LSI Denny JA: Posisi Airlangga Menguat Jika Koalisi Perubahan Gagal Terbentuk

Senin, 05 Juni 2023 - 19:10 WIB
loading...
LSI Denny JA: Posisi...
Peneliti LSI Denny JA Ade Mulyana mengatakan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto semakin memiliki daya tawar kuat jika Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan gagal. Foto/MNC Media
A A A
JAKARTA - Apa yang terjadi jika calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan dikalahkan dalam Pilpres 2024 justru sebelum masa kampanye dimulai? Namun, yang mengalahkan Anies Baswedan bukan suara rakyat di Tempat Pemungutan Suara (TPS) tapi ketuk palu Mahkamah Agung (MA).

Dalam kasus ini, Anies Baswedan tersisih bukan karena kalah suara di hari pemungutan suara tapi karena mantan Gubernur DKI Jakarta itu gagal mendapatkan tiket capres 2024. Hal ini bisa terjadi jika Partai Demokrat pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bermasalah secara hukum karena MA memenangkan gugatan Peninjauan Kembali (PK) Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.



“Kemungkinan kalahnya Demokrat versi AHY di Mahkamah Agung belum pasti. Tapi kemungkinan itu tak bisa sama sekali diabaikan. Tanpa kehadiran Anies Baswedan sebagai capres, maka Pilpres 2024 hanya diikuti oleh All The President’s Men: Prabowo versus Ganjar,” ujar Peneliti LSI Denny JA Ade Mulyana dalam keterangannya, Senin (5/6/2023).

Menurut Ade Mulyana, jika Anies Baswedan gagal mendapatkan tiket capres, maka Pilpres 2024 hanya diikuti oleh calon presiden dari dua partai besar, yakni Ganjar Pranowo dari PDIP melawan Prabowo Subianto dari Partai Gerindra.

Namun yang menjadi pertanyaan, bagaimana dengan partai besar lainnya, seperti Partai Golkar? Jika Anies gagal mendapatkan tiket capres dari Koalisi Perubahan, peluang Partai Golkar justru lebih hidup.

Ade mengatakan Partai Golkar dapat membuat Anies Baswedan memperoleh tiket capres cukup dengan berkoalisi dengan salah satu partai apa saja agar mendapatkan tiket minimum 20% kursi DPR, di luar PPP yang sudah mendukung Ganjar Pranowo.

Golkar juga akan memiliki daya tawar lebih kuat lagi karena dapat menggertak jika Airlangga Hartarto tak menjadi cawapres terpilih, baik oleh Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto. Partai Golkar bersama partai politik lain dapat menghidupkan kembali tiket capres Anies Baswedan di Pilpres 2024.

“Tapi, tentu itu bergantung pula pada kenekatan Airlangga Hartarto. Dia akan berhitung apa yang akan menimpa dirinya dan Partai Golkar jika berani mencalonkan Anies Baswedan sebagai capres. Airlangga akan berkaca dari apa yang dialami Surya Paloh,” jelas Ade.

Selain itu, kata Ade, jika pada akhirnya Anies Baswedan juga tidak mendapatkan tiket capres dari Partai Golkar maka bursa cawapres di Pilpres 2024 akan bertambah. Peringkat pertama Cawapres 2024 akan mengerucut kepada Anies Baswedan versus Airlangga Hartarto karena masing-masing memiliki kekuatan dan kelemahannya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2049 seconds (0.1#10.140)