Kak Seto Minta Intoleransi dan Diskriminasi Dijauhkan dari Lingkungan Pendidikan

Jum'at, 05 Mei 2023 - 08:56 WIB
loading...
Kak Seto Minta Intoleransi...
Praktisi dan pemerhati pendidikan anak, Prof Seto Mulyadi atau populer disapa Kak Seto. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diperingati setiap 2 Mei seharusnya menjadi pengingat bagi Indonesia agar menyelenggarakan pendidikan lebih berkualitas dan inklusif. Pendidikan harus merangkul semua anak tanpa melihat suku, ras, dan agama.

Hal ini disampaikan praktisi dan pemerhati pendidikan anak, Prof Seto Mulyadi atau populer disapa Kak Seto . Ia menyoroti praktik diskriminasi dan intoleransi di sekolah seperti mengharuskan seluruh siswinya mengenakan busana tertentu mereka berbeda agama.

"Sebenarnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah mengatur itu semua, bahwa pendidikan anak Indonesia itu membentuk karakter pelajar yang sejalan dengan Pancasila. Merupakan tugas dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menegaskan hal ini," kata Kak Seto di Jakarta, Jumat (5/5/2023).



Sekjen Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) ini mengatakan, Kemendikbud telah merumuskan lima hal yang harus ada dalam pelaksanaan pendidikan. Pertama, etika atau budi pekerti yang justru seringkali kurang ditekankan. Kedua, estetika, maksudnya keindahan, kerapian, atau bisa juga dalam hal kesenian.

Ketiga, iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) yang seringkali hanya ini yang terlalu ditekankan. Dampak negatif dari penekanan iptek yang berlebihan adalah anak stres. Jika anak stres, maka bisa memicu tawuran, bullying, atau melakukan tindakan kekerasan.

"Keempat adalah nasionalisme. Hal Ini juga terkadang kurang ditampilkan dan ditekankan, bahwa kita berbeda itu dalam sebuah kerangka Bhinneka Tunggal Ika, harus bisa saling bekerja sama," tutur Kak Seto.

Kelima, kesehatan. Menurut Kak Seto, tidak hanya fisik tapi juga mental yang terkadang kurang diperhatikan. "Kesehatan mental itu dijaga dengan tidak saling menghujat, menghina, mem-bully, melanggar norma adat istiadat ataupun agama. Jika kesehatan mentalnya terjaga, maka anak akan tidak mudah baper (bawa perasaan) dan marah," katanya.

Kak Seto menjelaskan, makna pendidikan jika mengacu pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana pembelajaran agar peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya secara optimal. Karena itu, seharusnya pendidikan memunculkan potensi diri dari dalam, bukan memberi dari atas. Bukan sekadar memberikan hafalan, indoktrinasi, perintah dan sebagainya, sehingga anak-anak lebih diperlakukan sering sebagai objek, bukan sebagai subjek.

Ia mencontohkan, ada lima Rudi yang hebat. Mereka adalah Rudy Habibie, sapaan akrab Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie yang merupakan Presiden ke-3 RI; Rudi Hartono, juara ulu tangkis internasional; Rudy Hadisuwarno, pintar memotong rambut; Rudi Salam, pintar akting; dan Rudy Choirudin yang pintar memasak.

"Semua orang harus memunculkan potensi dari dalam dirinya. Tidak semua orang harus jadi lawyer, dokter, atau insinyur. Hal ini yang harus dibangun dalam kerangka pendidikan. Prinsip untuk memunculkan kekuatan dari dalam peserta didik dan bukan sekadar ibarat mengisi air ke dalam gelas yang kosong," katanya.

Ketua Umum Asosiasi Sekolah Rumah dan Pendidikan Alternatif Indonesia (ASAH PENA) ini berharap agar pemerintah dan aparat berlaku tegas dalam memberantas praktik intoleransi dan membela HAM serta hak anak. Menurutnya, tanggung jawab aparat setempat untuk menegakkan peraturan berlaku sesuai dengan tingkatannya. Mulai dari Kepala Dinas Pendidikan di wilayah itu hingga ke Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah bagi SD, SMP, dan SMA, serta Direktur Jenderal Perguruan Tinggi bagi universitas.

"Jadi ini juga harus ada ketegasan dari aparat atau pejabat yang membawahi pendidikan tersebut supaya diingatkan dan dikampanyekan kembali. Bahkan sekarang juga dikampanyekan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tentang sekolah yang ramah anak," katanya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Menag Nasaruddin Minta...
Menag Nasaruddin Minta Program Pendidikan Dilandasi Nilai-nilai Cinta
PBNU Khawatir Program...
PBNU Khawatir Program Dedi Mulyadi Ciptakan Anak Nakal yang Terlatih
Dedi Mulyadi Bina Siswa...
Dedi Mulyadi Bina Siswa Nakal di Barak Militer, Maarif Institute: Berpotensi Merusak Sistem Pendidikan
Anggaran Pendidikan...
Anggaran Pendidikan Besar, Prabowo: Apakah Sampai kepada Alamat yang Ditujukan?
Prabowo: Kekayaan Indonesia...
Prabowo: Kekayaan Indonesia Masih Banyak yang Bocor dan Tak Sampai ke Rakyat
Usai Dampingi Prabowo,...
Usai Dampingi Prabowo, Letkol Teddy Diserbu Emak-emak Ngajak Foto Bareng
Pendidikan Indonesia...
Pendidikan Indonesia di Titik Nadir? Ini Seruan Kritis GSM pada Hardiknas 2025
Bina Siswa Nakal di...
Bina Siswa Nakal di Barak Militer, Maarif Institut: Berpotensi Merusak Sistem Pendidikan
Siaran Spesial Hardiknas...
Siaran Spesial Hardiknas di Global Radio, MNC University Tekankan Pentingnya Pendidikan di Era Digital
Rekomendasi
Terjawab Sudah, Ini...
Terjawab Sudah, Ini Perbedaan PIP dan KIP yang Perlu Diketahui Orang Tua
Usai Kerusuhan, 56 Warga...
Usai Kerusuhan, 56 Warga Binaan Lapas Muara Beliti Dipindah ke Nusakambangan
Teuku Ryzki Minta Aldy...
Teuku Ryzki Minta Aldy Maldini Selesaikan Dugaan Penipuan: Nggak Boleh Ngilang!
Berita Terkini
Daftar Lengkap 51 Pati...
Daftar Lengkap 51 Pati TNI AU Dimutasi Jenderal Agus Subiyanto pada Akhir April 2025
Ini Alasan Polisi Tangguhkan...
Ini Alasan Polisi Tangguhkan Penahanan Mahasiswi ITB Pembuat Meme Prabowo-Jokowi
ERIA Perkuat Peran Media...
ERIA Perkuat Peran Media Dalam Pelaporan Isu Kawasan
Habiburokhman Jadi Penjamin...
Habiburokhman Jadi Penjamin Mahasiswi ITB Dibebaskan, Aktivis 98: Jamin Demokrasi Tetap Terjaga
Kemenko Polkam Dorong...
Kemenko Polkam Dorong Satgas Terpadu se-Kaltim Gelar Operasi Pemberantasan Premanisme Berkedok Ormas
Profil Wahyudi Andrianto,...
Profil Wahyudi Andrianto, Adik Ipar Jokowi yang Serahkan Ijazah Asli ke Bareskrim
Infografis
Bill Gates Sumbang Rp2,6...
Bill Gates Sumbang Rp2,6 Triliun tapi Minta Uji Vaksin di Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved