Semburan Api di Rest Area Tol Cipali, Ini Penjelasan Badan Geologi

Kamis, 27 April 2023 - 13:32 WIB
loading...
Semburan Api di Rest Area Tol Cipali, Ini Penjelasan Badan Geologi
Semburan api terjadi di Rest Area KM 86b Tol Cipali, Subang, Jawa Barat, Rabu (26/4/2023). FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Badan Geologi menerjunkan tim ke lokasi semburan api di Rest Area KM 86b Tol Cipali, Subang, Jawa Barat. Tim yang terdiri dari ahli Penyelidik Bumi dari Pusat Survei Geologi (PSG) dan Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL) itu menemukan sejumlah fakta yang harus ditindaklanjuti untuk mencegah hal serupa terjadi.

Penyelidik Bumi dari PSG, Iwan Sukma mengatakan, semburan api merupakan fenomena geologi yang sudah umum terjadi. Sebab, di wilayah Jawa Barat bagian utara merupakan wilayah produksi minyak yang cukup besar.

"Fenomena yang terjadi ini dugaan sementara penyebabnya adalah bukan dari pipa Pertamina melainkan karena adanya kebocoran atau rembesan gas yang keluar dari permukaan di daerah ini," kata Iwan dalam keterangan resminya, Kamis (27/4/2023).



Menurut Iwan, penyebab terjadinya kebocoran gas ini sendiri belum bisa dipastikan karena harus diselidiki lebih lanjut penyebab berkurangnya tekanan. Selain itu, juga perlu memastikan jenis gas yang menyembur di lokasi tersebut, apabila telah memungkinkan akan diambil sampel gasnya untuk mengetahui jenis gas tersebut apakah gas biogenic atau thermogenic.

Sementara itu, dari sisi air tanah dan geologi lingkungan, Fungsional Penyelidik Bumi PATGTL Wahyudin mengungkapkan, geologi tata lingkungan melihat dari sisi pengaturan pengambilan air tanah melalui sumur bor. Informasi awalnya adalah ini kedalaman sumur bor 100 meter yang sudah berizin tahun 2020.

"Tapi izin air tanahnya sudah kedaluarsa dan berdasar informasi lapangan karena debit air kurang dari pengelola mengganti pompa baru dan menambah 5 Pka. Pada tanggal 15 April saat terpasang pompa baru dan sudah ada semburan air berbau belerang," kata Wahyudin.



Ia menjelaskan, wilayah Jabar bagian utara banyak dijumpai industri yang memakai air tanah. "Ke depan jadi masukan untuk Badan Geologi melokalisir wilayah yang kemungkinan ada semburan gas untuk memberi perizinan air tanah, sehingga lebih selektif dalam memberi izin untuk penggunaan air tanah," katanya.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2161 seconds (0.1#10.140)