Wapres Ma'ruf Amin Yakin Program TEKAD Mampu Tekan Prevalensi Stunting di Indonesia Timur

Minggu, 14 Mei 2023 - 01:01 WIB
loading...
Wapres Maruf Amin Yakin...
Wapres Maruf Amin dalam acara Penguatan, Pembangunan dan Pemberdayaan Desa untuk Indonesia Bebas Stunting dan Kemiskinan Ekstrem di Ternate, Jumat (12/5/2023).Foto: SINDOnews/Dok
A A A
TERNATE - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meyakini program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) mampu menekan prevalensi stunting di wilayah Indonesia Timur.

Melalui program ini, masyarakat desa diberikan pendidikan dan pelatihan untuk mengembangkan berbagai macam usaha ekonomi yang dapat meningkatkan pendapatan dan kemandirian mereka dalam memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri.

Wapres mengatakan, kemiskinan dan stunting merupakan permasalahan serius yang membutuhkan upaya kolaboratif dari berbagai pihak. Karena itu, ia menginstruksikan semua pihak untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor lainnya dalam merancang dan melaksanakan program-program yang tepat sasaran.

"Saya minta seluruh pihak betul-betul serius memperkuat koordinasi lintas lembaga serta melakukan penajaman kegitan intervensi penanggulangan kemiskinan dan penanganan stunting di berbagai sektor," kata Wapres dalam acara Penguatan, Pembangunan dan Pemberdayaan Desa untuk Indonesia Bebas Stunting dan Kemiskinan Ekstrem di Ternate, Jumat (12/5/2023).



Menurut Wapres, program yang terintegrasi dan berbasis perberdayaan masyarakat untuk mengembangkan potensi ekonomi desa sangat efektif dalam penangulangan kemiskinan dan stunting.

Sebagai daerah kepulauan, Maluku Utara memiliki sumber daya yang melimpah. Jika potensi ini dimanfaatkan dengan baik, akan dapat memberikan nilai tambah yang besar bagi perekonomian daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Maluku Utara menyimpan aneka potensi ekonomi untuk dikembangkan. Sumber daya perikanan, hasil hutan, pertanian yang berbasis kepulauan jika betul-betul diolah akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan luas hingga ke pelosok desa,” tandasnya.

Wapres menegaskan, pemberdayaan ekonomi lokal dapat membantu mengurangi tingkat kemiskinan dan stunting. Dengan meningkatkan pendapatan, masyarakat desa dapat memiliki kesempatan yang lebih besar untuk meningkatkan kualitas hidup dengan akses yang lebih baik ke makanan yang sehat dan bergizi.



Hal ini dapat membantu mengurangi tingkat stunting dan masalah kesehatan terkait gizi buruk pada anak-anak di desa.

“Kebangkitan ekonomi lokal mulai pembangunan dan pemberdayaan desa akan menjadi kendaraan untuk keluar dari kungkungan ragam permasalahan sosial termasuk kemiskinan dan stunting,”tegasnya.

Kemiskinan dan stunting masih menjadi masalah serius di Maluku Utara, terutama di daerah pedesaan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan akses ke sumber daya, infrastruktur yang kurang memadai, dan rendahnya tingkat pendidikan. Maluku Utara merupakan salah satu dari 9 provinsi yang menjadi lokus pelaksanaan program TEKAD.

Program TEKAD merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) untuk memberdayakan masyarakat desa atau kampung sehingga mereka mampu berkontribusi terhadap transformasi serta pertumbuhan yang inklusif.

Program TEKAD menyasar masyarakat desa atau kampung di 9 provinsi wilayah Timur Indonesia yaitu Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan dan Papua Selatan.
(thm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1254 seconds (0.1#10.140)