Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Lontaran Abu Vulkanik Gunung Anak Krakatau Setinggi 1.500 Meter
loading...
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) mencatat aktivitas erupsi berupa lontaran abu vulkanik berwarna asap kelabu setinggi 1.500 meter dari atas puncak Gunung Anak Krakatau, Lampung Selatan, Lampung. Foto/Dok PVMBG
A
A
A
JAKARTA - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) mencatat aktivitas erupsi berupa lontaran abu vulkanik berwarna asap kelabu setinggi 1.500 meter dari atas puncak Gunung Anak Krakatau , Lampung Selatan, Lampung. Periode pengamatannya pada Jumat (12/5/2023) pukul 18.00-24.00 WIB.
"Teramati letusan dengan tinggi 1.500 meter dan warna asap kelabu," kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan saat dikonfirmasi, Sabtu (13/5/2023).
Dia menuturkan bahwa jumlah letusan sebanyak satu kali dengan amplitudo 70 milimeter serta durasi 86 detik. Aktivitas kegempaan tremor non-harmonik sebanyak satu kali dengan amplitudo 15 milimeter serta durasi 228 detik.
"Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 1-10 mm (dominan 2 mm)," jelasnya.
Dia mengatakan, situasi ombak laut di perairan Selat Sunda tenang. Sementara status Gunung Anak Krakatau masih berada di level III siaga.
"Ombak laut tenang (di perairan Selat Sunda) Tidak terdengar suara dentuman. Gunung Anak Krakatau Level III (Siaga)," ucapnya.
Dia mengimbau masyarakat hingga pendaki tidak mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius lima kilometer dari kawah aktif. "Masyarakat atau pengunjung atau wisatawan atau pendaki tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif," tuturnya.
"Teramati letusan dengan tinggi 1.500 meter dan warna asap kelabu," kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan saat dikonfirmasi, Sabtu (13/5/2023).
Dia menuturkan bahwa jumlah letusan sebanyak satu kali dengan amplitudo 70 milimeter serta durasi 86 detik. Aktivitas kegempaan tremor non-harmonik sebanyak satu kali dengan amplitudo 15 milimeter serta durasi 228 detik.
"Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 1-10 mm (dominan 2 mm)," jelasnya.
Dia mengatakan, situasi ombak laut di perairan Selat Sunda tenang. Sementara status Gunung Anak Krakatau masih berada di level III siaga.
"Ombak laut tenang (di perairan Selat Sunda) Tidak terdengar suara dentuman. Gunung Anak Krakatau Level III (Siaga)," ucapnya.
Dia mengimbau masyarakat hingga pendaki tidak mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius lima kilometer dari kawah aktif. "Masyarakat atau pengunjung atau wisatawan atau pendaki tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif," tuturnya.
(rca)
Explore More