Lemkapi Catat Polri Era Jenderal Sigit Paling Banyak Bersihkan Sampah dan Benalu di Kepolisian
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia ( Lemkapi ) Edi Saputra Hasibuan menilai banyaknya oknum polisi yang ditindak tidak lepas dari keseriusan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meningkatkan reputasi institusi Korps Bhayangkara itu. Edi mengakui banyak oknum polisi yang ditindak di bawah kepemimpinan Jenderal Sigit.
"Memang sejak dilantik, menjadi komitmen Kapolri. Kapolri tidak mau ada kemunduran. Selama dia memimpin, minta ada perbaikan, pembenahan, semakin baik sehingga begitu ada kejadian, tidak pernah ragu menindak," kata Edi Hasibuan dihubungi wartawan, Minggu (30/4/2023).
Edi mencatat di era Jenderal Sigit yang paling banyak menindak anggota Polri. "Saya kira dalam sejarah Kapolri se-Indonesia, dialah yang paling banyak menindak anggota Polri, membersihkan sampah dan benalu di internal Polri. Bukan hanya bintara, tapi jenderal," katanya.
Mantan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ini juga mengakui bahwa banyaknya kasus polisi pesakitan yang ditindak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuat pemberitaan tentang kepolisian memburuk. Akan tetapi, hal tersebut dinilai menjadi hikmah bagi internal Polri.
"Mungkin kalau dulu ada jenderal yang disembunyikan, dilindungi. Sekarang tidak demikian. Memang dampaknya jadi kurang baik, tapi untuk perbaikan, memang itu bagus," ungkapnya.
Dirinya juga berharap jajaran kepolisian di bawah punya komitmen yang sama dengan Polri. "Seluruh jajaran Polri harus berbenah, harus hindari penyimpangan, hindari namanya hidup hedonis, hindari penyalahgunaan kewenangan," pungkasnya.
"Memang sejak dilantik, menjadi komitmen Kapolri. Kapolri tidak mau ada kemunduran. Selama dia memimpin, minta ada perbaikan, pembenahan, semakin baik sehingga begitu ada kejadian, tidak pernah ragu menindak," kata Edi Hasibuan dihubungi wartawan, Minggu (30/4/2023).
Edi mencatat di era Jenderal Sigit yang paling banyak menindak anggota Polri. "Saya kira dalam sejarah Kapolri se-Indonesia, dialah yang paling banyak menindak anggota Polri, membersihkan sampah dan benalu di internal Polri. Bukan hanya bintara, tapi jenderal," katanya.
Mantan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ini juga mengakui bahwa banyaknya kasus polisi pesakitan yang ditindak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuat pemberitaan tentang kepolisian memburuk. Akan tetapi, hal tersebut dinilai menjadi hikmah bagi internal Polri.
"Mungkin kalau dulu ada jenderal yang disembunyikan, dilindungi. Sekarang tidak demikian. Memang dampaknya jadi kurang baik, tapi untuk perbaikan, memang itu bagus," ungkapnya.
Dirinya juga berharap jajaran kepolisian di bawah punya komitmen yang sama dengan Polri. "Seluruh jajaran Polri harus berbenah, harus hindari penyimpangan, hindari namanya hidup hedonis, hindari penyalahgunaan kewenangan," pungkasnya.
(rca)