji. Hal itu ditunjukkan dengan sikap yang lebih kooperatif dan informatif.

"Maskapai, baik Saudia Airlines maupun Garuda Indonesia, harus lebih kooperatif dalam menginformasikan setiap perubahan atau keterlambatan penerbangan. Maskapai juga harus lebih solutif," kata Saiful Mujab di Jakarta, Senin (5/6/2023).

Tingkat perubahan dan keterlambatan jadwal penerbangan jamaah haji Indonesia tahun 2023 sudah cukup tinggi. Angkanya lebih dari 15 kali keterlambatan atau perubahan jadwal. Padahal, saat ini masih dalam tahapan pemberangkatan gelombang pertama yang berlangsung dari 24 Mei sampai 7 Juni 2023.

"Masing-masing maskapai yang menempatkan perwakilannya di Asrama Haji, tidak hanya untuk menyiapkan jadwal. Namun, juga untuk menjelaskan dan meminta maaf ke jamaah bila ada perubahan jadwal penerbangan. Sebab, jadwal yang disepakati sebelumnya sudah disosialisasikan ke jemaah," katanya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0964 seconds (0.1#10.140)