Profil AP Hasanuddin, Peneliti BRIN yang Ancam Warga Muhammadiyah
loading...
A
A
A
JAKARTA - AP Hasanuddin, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional ( BRIN ), seketika menjadi sorotan publik. Ancamannya terhadap warga Muhammadiyah hanya karena perbedaan pendapat soal penetapan Idulfitri 1444 Hijriah.
Ancaman tersebut berawal dari status Facebook yang ditulis Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin. Sang profesor menyinggung perbedaan penetapan Idulfitri antara Muhammadiyah dengan pemerintah. Thomas menyebut perbedaan karena sikap Muhammadiyah yang ego sektoral. Andi dalam kolom komentar menanggapi dengan emosional.
"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," tulis Andi.
Atas tindakannya tersebut, pemilik nama lengkap Andi Pangerang Hasanuddin ini akhirnya meminta maaf. "Saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada pimpinan dan seluruh warga Muhammadiyah yang merasa tersinggung dengan komentar saya tersebut," ucapnya.
Dalam riwayatnya, Andi merupakan sarjana Teknik Elektro lulusan dari Universitas Diponegoro tahun 2015. Berbekal pendidikan tersebut, Andi pun terus belajar hingga menjadi astronom amatir.
Di kelas amatirnya, Andi berhasil mengembangkan beberapa platform penting. Beberapa diantaranya tentang perhitungan arah kiblat, gerhana, waktu sholat hingga hisab awal Hijriah.
Selain itu, Andi juga aktif dalam penulisan makalah penelitian. Salah satunya berjudul Astronomical Tidal Constituents Potentially Trigger Coastal Floods on the North Coast of Java. Makalah ditulis bersama Thomas Djamaluddin, Ruli Dwi Susanti, Arif Aditiya, Widodo Setiyo Pranowo, Andi Sitti Mariyam, Lesi Mareta, dan Iyus Edi Rusnadi.
Atas tindakannya itu, Andi Pangerang Hasanuddin akan menjalani sidang etik profesinya. Sidang etik yang dilakukan BRIN akan diselenggarakan pada hari Rabu, (26/4/2023).
"BRIN akan gelar sidang majelis etik ASN. Langkah konfirmasi telah dilakukan untuk memastikan status APH (Andi Pangerang Hasanuddin) adalah ASN di salah satu pusat riset BRIN," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko kepada wartawan, Selasa (25/4/2023).
Ancaman tersebut berawal dari status Facebook yang ditulis Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin. Sang profesor menyinggung perbedaan penetapan Idulfitri antara Muhammadiyah dengan pemerintah. Thomas menyebut perbedaan karena sikap Muhammadiyah yang ego sektoral. Andi dalam kolom komentar menanggapi dengan emosional.
"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," tulis Andi.
Atas tindakannya tersebut, pemilik nama lengkap Andi Pangerang Hasanuddin ini akhirnya meminta maaf. "Saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada pimpinan dan seluruh warga Muhammadiyah yang merasa tersinggung dengan komentar saya tersebut," ucapnya.
Profil Andi Pangerang Hasanuddin
Mengutip laman resmi BRIN, Andi merupakan seorang peneliti BRIN di bagian Pusat Riset Antariksa. Jabatannya adalah sebagai Peneliti Ahli Pertama dengan pangkat/golongan Penata Muda III/a yang berstatus PNS.Dalam riwayatnya, Andi merupakan sarjana Teknik Elektro lulusan dari Universitas Diponegoro tahun 2015. Berbekal pendidikan tersebut, Andi pun terus belajar hingga menjadi astronom amatir.
Di kelas amatirnya, Andi berhasil mengembangkan beberapa platform penting. Beberapa diantaranya tentang perhitungan arah kiblat, gerhana, waktu sholat hingga hisab awal Hijriah.
Selain itu, Andi juga aktif dalam penulisan makalah penelitian. Salah satunya berjudul Astronomical Tidal Constituents Potentially Trigger Coastal Floods on the North Coast of Java. Makalah ditulis bersama Thomas Djamaluddin, Ruli Dwi Susanti, Arif Aditiya, Widodo Setiyo Pranowo, Andi Sitti Mariyam, Lesi Mareta, dan Iyus Edi Rusnadi.
Atas tindakannya itu, Andi Pangerang Hasanuddin akan menjalani sidang etik profesinya. Sidang etik yang dilakukan BRIN akan diselenggarakan pada hari Rabu, (26/4/2023).
"BRIN akan gelar sidang majelis etik ASN. Langkah konfirmasi telah dilakukan untuk memastikan status APH (Andi Pangerang Hasanuddin) adalah ASN di salah satu pusat riset BRIN," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko kepada wartawan, Selasa (25/4/2023).
(muh)