Survei Polmatrix, Elektabilitas Prabowo Tertinggi Diikuti Ganjar dan Anies
loading...
A
A
A
"Upaya membentuk Koalisi Besar sedikit terhambat dengan manuver PDIP mencapreskan Ganjar, terbukti dari lepasnya PPP yang turut mendeklarasikan dukungan terhadap Ganjar," jelas Dendik.
Tetapi dengan menguatnya elektabilitas Prabowo dan stagnannya Ganjar bisa menghidupkan kembali koalisi partai-partai untuk mengusung Prabowo. "Rivalitas Prabowo dan Ganjar akan semakin mengeras dalam beberapa waktu ke depan," tegas Dendik.
Hal itu diperkuat lagi dengan tren penurunan elektabilitas Anies, lebih-lebih Koalisi Perubahan tak kunjung bulat menyepakati nama cawapres. "Tersandungnya Nasdem dalam skandal korupsi Johnny G Plate makin memperburuk citra Anies di mata publik," papar dia.
Di luar tiga besar, papan tengah bursa capres masih dikuasai oleh nama-nama seperti Agus Harimurti Yudhoyono (4,8%) dan Ridwan Kamil (4,5%). Kejutan terjadi dengan menanjaknya elektabilitas Puan (4,0%) hingga menggeser Sandiaga Uno (3,6%).
"Demokrat masih memperjuangkan AHY sebagai cawapres, begitu pula dengan Sandi yang berupaya merapat ke PPP dan PKS," jelas Dendik.
Peluang Ridwan Kamil menyempit dengan dinamika terbaru, sementara Puan masih bisa mencuri peluang jika elektabilitas Ganjar kurang moncer. Berikutnya ada Erick Thohir (2,5%), Khofifah Indar Parawansa (1,5%), Airlangga Hartarto (1,3%), dan Mahfud MD (1,0%).
"Kejutan lainnya adalah masuknya nama putera sulung Presiden Jokowi, yaitu Gibran Rakabuming Raka (1,0 persen)," pungkas Dendik.
Sisanya menempati jajaran papan bawah, seperti Andika Perkasa (0,7%), Yenny Wahid (0,6%), Susi Pudjiastuti (0,5%), dan Muhaimin Iskandar (0,5%). Nama-nama lain totalnya 0,4%, dan sebagian menyatakan tidak tahu/tidak jawab sebanyak 4,6%.
Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada 5-12 Mei 2023 kepada 2.000 responden mewakili 34 provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling (acak bertingkat) dengan margin of error survei sebesar ±2,2% dan pada tingkat kepercayaan 95%.
Tetapi dengan menguatnya elektabilitas Prabowo dan stagnannya Ganjar bisa menghidupkan kembali koalisi partai-partai untuk mengusung Prabowo. "Rivalitas Prabowo dan Ganjar akan semakin mengeras dalam beberapa waktu ke depan," tegas Dendik.
Hal itu diperkuat lagi dengan tren penurunan elektabilitas Anies, lebih-lebih Koalisi Perubahan tak kunjung bulat menyepakati nama cawapres. "Tersandungnya Nasdem dalam skandal korupsi Johnny G Plate makin memperburuk citra Anies di mata publik," papar dia.
Di luar tiga besar, papan tengah bursa capres masih dikuasai oleh nama-nama seperti Agus Harimurti Yudhoyono (4,8%) dan Ridwan Kamil (4,5%). Kejutan terjadi dengan menanjaknya elektabilitas Puan (4,0%) hingga menggeser Sandiaga Uno (3,6%).
"Demokrat masih memperjuangkan AHY sebagai cawapres, begitu pula dengan Sandi yang berupaya merapat ke PPP dan PKS," jelas Dendik.
Peluang Ridwan Kamil menyempit dengan dinamika terbaru, sementara Puan masih bisa mencuri peluang jika elektabilitas Ganjar kurang moncer. Berikutnya ada Erick Thohir (2,5%), Khofifah Indar Parawansa (1,5%), Airlangga Hartarto (1,3%), dan Mahfud MD (1,0%).
"Kejutan lainnya adalah masuknya nama putera sulung Presiden Jokowi, yaitu Gibran Rakabuming Raka (1,0 persen)," pungkas Dendik.
Sisanya menempati jajaran papan bawah, seperti Andika Perkasa (0,7%), Yenny Wahid (0,6%), Susi Pudjiastuti (0,5%), dan Muhaimin Iskandar (0,5%). Nama-nama lain totalnya 0,4%, dan sebagian menyatakan tidak tahu/tidak jawab sebanyak 4,6%.
Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada 5-12 Mei 2023 kepada 2.000 responden mewakili 34 provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling (acak bertingkat) dengan margin of error survei sebesar ±2,2% dan pada tingkat kepercayaan 95%.