Kisah Pilu Siswa SD Korban Bullying di Salatiga, Cak Imin Tawarkan Masuk Ponpes
loading...
A
A
A
JAKARTA - Video viral seorang siswa SD di Salatiga, Jawa Tengah, terpaksa pindah ke Sekolah Luar Biasa (SLB) karena di-bully, menarik perhatian Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar . Cak Imin, sapaan akrabnya, siap memfasilitasi siswa tersebut masuk pondok pesantren.
"Pikiran saya betul-betul campur aduk melihat video itu. Hanya gara-gara dibully sampai harus pindah sekolah. Wong nampak sekali sehat kok mau sekolah di SLB," kata Cak Imin di Jakarta, Rabu (31/5/2023).
Cak Imin lantas meminta kader PKB setempat untuk mencari tahu alamat dan latar belakang siswa tersebut. "Saya minta kader PKB di Salatiga, atau siapa pun yang tahu alamat anak itu tolong dicari, beri bantuan apa yang diperlukan," katanya.
Tak hanya itu, Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra itu mengusulkan siswa yang belum diketahui namanya tersebut untuk masuk pondok pesantren. "Kalau bersedia saya siap memfasilitasi siswa itu masuk Pondok Pesantren, nanti saya komunikasikan dengan Gus Yusuf (Ketua DPW PKB Jateng)," kata Cak Imin.
Sebelumnya seorang pengguna TikTok dengan akun @satriabagus60 mengunggah kisah pilu siswa SD tersebut pada Selasa (30/5/2023). Dalam video itu, terlihat seorang ayah mengantar anaknya yang berseragam merah putih ke sekolah SLB dengan berjalan kaki.
Saat ditanya, siswa yang tampak sehat tersebut memang bersekolah di SLB. Ia mengaku pindah ke sekolah tersebut karena sering di-bully teman-temannya.
"Di SD saya diganggu temen-temen," ujar siswa tersebut.
Sang ayah juga menambahkan jika buku anaknya pernah dirobek ketika anaknya sedang menulis. Meski sudah dilaporkan kepada guru, teman-teman siswa tersebut tidak kapok dan masih tetap mengganggunya. Padahal menurut keterangan pengunggah, siswa tersebut masih semangat sekolah meski jarak rumah dan sekolahan hampir 2 km.
"Dan ternyata setelah aku tanya anak itu sehat, kondisinya sehat. Alhamdulillah. Dia sekarang sekolah di-luar biasa dekat rumahku karena dia itu tidak mau sekolah yang dulu. Bayangin sampe segitunya," ujar pria yang mengunggah video tersebut.
"Pikiran saya betul-betul campur aduk melihat video itu. Hanya gara-gara dibully sampai harus pindah sekolah. Wong nampak sekali sehat kok mau sekolah di SLB," kata Cak Imin di Jakarta, Rabu (31/5/2023).
Cak Imin lantas meminta kader PKB setempat untuk mencari tahu alamat dan latar belakang siswa tersebut. "Saya minta kader PKB di Salatiga, atau siapa pun yang tahu alamat anak itu tolong dicari, beri bantuan apa yang diperlukan," katanya.
Tak hanya itu, Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra itu mengusulkan siswa yang belum diketahui namanya tersebut untuk masuk pondok pesantren. "Kalau bersedia saya siap memfasilitasi siswa itu masuk Pondok Pesantren, nanti saya komunikasikan dengan Gus Yusuf (Ketua DPW PKB Jateng)," kata Cak Imin.
Sebelumnya seorang pengguna TikTok dengan akun @satriabagus60 mengunggah kisah pilu siswa SD tersebut pada Selasa (30/5/2023). Dalam video itu, terlihat seorang ayah mengantar anaknya yang berseragam merah putih ke sekolah SLB dengan berjalan kaki.
Saat ditanya, siswa yang tampak sehat tersebut memang bersekolah di SLB. Ia mengaku pindah ke sekolah tersebut karena sering di-bully teman-temannya.
"Di SD saya diganggu temen-temen," ujar siswa tersebut.
Sang ayah juga menambahkan jika buku anaknya pernah dirobek ketika anaknya sedang menulis. Meski sudah dilaporkan kepada guru, teman-teman siswa tersebut tidak kapok dan masih tetap mengganggunya. Padahal menurut keterangan pengunggah, siswa tersebut masih semangat sekolah meski jarak rumah dan sekolahan hampir 2 km.
"Dan ternyata setelah aku tanya anak itu sehat, kondisinya sehat. Alhamdulillah. Dia sekarang sekolah di-luar biasa dekat rumahku karena dia itu tidak mau sekolah yang dulu. Bayangin sampe segitunya," ujar pria yang mengunggah video tersebut.
(abd)