Warga Papua Tegaskan Tak Mendukung Gerakan dan Simpatisan KKB

Selasa, 25 April 2023 - 16:05 WIB
loading...
Warga Papua Tegaskan Tak Mendukung Gerakan dan Simpatisan KKB
Krisyanto Yen Oni. Foto/Tangkapan layar
A A A
JAKARTA - Seorang warga Papua memberi jawaban kepada seorang warganet Papua, yang menyatakan warga Papua tak mendukung kemerdekaan Papua adalah pengkhianat. Pria Papua bernama Krisyanto Yen Oni menyatakan, pengkhianat sebenarnya adalah mereka yang mendukung kelompok separatis Papua .

Menurutnya mereka adalah kelompok egois. Mereka tidak punya rasa belas kasihan terhadap masyarakat sipil Papua dan hanya mementingkan diri sendiri.

Video itu sudah dilihat sebanyak 465.117 ribu viewers sejak pertama kali tayang 20 April 2023 melalui channel YouTube Kurnen.

"Saya ajak kaka untuk berpikir sederhana pakai logika. Sekali lagi pakai logika sederhana saja, bahwa orang-orang besar Organisasi Papua Merdeka (OPM), pembesar-pembesar OPM itu tinggal di mana coba kaka jawab dulu," tanya Krisyanto dalam video YouTubenya, Selasa (25/4/2023).

"Pembesar-pembesar OPM yang pemerintah sebut Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang suka provokasi masyarakat Papua untuk memberontak terhadap NKRI, terhadap pemerintah Indonesia itu mereka tinggal di mana? mereka tinggal di Amerika, mereka tinggal di Belanda, mereka tinggal di Australia, dan negara-negara lain," jawab Yen Oni

Ia memandang pembesar-pembesar OPM itu hidup enak di luar negeri, makan enak, pakai dasi, naik mobil dan hidup berlimpah. Namun mereka dengan seenaknya memprovokasi masyarakat Papua agar memberontak terhadap NKRI.

"Coba pikir pakai akal sehat kakak pikir pakai otak yang waras, kalau kaka mati apakah mereka di sana berduka cita? Tentu tidak, karena yang mereka kejar adalah kekuasaan," tegas Yen Oni.

Dia mengungkapkan, jika OPM/KKB berkuasa, mereka sudah punya ikatan janji dengan warga negara warga negara asing tersebut.

"Tambang-tambang emas, tembaga, dan lainnya. Di Papua itu akan menjadi ladang berebutan harta bagi negara-negara yang menyokong pemberontakan papua terhadap NKRI dan pemerintah Indonesia mereka yang akan jadi kaya raya meraka yang akan berkuasa," sambung Krisyanto

Ia menerangkan, jika Papua bergabung dengan negara asing dan menjadi negara sendiri, besar kemungkinan masyarakat Papua tetap jelata bahkan bisa saja dibunuh.

"Tanah mereka dirampas. Emas, tembaga mereka dirampas. Kemungkinan besar akan dibunuh, orang-orang Papua akan tetap menjadi orang jelata, miskin, tetap menjadi orang jelata yang tidak menikmati kekayaan alam mereka sendiri," ujarnya.

Dia pun heran, ketika ada orang-orang Papua berteriak menuntut haknya, menuntut HAM agar Papua merdeka, hal itu adalah omong kosong. Sebaliknya, Kristiyanto mengajak masyarakat Papua agar bersyukur dengan pemerintah Indonesia saat ini.

"Saat ini 51% saham mayoritas saham PT Freeport dimiliki Republik Indonesia dan 10% atau 9% itu khusus untuk Papua saja. Jadi kurang baik apa pemerintahan Presiden Jokowi," tegas Krisyanto

Dia menilai perhatian pemerintah terhadap tanah Papua sangat konkret. Pembangunan jalan raya Papua, stadion olahraga, pembangunan lapangan terbang, dll.

"Kalau Papua merdeka ada yang mengira kaka akan berkuasa atas hak atas tanah lahan kekayaan yang ada di Papua, kaka salah berpikir," ujarnya.

"Maka sadar saja kaka bahwa orang-orang yang ada di Amerika, Australia, mereka itu adalah penjilat Amerika, Belanda, penjilat Australia dan kalau sampai Papua itu merdeka mereka akan datang ke Papua menguasai tanah Papua," tutup Krisyanto Yen Oni dengan dialek khasnya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1726 seconds (0.1#10.140)