Anies Ngaku Kalah Sumber Daya dari Prabowo dan Ganjar, Begini Analisis Pengamat

Kamis, 27 April 2023 - 21:25 WIB
loading...
Anies Ngaku Kalah Sumber...
Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Foto/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Klaim bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan yang mengaku sumber dayanya kalau jauh ketimbang rivalnya dinilai menggunakan gaya politik playing victim atau bersikap seolah-olah jadi korban. Saat berbicara dalam video yang ditujukan untuk relawan itu Anies tidak merinci sumber daya apa yang dimaksudnya.

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menuturkan, pernyataan Anies terkait dengan dukungan dan finansial. Ali memberikan contoh bahwa harta Anies sangat jauh jika dibandingkan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang berencana maju sebagai capres.

Kemudian, Ali pun menyinggung soal dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada bakal capres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo.



Pengamat politik Lucius Karus menilai pernyataan itu merupakan strategi Anies untuk meraih simpati agar mendapat dukungan dari partai politik (parpol) yang belum resmi menetapkan capres pada Pilpres 2024. Menurut dia, pernyataan Anies yang diperjelas oleh Ahmad Ali tidak bisa dianggap sebuah fakta.

"Pernyataan dari politisi parpol terkait peluang capres yang diusung parpol mereka belum bisa dianggap sebagai sebuah sikap politik yang jelas. Pernyataan-pernyataan politisi di masa sekarang ini lebih sebagai strategi meraih simpati parpol lain," ujar Lucius kepada wartawan, Kamis (27/4/2023).

Lucius menilai bicara soal kesiapan dana kampanye pemenangan merupakan sebuah hal yang tidak relevan dalam situasi koalisi parpol pengusung yang belum jelas. Bahkan, ada kemungkinan pernyataan Anies sebagai sebuah upaya lain agar donatur mau memberi dukungan kepadanya.

"Mereka akan menutup informasi soal pendanaan untuk membuka ruang bagi donatur yang mau mendanai kampanye capres. Begitu juga pengakuan yang cenderung seperti playing victim, juga mungkin dilakukan untuk memancing rasa simpati para donatur," tuturnya.

Sementara itu, pengamat politik Ujang Komarudin menilai klaim bahwa logistik Anies lebih kecil dibandingkan dengan Ganjar atau Prabowo merupakan sebuah konsekuensi politik yang harus dijalankan.

"Ini adalah risiko politik ketika Anies atau Partai Nasdem dan pendukungnya menjadi penantang dari koalisi yang dibentuk oleh pemerintah. Tetapi ini demokrasi harus jalan, lawan tanding harus ada," ujar Ujang.

Dia mengatakan, calon yang didukung pemerintah ini mesti ada lawannya. "Dalam dalam hal ini Anies dari pihak oposisi. Dalam konteks menjaga demokrasi ini bagus," ujarnya.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1167 seconds (0.1#10.140)