Dampak Pandemi Covid-19, Munculkan Kepedulian yang Nyata bagi Sesama

Senin, 15 Mei 2023 - 14:06 WIB
loading...
Dampak Pandemi Covid-19,...
Pemilik HL Outfit, Lila Aprilianti, yang terinspirasi oleh dampak pandemi Covid-19, hingga memunculkan kepedulian pada lingkungannya. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 saat ini telah dinyatakan bukan status darurat lagi oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Dampak pandemi pun masih dirasakan hingga saat ini, sehingga mendorong terus tumbuhnya rasa kemanusiaan dan kepedulian sesama.

Seperti yang dilakukan oleh pemilik HL Outfit, Lila Aprilianti, yang terinspirasi oleh situasi pandemi Covid-19 dan kecintaannya terhadap pakaian.

Dia memutuskan untuk meninggalkan studinya di semester terakhir S1 nya untuk fokus pada bisnis fashion dan memberdayakan sumber daya manusia di sekitar rumahnya, khususnya para penjahit.



"HL Outfit didirikan dengan tujuan untuk menyediakan pakaian berkualitas dengan harga yang terjangkau untuk wanita muda dan mengalokasikan presentase keuntungan dari penjualan untuk berdonasi," kata Lila dalam keterangannya, Senin (15/5/2023).
Dampak Pandemi Covid-19, Munculkan Kepedulian yang Nyata bagi Sesama

Foto/Istimewa

Kata dia, pihaknya sering berpartisipasi dalam kegiatan kemanusiaan dan melakukan donasi ke berbagai yayasan resmi seperti Rumah Yatim, SOS Children's Village Bali, Yayasan Berbagi Bahagia, Yayasan Ruang Insani Berbagi, dan Yayasan Bantu Tetangga.

"Rutin mengikuti aksi kemanusiaan yang bersifat nasional seperti ACT (Aksi Cepat Tanggap) Indonesia Dermawan dan lokal di kota Denpasar, Bali, di mana kantor pusat HL Outfit berada," jelasnya.

Lila mengungkapkan, pihaknya bertujuan untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi lingkungan dan masyarakat sekitar selain hanya berbisnis. Selain memberdayakan penjahit dari ibu rumah tangga yang kehilangan pekerjaan selama pandemi.

"Dengan komitmen mereka untuk memberikan manfaat sosial, HL Outfit telah menjadi salah satu contoh bisnis yang sukses dan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar," tutupnya.

Diketahui, WHO pada Jumat 5 Mei 2023, mengumumkan status Covid-19 sebagai darurat kesehatan masyarakat global sudah berakhir.

"Selama lebih dari setahun, pandemi berada dalam tren menurun dengan peningkatan kekebalan populasi dari vaksinasi dan infeksi, penurunan angka kematian, dan tekanan pada sistem kesehatan berkurang," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada konferensi pers di Jenewa.

"Tren ini telah memungkinkan sebagian besar negara untuk hidup kembali seperti yang kita ketahui sebelum Covid-19," lanjut Tedros, seperti dikutip Reuters.

"Oleh karena itu, dengan harapan besar saya menyatakan Covid-19 berakhir sebagai darurat kesehatan global," katanya.

Hampir 7 juta orang telah meninggal akibat virus Corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di seluruh dunia sejak WHO pertama kali mengumumkan keadaan darurat pada 30 Januari 2020. Angka itu merupakan data resmi organisasi PBB tersebut.

Tedros mengatakan, jumlah kematian sebenarnya setidaknya 20 juta orang. Keputusan WHO ini muncul ketika Amerika Serikat akan mengakhiri darurat kesehatan masyarakat nasionalnya pada 11 Mei.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2591 seconds (0.1#10.140)