Warga Papua Tegaskan Tak Mendukung Gerakan dan Simpatisan KKB
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seorang warga Papua memberi jawaban kepada seorang warganet Papua, yang menyatakan warga Papua tak mendukung kemerdekaan Papua adalah pengkhianat. Pria Papua bernama Krisyanto Yen Oni menyatakan, pengkhianat sebenarnya adalah mereka yang mendukung kelompok separatis Papua .
Menurutnya mereka adalah kelompok egois. Mereka tidak punya rasa belas kasihan terhadap masyarakat sipil Papua dan hanya mementingkan diri sendiri.
Video itu sudah dilihat sebanyak 465.117 ribu viewers sejak pertama kali tayang 20 April 2023 melalui channel YouTube Kurnen.
"Saya ajak kaka untuk berpikir sederhana pakai logika. Sekali lagi pakai logika sederhana saja, bahwa orang-orang besar Organisasi Papua Merdeka (OPM), pembesar-pembesar OPM itu tinggal di mana coba kaka jawab dulu," tanya Krisyanto dalam video YouTubenya, Selasa (25/4/2023).
"Pembesar-pembesar OPM yang pemerintah sebut Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang suka provokasi masyarakat Papua untuk memberontak terhadap NKRI, terhadap pemerintah Indonesia itu mereka tinggal di mana? mereka tinggal di Amerika, mereka tinggal di Belanda, mereka tinggal di Australia, dan negara-negara lain," jawab Yen Oni
Ia memandang pembesar-pembesar OPM itu hidup enak di luar negeri, makan enak, pakai dasi, naik mobil dan hidup berlimpah. Namun mereka dengan seenaknya memprovokasi masyarakat Papua agar memberontak terhadap NKRI.
"Coba pikir pakai akal sehat kakak pikir pakai otak yang waras, kalau kaka mati apakah mereka di sana berduka cita? Tentu tidak, karena yang mereka kejar adalah kekuasaan," tegas Yen Oni.
Dia mengungkapkan, jika OPM/KKB berkuasa, mereka sudah punya ikatan janji dengan warga negara warga negara asing tersebut.
"Tambang-tambang emas, tembaga, dan lainnya. Di Papua itu akan menjadi ladang berebutan harta bagi negara-negara yang menyokong pemberontakan papua terhadap NKRI dan pemerintah Indonesia mereka yang akan jadi kaya raya meraka yang akan berkuasa," sambung Krisyanto
Ia menerangkan, jika Papua bergabung dengan negara asing dan menjadi negara sendiri, besar kemungkinan masyarakat Papua tetap jelata bahkan bisa saja dibunuh.
Menurutnya mereka adalah kelompok egois. Mereka tidak punya rasa belas kasihan terhadap masyarakat sipil Papua dan hanya mementingkan diri sendiri.
Video itu sudah dilihat sebanyak 465.117 ribu viewers sejak pertama kali tayang 20 April 2023 melalui channel YouTube Kurnen.
"Saya ajak kaka untuk berpikir sederhana pakai logika. Sekali lagi pakai logika sederhana saja, bahwa orang-orang besar Organisasi Papua Merdeka (OPM), pembesar-pembesar OPM itu tinggal di mana coba kaka jawab dulu," tanya Krisyanto dalam video YouTubenya, Selasa (25/4/2023).
"Pembesar-pembesar OPM yang pemerintah sebut Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang suka provokasi masyarakat Papua untuk memberontak terhadap NKRI, terhadap pemerintah Indonesia itu mereka tinggal di mana? mereka tinggal di Amerika, mereka tinggal di Belanda, mereka tinggal di Australia, dan negara-negara lain," jawab Yen Oni
Ia memandang pembesar-pembesar OPM itu hidup enak di luar negeri, makan enak, pakai dasi, naik mobil dan hidup berlimpah. Namun mereka dengan seenaknya memprovokasi masyarakat Papua agar memberontak terhadap NKRI.
"Coba pikir pakai akal sehat kakak pikir pakai otak yang waras, kalau kaka mati apakah mereka di sana berduka cita? Tentu tidak, karena yang mereka kejar adalah kekuasaan," tegas Yen Oni.
Dia mengungkapkan, jika OPM/KKB berkuasa, mereka sudah punya ikatan janji dengan warga negara warga negara asing tersebut.
"Tambang-tambang emas, tembaga, dan lainnya. Di Papua itu akan menjadi ladang berebutan harta bagi negara-negara yang menyokong pemberontakan papua terhadap NKRI dan pemerintah Indonesia mereka yang akan jadi kaya raya meraka yang akan berkuasa," sambung Krisyanto
Ia menerangkan, jika Papua bergabung dengan negara asing dan menjadi negara sendiri, besar kemungkinan masyarakat Papua tetap jelata bahkan bisa saja dibunuh.