Hadapi Pandemi Corona dengan Meningkatkan Kepedulian Sosial

Selasa, 28 April 2020 - 23:54 WIB
loading...
Hadapi Pandemi Corona...
PMI DKI Jakarta memberikan bantuan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis Covid-19 untuk tenaga medis RSUD dan Rumah Sakit di DKI Jakarta melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta. Foto/SINDOnews/Yulianto
A A A
JAKARTA - Pandemi virus Corona atau Covid-19 yang melanda Tanah Air membuat perilaku masyarakat berubah. Salah satunya cara beribadah. Keharusan melakukan pembatasan fisik (physical distancing) membuat masyarakat beribadah di dalam rumah.

Kalau pun ibadah dilakukan di rumah ibadah, itu harus dilakukan dengan menjaga jarak. Namun pembatasan fisik bukan berarti membatasi kepedulian sosial.

Justru di tengah bencana dan bersamaan bulan suci Ramadhan, kepedulian sosial harus terus ditumbuhkan, terutama dalam membantu kelompok yang paling berdampak, baik secara ekonomi maupun secara fisik.

Selain kepedulian sosial, gotong royong juga harus dikuatkan dalam menjalankan program pencegahan Covid-19 bersama pemerintah.

“Saya melihat saat ini kepedulian sosial masyarakat saat pandemi Corona dan memasuki bulan Ramadhan ini sudah mulai muncul di banyak tempat. Ini harus terus ditumbuhkan karena kondisi ekonomi kita saat ini, terutama di kalangan menengah ke bawah sangat memprihatinkan. Seperti buruh harian, itu kan kasihan dan perlu dibantu,” tutur mantan anggota DPR dari Fraksi PKB Lily Wahid di Jakarta, Selasa (28/4/2020). ( )

Menurut Lily, kepedulian menjadi salah satu kunci untuk melawan dampak pandemi Corona. Sikap itu penting karena sangat banyak orang terdampak dengan kondisi wabah ini.

Untuk itu, dia mengajak seluruh pihak yang secara ekonomi sudah mapan untuk minimal peduli di lingkungan sekitar untuk lebih sering mengulurkan tangan membantu mereka yang terdampak, terutama dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

“Kalau kepedulian sosial ini tumbuh baik, insya Allah kita akan bisa melalui cobaan ini. Apalagi ini di bulan Ramadhan, banyak-banyaklah beribadah, bersedekah, berdoa, agar semua ini segera berlalu,” tuturnya.

Lily juga mengimbau masyarakat mematuhi pemerintah agar tidak keluar rumah dan tidak mudik. Berada di rumah akan memutus mata rantai penyebaran virus Corona

Dia juga mendukung pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Menurut dia, PSBB akan efektif dalam mencegah Covid-19 bila masyarakat patuh dan melaksanakan aturan itu.

“Memang rasanya aneh di bulan Ramadhan tidak salat tarawih berjamaah di masjid dan tidak mudik saat Idul Fitri. Sepertinya suasana puasa dan Lebaran berbeda tahun ini. Tetapi, itu tidak mengurangi khidmat kita dalam menjalankan ibadah. Lebih baik diam di rumah dan jangan mudik,” tutur Lily.

Menurut dia, aturan PSBB sebenarnya untuk mencegah kemudharatan yang lebih besar. “Ini kan mencegah kemudharatan yang lebih besar. Ini wajib kita mencegah kemudharatan yang lebih besar. Mungkin nanti yang paling terasa adalah saat salat Ied ketika lebaran karena sebelumnya kita pasti ke masjid,” ucap Lily.

Dia menyarankan agar masyarakat memaksimalkan kemajuan teknologi komunikasi dengan keberadaan gadget. Kemajuan teknologi membuat aturan tetap di rumah tidak akan jadi masalah. Misalnya jika ingin tadarus bersama bisa dengan menggunakan aplikasi yang ada seperti video call dan berbagai aplikasi yang ada.

Lily juga mengajak seluruh masyarakat agar bersabar menghadapi cobaan ini. Dia yakin musibah ini akan ada hikmahnya.

Dia juga mengingatkan agar para tokoh agama dan masyarakat untuk ikut membantu pemerintah dengan tidak memprovokasi masyarakat.

“Peran tokoh agama dan masyarakat harus sesuai dkapasitasnya masing-masing untuk menularkan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya mematuhi aturan pemerintah untuk memutus penyebaran Covid-19. Kalaupun ada yang tokoh yang malah merusuh, mudah-mudahan di bulan yang suci ini kita doakan sadar dan Allah dapat menyadarkannya,” tuturnya.
(dam)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Kemenag Sebut Sidang...
Kemenag Sebut Sidang Isbat Tetap Penting Digelar, Ini Alasannya
PBNU: Awal Ramadan 1445...
PBNU: Awal Ramadan 1445 H Jatuh pada Selasa 12 Maret 2024
PP Muhammadiyah: 1 Ramadan...
PP Muhammadiyah: 1 Ramadan 1445 H Jatuh pada Senin 11 Maret 2024
Manifestasi Nilai Moderasi...
Manifestasi Nilai Moderasi Beragama dalam Ibadah Puasa
Spiritual Ramadan dan...
Spiritual Ramadan dan Tata Kelola Ekonomi
Partai Perindo Minta...
Partai Perindo Minta Pemerintah Jaga Stabilitas Harga Pangan Jelang Ramadan
Kader PPP Bagikan 10...
Kader PPP Bagikan 10 Ribu Mushaf Al-Qur'an Sambut Ramadan
Gejolak Konsumsi dan...
Gejolak Konsumsi dan Inflasi Ramadhan
Wapres Tegaskan Ibadah...
Wapres Tegaskan Ibadah Ramadan Tahun Ini Tidak Ada Pembatasan
Rekomendasi
Mobil Polisi di Depok...
Mobil Polisi di Depok Dibakar Massa, Terungkap Otak Pelakunya Ketua Ormas
Jin BTS Umumkan Konser...
Jin BTS Umumkan Konser Solo RUNSEOKJIN_EP.TOUR, Ini Jadwal Lengkapnya
Lindungi Aset Bisnis,...
Lindungi Aset Bisnis, Nawakara Tawarkan Sistem ISS Berbasis Risiko
Berita Terkini
3 Kapolda Metro Jaya...
3 Kapolda Metro Jaya Lulusan Akpol 1970-an dengan Masa Jabatan 2 Tahun, Nomor 1 Teman Seangkatan Kapolri
37 menit yang lalu
TNI Lahir dari Rahim...
TNI Lahir dari Rahim Rakyat, Jadikan Pilar Persatuan dan Pembangunan Bangsa
4 jam yang lalu
Waketum PSI: Menghormati...
Waketum PSI: Menghormati Presiden Sebelumnya adalah Tradisi Demokrasi
4 jam yang lalu
Menurunkan Prevalensi...
Menurunkan Prevalensi Stunting
5 jam yang lalu
Silaturahmi Itu Perintah...
Silaturahmi Itu Perintah Agama, Jubir PSI: Kok Malah Dicurigai?
5 jam yang lalu
Ridwan Kamil Ternyata...
Ridwan Kamil Ternyata Telah Laporkan Lisa Mariana ke Mabes Polri pada 11 April 2025
6 jam yang lalu
Infografis
Trump Serius Ancam Iran...
Trump Serius Ancam Iran dengan Kekuatan Militer AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved