Profil Danjen Kopassus ke-6 Jenderal TNI (Purn) Widjojo Soejono
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jenderal TNI (Purn) Widjojo Soejono meninggal dunia pada hari ini Rabu (11/5/2022). Danjen Kopassus ke-6 ini meninggal di usianya yang ke 94. Kabar meninggalnya Widjojo Soejono disampaikan Letnan Jenderal TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo melalui akun Instagram miliknya @SuryoPrabowo.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Widjojo Soejono merupakan pria kelahiran Tulungagung, Jawa Timur pada 9 Mei 1928. Widjojo menjabat Danjen Kopassus periode 1967-1970 menggantikan Brigjen TNI Sarwo Edhie Wibowo.
Putera bungsu dari 15 orang bersaudara ini merupakan anak dari Martodidjojo yang leluhurnya berasal dari Surakarta dan Roesmirah dari Yogyakarta. Widjojo menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD) pada zaman penjajahan Belanda yang bernama H.I.S.
Widjojo kemudian melanjutkan ke Sekolah Teknik bernama K.E.S., pada zaman pendudukan Jepang disebut Kogyo Gakko dan sekarang bernama SMK I Surabaya. Widjojo selanjutnya meninggalkan sekolah pada umur 17 tahun dan mengikuti Latihan Perwira Tentara Sukarela Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor pada awal 1945.
Setelah lulus, Widjojo ditempatkan di Batalyon 4 Karesidenan Malang. Setelah pembubaran PETA dua hari menyusul Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Widjojo bergabung dengan seniornya Soehardjo membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) di HBS Straat yang sekarang bernama Jalan Wijaya Kusuma, Surabaya.
Selama mengabdi di dunia militer, Widjojo kenyang dengan pengalaman tempur. Berbagai jabatan strategis Korps Baret Merah pun pernah emban Widjojo Soejono. Di antaranya, Kepala Staf Resimen Para Komando (RPKAD) periode 1959-1961, Komandan Puspassus AD atau Kopassus pada 1967-1970.
Selain itu, Widjojo Soejono juga pernah menjabat sebagai Panglima Kodam XIII/Merdeka (1970-1971), Panglima Kodam VIII/Brawijaya (1971-1975). Saat berpangkat Letnan Jenderal (Letjen) TNI, Widjodjo Soejono pernah menduduki jabatan sebagai Panglima Kowilhan III meliputi Sulawesi - Kalimantan pada periode 1975-1978, Panglima Kowilhan II meliputi Jawa, Nusra dan Timor Timur pada periode 1978-1980. Termasuk Kendali operasional terhadap Operasi militer di Timor Timur.
Puncak karier militer Widjojo Soejono adalah saat menyandang pangkat Jenderal TNI. Widjojo dipercaya menjabat sebagai Kepala Staf Kopkamtib selama dua tahun pada 1980-1982.
Selama pengabdiannya, Widjojo Soejono mendapatkan sejumlah bintang jasa antara lain, Bintang Gerilya, Yudha Dharma Nararya Pratama, Kartika Eka Paksi Nararya Pratama, Satya Lencana Kesetiaan VIII, XVI dan XXIV.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Widjojo Soejono merupakan pria kelahiran Tulungagung, Jawa Timur pada 9 Mei 1928. Widjojo menjabat Danjen Kopassus periode 1967-1970 menggantikan Brigjen TNI Sarwo Edhie Wibowo.
Putera bungsu dari 15 orang bersaudara ini merupakan anak dari Martodidjojo yang leluhurnya berasal dari Surakarta dan Roesmirah dari Yogyakarta. Widjojo menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD) pada zaman penjajahan Belanda yang bernama H.I.S.
Widjojo kemudian melanjutkan ke Sekolah Teknik bernama K.E.S., pada zaman pendudukan Jepang disebut Kogyo Gakko dan sekarang bernama SMK I Surabaya. Widjojo selanjutnya meninggalkan sekolah pada umur 17 tahun dan mengikuti Latihan Perwira Tentara Sukarela Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor pada awal 1945.
Setelah lulus, Widjojo ditempatkan di Batalyon 4 Karesidenan Malang. Setelah pembubaran PETA dua hari menyusul Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Widjojo bergabung dengan seniornya Soehardjo membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) di HBS Straat yang sekarang bernama Jalan Wijaya Kusuma, Surabaya.
Selama mengabdi di dunia militer, Widjojo kenyang dengan pengalaman tempur. Berbagai jabatan strategis Korps Baret Merah pun pernah emban Widjojo Soejono. Di antaranya, Kepala Staf Resimen Para Komando (RPKAD) periode 1959-1961, Komandan Puspassus AD atau Kopassus pada 1967-1970.
Selain itu, Widjojo Soejono juga pernah menjabat sebagai Panglima Kodam XIII/Merdeka (1970-1971), Panglima Kodam VIII/Brawijaya (1971-1975). Saat berpangkat Letnan Jenderal (Letjen) TNI, Widjodjo Soejono pernah menduduki jabatan sebagai Panglima Kowilhan III meliputi Sulawesi - Kalimantan pada periode 1975-1978, Panglima Kowilhan II meliputi Jawa, Nusra dan Timor Timur pada periode 1978-1980. Termasuk Kendali operasional terhadap Operasi militer di Timor Timur.
Puncak karier militer Widjojo Soejono adalah saat menyandang pangkat Jenderal TNI. Widjojo dipercaya menjabat sebagai Kepala Staf Kopkamtib selama dua tahun pada 1980-1982.
Selama pengabdiannya, Widjojo Soejono mendapatkan sejumlah bintang jasa antara lain, Bintang Gerilya, Yudha Dharma Nararya Pratama, Kartika Eka Paksi Nararya Pratama, Satya Lencana Kesetiaan VIII, XVI dan XXIV.
(cip)