24 Napiter Ikrar Setia NKRI, BNPT Minta Ajaran Kekerasan Ditinggalkan

Kamis, 04 Mei 2023 - 13:53 WIB
loading...
24 Napiter Ikrar Setia...
Kepala BNPT Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel menyalami 24 napiter yang mengucapkan ikrar setia kepada NKRI di BLK Lapsuster, Kompleks BNPT Sentul, Rabu (3/5/2023). FOTO/DOK.BNPT
A A A
JAKARTA - Sebanyak 24 narapidana terorisme (napiter) di Lembaga Pemasyarakatan Khusus Terorisme (Lapsuster) Kelas II B Sentul, Bogor, Jawa Barat mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pengucapan ikrar setia dilaksanakan di Balai Latihan Kerja (BLK) Lapsuster, Kompleks Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Sentul, Rabu (3/5/2023).

Kepala BNPT Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel berharap pengucapan ikrar setiap benar-benar dilakukan sebagai titik balik meninggalkan ajaran-ajaran kekerasan.

"Kita berharap bahwa saudara-saudara kita (napiter) yang mengikuti ajaran-ajaran tentang kekerasan dilakukan pembinaan dalam bentuk program deradikalisasi, sebagai upaya untuk mulai meninggalkan cara-cara kekerasan dalam menjalankan kehidupannya. Itu yang paling penting," kata Rycko Amelza Dahniel dalam keterangan tertulis, Kamis (4/5/2023).



Ia menjelaskan, Indonesia adalah negeri yang dibangun dari berbagai perbedaan yang kemudian bersatu dalam NKRI. Menurutnya, peberdaan adalah suatu keniscayaan dan bisa menjadi kekuatan jika dipersatukan tanpa menggunakan kekerasan.

"Karena ideologi terorisme ini menggajarkan kekerasan, menebarkan rasa takut seperti di sebuah penyakit dalam kehidupan sosial kita, penyakit sosial. Undang-undang mengatakan sebagai sebuah kejahatan serius, bahkan beberapa konvensi-konvensi internasional mengataka bahwa kejahatan ini menyebabkan penderitaan yang luar biasa, extraordinary crime," katan mantan Kepala Lembaga Pendidikan dan Lathan (Kalemdiklat) Polri ini.

Kejahatan atau ideologi kekerasan, menurut alumnus Akpol 1988 ini, telah merusak rasa kemanusiaan. Sebab, tidak bisa menerima perbedaan, menyebarkan rasa takut kepada seluruh umat manusia, mau menang sendiri dengan menggunakan berbagai cara-cara kekerasan untuk mencapai tujuannya.

Ideologi kekerasan ini juga tidak sesuai dengan Pancasila. "Ideologi Pancasila ini dibangun atas unity of diversity, kita bisa bersatu dari berbagai perbedaan. Karena negeri Indonesia ini dibangun dari berbagai perbedaan untuk membentuk suatu negara. Itulah yang disebut dengan nilai-nilai kebangsaan," kata mantan Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri ini.

Menurutnya, pembekalan materi wawasan kebangsaan, wawasan keagamaan, dan wawasan kewirausahaan turut diberikan kepada para napiter di BLK. Setelah keluar dari Lapsuster Kelas II B Sentul, diharapkan mereka bisa berkarya, sehingga bisa menyejahterakan keluarganya.

"Karena ini adalah usaha bangsa kita di bawah arahan bapak Presiden (Joko Widodo) bahwa kita ingin meningkatkan kualitas hidup mereka semuanya. Bukan sekedar dilakukan pemberian hukuman vonis, akan tetapi lebih daripada itu, kita juga ingin meningkatkan kesejahteraan mereka dan meningkatkan kualitas hidup mereka," kata Rycko.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
BNPT-Komisi XIII DPR...
BNPT-Komisi XIII DPR Kolaborasi Bangun Kerangka Persatuan di Sumut
BNPT Fokus Perkuat Deradikalisasi...
BNPT Fokus Perkuat Deradikalisasi dan Kesiapsiagaan Nasional
ICITES 2025, Pertukaran...
ICITES 2025, Pertukaran Pengetahuan soal Terorisme di Eropa, Asia, dan Afrika
Bantuan Rp820 Juta Disalurkan...
Bantuan Rp820 Juta Disalurkan untuk Pemulihan Penyintas Terorisme
8 Tersangka Teroris...
8 Tersangka Teroris Jaringan NII Ditangkap Densus 88 Antiteror di Sumatera dan Jabar
Kapolri Sebut 181 Teroris...
Kapolri Sebut 181 Teroris Telah Ditangkap Densus dan Brimob
Sekolah Harus Jadi Tempat...
Sekolah Harus Jadi Tempat Nyaman untuk Siswa, Bebas dari Intoleransi, Kekerasan, dan Bullying
Generasi Muda Harus...
Generasi Muda Harus Jadi Pahlawan di Era Digital
3 Terduga Teroris Ditangkap...
3 Terduga Teroris Ditangkap di Jateng
Rekomendasi
Kena Tarif Baru Trump...
Kena Tarif Baru Trump 32%, Wamen BUMN: Tantangan Revitalisasi Industri
Gokil, Harga Emas Diramal...
Gokil, Harga Emas Diramal Tembus Rp2,1 Juta per Gram
Nenek Tewas Tertabrak...
Nenek Tewas Tertabrak KRL Commuter Line di Kebon Pedes Bogor
Berita Terkini
Adies Kadir: Pengesahan...
Adies Kadir: Pengesahan RUU TNI Menyelaraskan Ketahanan dengan Dinamika Zaman
1 jam yang lalu
Hakim Djuyamto Dijemput...
Hakim Djuyamto Dijemput Paksa Kejagung terkait Vonis Lepas Kasus CPO
1 jam yang lalu
2 Hakim Pemvonis Lepas...
2 Hakim Pemvonis Lepas Kasus CPO Masih Diperiksa Intensif Kejagung
2 jam yang lalu
Barang Sitaan Kasus...
Barang Sitaan Kasus Suap Vonis Lepas Perkara CPO Tiba di Kejagung, dari Triumph hingga Harley Davidson
2 jam yang lalu
Unik, Live Silaturahim...
Unik, Live Silaturahim Lebaran DPP PKB Disukai 1,1 Juta Kali di TikTok
3 jam yang lalu
Indonesia Sedang Dalam...
Indonesia Sedang Dalam Darurat Kejahatan Seksual, Sahroni: Hukuman Kebiri Harus Dijalankan
4 jam yang lalu
Infografis
Tegang dengan Rusia,...
Tegang dengan Rusia, AS Kerahkan 24 Jet Tempur Siluman F-22
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved