Bertemu 4 Mata dengan Surya Paloh, Luhut: Kita Obrolin yang Enak-enak Aja
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kembali bertemu empat mata dengan Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Nasdem Surya Paloh . Keduanya bertemu di Wisma Nusantara, Jakarta, Jumat (5/5/2023).
Dalam pertemuan tersebut, mereka mengaku membahas mengenai pertemuan enam ketum di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 2 Mei 2023, tanpa Surya Paloh .
Luhut mengatakan, inti dalam pertemuan ini adalah perbedaan merupakan hal biasa, namun perkawanan terus berlanjut. Sehingga, perbedaan yang terjadi bukan sesuatu perbedaan yang tajam.
"Ya kita ngobrolin yang enak-enak aja. Ya semua kan pengin baik-baik ya jadi kalau ada perbedaan sana-sini saya kira biasa. Tapi perkawanan ya tetap saja jalan," kata Luhut di Wisma Nusantara, Jakarta.
"Jadi Pak Surya kan orang baik juga, teman-teman yang lain juga baik. Jadi kalau ada perbedaan-perbedaan kalian lihat di luar, saya kira tidak ada yang tajam, semua berpikir yang terbaik untuk RI," sambung Luhut.
Apakah menemukan titik tengah dari perbedaan itu, menurut Luhut, titik tengahnya itu untuk kepentingan nasional. Pihaknya ingin agar pembangunan yang sudah dibuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus berlanjut.
"Jadi kita enggak mau sampai ada lagi ke depan ramai-ramai yang enggak perlu, yang merugikan kita semua. Saya kira, Pak Surya juga berbesar hati itu dan saya pribadi juga melihat enggak ada yang perlu diributkan," terangnya.
Soal pertemuan enam ketum di Istana, menurut Luhut, pembahasan seperti itu ada saja, apalagi dirinya dengan Surya Paloh juga berteman. "Kaitan (pertemuan di Istana) ada saja. Kan kaitan saya dengan Pak Surya kan teman," ujar Luhut.
Apakah Luhut mengajak Nasdem ke barisan pemerintah, Luhut menegaskan, beda pendapat hal biasa, yang penting tidak perlu bertengkar. "Ya beda pendapat, aku suka teh, kamu suka kopi kan, ndak perlu berantam," tegasnya.
Soal pembahasan koalisi, menurut politikus senior Golkar ini, tidak ada pembahasan soal koalisi. "Oh ndak, ndak ke situ (bahas koalisi) kita," tutup Luhut.
Dalam pertemuan tersebut, mereka mengaku membahas mengenai pertemuan enam ketum di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 2 Mei 2023, tanpa Surya Paloh .
Luhut mengatakan, inti dalam pertemuan ini adalah perbedaan merupakan hal biasa, namun perkawanan terus berlanjut. Sehingga, perbedaan yang terjadi bukan sesuatu perbedaan yang tajam.
"Ya kita ngobrolin yang enak-enak aja. Ya semua kan pengin baik-baik ya jadi kalau ada perbedaan sana-sini saya kira biasa. Tapi perkawanan ya tetap saja jalan," kata Luhut di Wisma Nusantara, Jakarta.
"Jadi Pak Surya kan orang baik juga, teman-teman yang lain juga baik. Jadi kalau ada perbedaan-perbedaan kalian lihat di luar, saya kira tidak ada yang tajam, semua berpikir yang terbaik untuk RI," sambung Luhut.
Apakah menemukan titik tengah dari perbedaan itu, menurut Luhut, titik tengahnya itu untuk kepentingan nasional. Pihaknya ingin agar pembangunan yang sudah dibuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus berlanjut.
"Jadi kita enggak mau sampai ada lagi ke depan ramai-ramai yang enggak perlu, yang merugikan kita semua. Saya kira, Pak Surya juga berbesar hati itu dan saya pribadi juga melihat enggak ada yang perlu diributkan," terangnya.
Soal pertemuan enam ketum di Istana, menurut Luhut, pembahasan seperti itu ada saja, apalagi dirinya dengan Surya Paloh juga berteman. "Kaitan (pertemuan di Istana) ada saja. Kan kaitan saya dengan Pak Surya kan teman," ujar Luhut.
Apakah Luhut mengajak Nasdem ke barisan pemerintah, Luhut menegaskan, beda pendapat hal biasa, yang penting tidak perlu bertengkar. "Ya beda pendapat, aku suka teh, kamu suka kopi kan, ndak perlu berantam," tegasnya.
Soal pembahasan koalisi, menurut politikus senior Golkar ini, tidak ada pembahasan soal koalisi. "Oh ndak, ndak ke situ (bahas koalisi) kita," tutup Luhut.
(maf)