Profil Yogie Suardi Memet, Mantan Danjen Kopassus yang Melejit Jadi Gubernur hingga Menteri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Yogie Suardi Memet merupakan perwira tinggi TN I Angkatan Darat. Dalam sejarahnya, dia dikenal sebagai perwira TNI yang memiliki karier cemerlang baik di militer maupun politik.
Selain pernah menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus yang namanya kala itu masih Kopassandha, Yogie juga pernah mengemban tugas sebagai Gubernur Jawa Barat dan Menteri Dalam Negeri Indonesia.
Bahkan ketika masih aktif di militer, dia sempat merangkap tiga jabatan strategis sekaligus. Tak heran jika membuatnya menjadi tokoh yang populer kala itu.
Perjalanan militernya terus berlanjut sampai pria asal Cirebon itu ditunjuk sebagai Danyon 330/Kujang Kodam Siliwangi. Pada masa kepemimpinannya, satuan tersebut sukses untuk menumpas gerombolan DI/TII Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan.
Sampai pada tahun 1970, Yogie dipercaya untuk mengemban jabatan baru sebagai Danbrigif 15/Tirtayasa. Tiga tahun kemudian, dia mendapat promosi jabatan untuk menjadi Wakil Komandan Kopassandha pada 1973.
Hanya berselang dua tahun, akhirnya Yogie sukses untuk menjadi pemimpin tertinggi di satuan korps baret merah tersebut.
Karier Yogie terus melesat sampai Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima ABRI Jenderal TNI M Jusuf mempercayai Yogie untuk menjabat Pangdam Siliwangi. Pangkatnya pun naik menjadi jenderal bintang dua.
Menariknya, kala itu Yogie masih menyandang jabatan sebagai jabatan Danjen Kopassandha. Dari sinilah dia mulai merangkap jabatan di militer.
Tidak berhenti sampai disitu, pada 1982 Yogie diangkat lagi sebagai Panglima Komando Wilayah Pertahanan (Pangkowilhan) II yang membuatnya naik satu pangkat menjadi Letnan Jenderal.
Masih seperti sebelumnya, Jenderal Jusuf tetap mempertahankan Yogie sebagai Danjen Kopassandha sekaligus Pangdam Siliwangi. Dengan kata lain, Yogie tertulis dalam sejarah sebagai perwira tinggi yang memegang tiga jabatan strategis TNI sekaligus.
Namun pada akhirnya jabatan Danjen Kopassandha dilepas dan berganti ke tangan Kolonel Inf Wismoyo Arismunandar. Sedangkan jabatan Pangdam Siliwangi juga dilepaskan kemudian.
Setelah pensiun dari militer, Yogie Agus sempat mengikuti Pilkada pada tahun 1985. Dia mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Barat dan berhasil terpilih.
Setelah memimpin Jawa Barat selama kurang lebih delapan tahun, Yogie ditunjuk untuk menjadi Menteri Dalam Negeri oleh Presiden Soeharto pada 17 Maret 1993.
Jabatannya sebagai menteri ini diemban sampai 17 Maret 1998, tepat sebelum jatuhnya kekuasaan orde baru pada 21 Mei 1998.
Setelah melepas jabatannya sebagai Menteri, Yogie masuk ke dalam Dewan Pertimbangan Agung (DPA) sebagai anggota hingga tahun 2003. Usai keluar dari DPA kesehatan mantan pemimpin pasukan khusus ini terus memburuk.
Sampai pada akhirnya Yogie meninggal pada 7 Juni 2007 di Rumah Sakit Advent Bandung karena gagal ginjal. Dia meninggalkan Istri dan dua anaknya.
Selain pernah menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus yang namanya kala itu masih Kopassandha, Yogie juga pernah mengemban tugas sebagai Gubernur Jawa Barat dan Menteri Dalam Negeri Indonesia.
Bahkan ketika masih aktif di militer, dia sempat merangkap tiga jabatan strategis sekaligus. Tak heran jika membuatnya menjadi tokoh yang populer kala itu.
Profil Yogie Suardi Memet
Yogie Suardi Memet lahir pada 16 Mei 1929 dari pasangan R Memet Brata Suganda dan Alniyah. Dia adalah anak keempat dari 11 bersaudara. Demi cita-citanya untuk mempertahankan bumi Pertiwi dari tangan penjajah, dirinya mulai bergabung dengan Tentara Pelajar Batalyon 400 di Cirebon.Perjalanan militernya terus berlanjut sampai pria asal Cirebon itu ditunjuk sebagai Danyon 330/Kujang Kodam Siliwangi. Pada masa kepemimpinannya, satuan tersebut sukses untuk menumpas gerombolan DI/TII Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan.
Sampai pada tahun 1970, Yogie dipercaya untuk mengemban jabatan baru sebagai Danbrigif 15/Tirtayasa. Tiga tahun kemudian, dia mendapat promosi jabatan untuk menjadi Wakil Komandan Kopassandha pada 1973.
Hanya berselang dua tahun, akhirnya Yogie sukses untuk menjadi pemimpin tertinggi di satuan korps baret merah tersebut.
Karier Yogie terus melesat sampai Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima ABRI Jenderal TNI M Jusuf mempercayai Yogie untuk menjabat Pangdam Siliwangi. Pangkatnya pun naik menjadi jenderal bintang dua.
Menariknya, kala itu Yogie masih menyandang jabatan sebagai jabatan Danjen Kopassandha. Dari sinilah dia mulai merangkap jabatan di militer.
Tidak berhenti sampai disitu, pada 1982 Yogie diangkat lagi sebagai Panglima Komando Wilayah Pertahanan (Pangkowilhan) II yang membuatnya naik satu pangkat menjadi Letnan Jenderal.
Masih seperti sebelumnya, Jenderal Jusuf tetap mempertahankan Yogie sebagai Danjen Kopassandha sekaligus Pangdam Siliwangi. Dengan kata lain, Yogie tertulis dalam sejarah sebagai perwira tinggi yang memegang tiga jabatan strategis TNI sekaligus.
Namun pada akhirnya jabatan Danjen Kopassandha dilepas dan berganti ke tangan Kolonel Inf Wismoyo Arismunandar. Sedangkan jabatan Pangdam Siliwangi juga dilepaskan kemudian.
Setelah pensiun dari militer, Yogie Agus sempat mengikuti Pilkada pada tahun 1985. Dia mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Barat dan berhasil terpilih.
Setelah memimpin Jawa Barat selama kurang lebih delapan tahun, Yogie ditunjuk untuk menjadi Menteri Dalam Negeri oleh Presiden Soeharto pada 17 Maret 1993.
Jabatannya sebagai menteri ini diemban sampai 17 Maret 1998, tepat sebelum jatuhnya kekuasaan orde baru pada 21 Mei 1998.
Setelah melepas jabatannya sebagai Menteri, Yogie masuk ke dalam Dewan Pertimbangan Agung (DPA) sebagai anggota hingga tahun 2003. Usai keluar dari DPA kesehatan mantan pemimpin pasukan khusus ini terus memburuk.
Sampai pada akhirnya Yogie meninggal pada 7 Juni 2007 di Rumah Sakit Advent Bandung karena gagal ginjal. Dia meninggalkan Istri dan dua anaknya.
(bim)