2 Kapal Pemburu Ranjau asal Jerman Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Rabu, 31 Mei 2023 - 12:32 WIB
loading...
2 Kapal Pemburu Ranjau asal Jerman Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya
Dua unit kapal perang pemburu ranjau berjenis Mine Counter Meassure Vessel (MCMV), KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732. FOTO/MPI/RIANA RIZKIA
A A A
JAKARTA - Koleksi alat utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI Angkatan Laut akan kembali bertambah. Dua unit kapal pemburu ranjau dari Jerman akan memperkuat TNI AL dan ditempatkan di Koarmada II yang berkator pusat di Surabaya, Jawa Timur.

Dua unit kapal perang pemburu ranjau itu berjenis Mine Counter Meassure Vessel (MCMV). Masing-masing KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan, kapal tersebut berbeda dengan kapal penyapu ranjau, karena memiliki teknologi lebih canggih. Kapal itu dapat melakukan sensor dan pendeteksian berbagai jenis ranjau.



"Ini beda dengan penyapu ranjau ya, ini pemburu ranjau, jadi kapal ini cukup canggih," kata Muhammad Ali di Mabes TNI AL (Mabesal) Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (31/5/2023).

"Jadi kapal ini dilengkapi dengan peralatan canggih, baik sensor, maupun alat-alat pendeteksi ranjau dan mentralisi terhadap ranjau, ranjau apapun. Termasuk magnetik, akustik, tekan, dan ranjau kombinasi dia bisa laksanakan pemburu ranjau," katanya.

Bodi kapal, kata Ali, menggunakan bahan baja non-magnetik serta memiliki degaussing system, yaitu sistem untuk mengurangi kemagnetan kapal, serta dilengkapi penggerak motor elektrik untuk mengurangi tingkat kebisingan.

"Jadi ini teknologinya cukup kekinian, dan merupakan kapal buru ranjau yang cukup canggih, di mana bahannya dari steel, non magnetic steel. Jadi dia baja tapi dia tidak mempunyai medan magnet, pengaruh kemagnetan," katanya.



KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732 memiliki dimensi panjang 61,4 meter dan lebar 11,1 meter. Keduanya didukung dengan peralatan sonar terbaru yang mampu mendeteksi dan mengklasifikasi kontak bawah air.

Selain itu, kedua kapal perang memiliki Remotely Operated Vehicle (ROV) untuk mengidentifikasi dan menetralisir ranjau, dan dilengkapi AUV (Autonomous Underwater Vehicle) untuk membantu mendeteksi serta mengklasifikasi kontak bawah air dan USV (Unmanned Surface Vessel), yakni kapal tanpa awak untuk pemburuan dan penyapuan ranjau.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0981 seconds (0.1#10.140)