Tolak RUU Cipta Kerja, Ratusan Buruh Demo Istana
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ratusan buruh menggelar aksi demonstrasi di Taman Pandang Istana yang berada di depan Istana Merdeka, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (23/7/2020).
Kapolsek Metro Gambir AKBP Kade Budiyarta menuturkan ada ratusan personel Polri yang turun langsung mengamankan aksi mereka.
"Terdiri dari 2 SSK (satuan setingkat kompi) Brimob, 3 SSK Samapta, 60 personel dari Jakarta Pusat dan 1 tim negosiasi," kata Budi di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (23/7/2020).
Budi menuturkan, massa buruh berjumlah ratusan orang. Mereka sempat melakukan longmarch dari patung kuda menjuju ke taman pandang depan Istana Merdeka. "Estimasi massa ada 250 orang ya," kata Budi.
Polisi pun tak melakukan penutupan arus mengingat massa melakukan aksi terpusat di Taman Pandang depan Istana. Massa tampak membawa spanduk bertuliskan penolakan terhadap RUU Cipta Kerja.
Mereka tetap bersikeras untuk menolak Omnibus Law Rancangan Undang Undang Cipta Kerja (RUU Ciptaker), Rabu (22/7).
Organisasi buruh tetap bersikukuh bahwa RUU Ciptaker adalah bencana bagi tenaga kerja Indonesia. "Kami tolak RUU Ciptaker agar generasi bangsa tidak jadi budak di negeri sendiri," kata salah seorang peserta aksi.
(Baca juga: Panja RUU Ciptaker Sepakat Cabut Ketentuan Pers)
Melalui pengeras suara, terdengar teriakan dari koordinator lapangan bahwa mereka ke Istana karena RUU Ciptaker inisiatornya adalah Presiden.
Kapolsek Metro Gambir AKBP Kade Budiyarta menuturkan ada ratusan personel Polri yang turun langsung mengamankan aksi mereka.
"Terdiri dari 2 SSK (satuan setingkat kompi) Brimob, 3 SSK Samapta, 60 personel dari Jakarta Pusat dan 1 tim negosiasi," kata Budi di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (23/7/2020).
Budi menuturkan, massa buruh berjumlah ratusan orang. Mereka sempat melakukan longmarch dari patung kuda menjuju ke taman pandang depan Istana Merdeka. "Estimasi massa ada 250 orang ya," kata Budi.
Polisi pun tak melakukan penutupan arus mengingat massa melakukan aksi terpusat di Taman Pandang depan Istana. Massa tampak membawa spanduk bertuliskan penolakan terhadap RUU Cipta Kerja.
Mereka tetap bersikeras untuk menolak Omnibus Law Rancangan Undang Undang Cipta Kerja (RUU Ciptaker), Rabu (22/7).
Organisasi buruh tetap bersikukuh bahwa RUU Ciptaker adalah bencana bagi tenaga kerja Indonesia. "Kami tolak RUU Ciptaker agar generasi bangsa tidak jadi budak di negeri sendiri," kata salah seorang peserta aksi.
(Baca juga: Panja RUU Ciptaker Sepakat Cabut Ketentuan Pers)
Melalui pengeras suara, terdengar teriakan dari koordinator lapangan bahwa mereka ke Istana karena RUU Ciptaker inisiatornya adalah Presiden.
(dam)