Saran Pengamat Terkait Nasir dan Demokrat di Pikada 2020

Selasa, 21 Juli 2020 - 09:59 WIB
loading...
Saran Pengamat Terkait...
Demokrat diiingatkan untuk menertibkan salah satu kadernya, Muhamad Nasir. Sebab, Nasir yang duduk sebagai anggota Komisi VI DPR itu berulang kali berulah. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Partai Demokrat diiingatkan untuk menertibkan salah satu kadernya, Muhamad Nasir. Sebab, Nasir yang duduk sebagai anggota Komisi VI DPR itu berulang kali berulah, mulai dari dugaan terlibat suap hingga marah-marah saat rapat dengan salah satu BUMN beberapa waktu lalu.

(Baca juga: Demokrat Tegaskan Sikap Tolak Bahas RUU HIP Sejak Awal)

"Jika Partai Demokrat tidak ingin terperosok ke jurang yang sama, dan jika Demokrat ingin citranya naik, maka kader seperti Nasir harusnya ditertibkan," kata pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, kepada wartawan, Selasa (21/7/2020).

Dia mengatakan, hal tersebut lantaran berkaca pada pengalaman pahit yang dialami Partai Demokrat setelah banyak kadernya terjerat kasus korupsi. Terlebih, Pilkada Serentak 2020 bakal segera digelar.

Maka itu, seharusnya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mampu menertibkan kader-kader yang berulah dan memperburuk citra partainya. (Baca juga: PDIP Ingatkan Demokrat Tak Usah Campur Tangan Urusan Gibran)

"Karena kita tahu, dulu Demokrat turun suaranya karena kader-kadernya banyak yang terkena kasus korupsi. Track record Nasir sebagai anggota DPR juga tak terlihat prestasinya. Anggota DPR digaji negara itu bukan untuk marah-marah," ujarnya.

Ujang menambahkan, menjaga kehormatan sebagai anggota DPR itu sangat penting. "Marah-marah ke mitra kerjanya di BUMN merupakan tindakan merendahkan kehormatan sebagai anggota DPR, dan merendahkan partainya," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review itu.

Dia melanjutkan, lebih memprihatinkan ada dugaan Nasir marah-marah karena kepentingannya tidak diakomodasi salah satu BUMN. Hal tersebut dianggap menambah catatan buruk Nasir karena sebelumnya juga pernah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus suap terhadap Bowo Sidik Pangarso.

"Kaitan Nasir dengan kasus Bowo Sidik Pangarso juga menjadi tanda bahwa Nasir diduga banyak main dengan BUMN. Partai Demokrat juga menjadi partai yang dirugikan karena ulah Nasir yang ugal-ugalan. Marah-marah, yang mungkin saja karena kepentingannya tidak diakomodir oleh sang Dirut BUMN," ucap Ujang.

Sekadar diketahui, Nasir pernah diperiksa KPK pada Senin (1/7/2019). Tim penyidik KPK juga pernah menggeledah ruang kerjanya pada 4 Mei 2019. Adapun Bowo Sidik diperkirakan menerima suap sebanyak tujuh kali dengan total senilai Rp8 miliar dari PT Humpuss Transportasi Kimia (PT HTK).
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Sesalkan Aksi Teror...
Sesalkan Aksi Teror Terhadap Wartawan Tempo, AHY Harap Isu Tak Melebar
Bergabung ke Demokrat,...
Bergabung ke Demokrat, Mantan Wasekjen PBB Optimistis Dongkrak Suara di Pemilu 2029
AHY Tunjuk 7 Waketum...
AHY Tunjuk 7 Waketum Partai Demokrat, Ada Dede Yusuf hingga Edhie Baskoro Yudhoyono
AHY Tunjuk Andi Mallarangeng...
AHY Tunjuk Andi Mallarangeng Jadi Ketua Dewan Pakar Demokrat 2025-2030
Tunjuk Irwan Fecho Jadi...
Tunjuk Irwan Fecho Jadi Bendum Demokrat, AHY: Tugas Berat Gantikan Renville Antonio
AHY Umumkan Jajaran...
AHY Umumkan Jajaran DPP Demokrat 2025-2030: Herman Khaeron Sekjen, Irwan Fecho Bendahara Umum
Makna Tongkat Komando...
Makna Tongkat Komando Bertuliskan Asmaul Husna dari AHY ke Prabowo
Puan Hadiri Penutupan...
Puan Hadiri Penutupan Kongres Demokrat, Aria Bima: Kita Butuh Komunikasi Lintas Partai Politik
Partai Perindo dan Demokrat...
Partai Perindo dan Demokrat Siap Kolaborasi Dukung Pemerintahan Prabowo
Rekomendasi
Perkuat Komunikasi BUMN...
Perkuat Komunikasi BUMN lewat Optimalisasi Medsos dan AI Sejalan dengan Komitmen PTPN
600 Tentara Korea Utara...
600 Tentara Korea Utara Mati Sia-sia, Jenazahnya Dikremasi di Rusia
Pemerintah Targetkan...
Pemerintah Targetkan Masalah Sampah Tuntas 100% pada 2029
Berita Terkini
Mutasi TNI Akhir April...
Mutasi TNI Akhir April 2025, 5 Pati TNI AL Digeser Jadi Staf Khusus KSAL
52 menit yang lalu
Mantan Ketum Iwakum...
Mantan Ketum Iwakum Andi Saputra Dilantik sebagai Hakim Ad Hoc Tipikor
2 jam yang lalu
KPK Tetapkan Tiga Tersangka...
KPK Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Dinas PU Mempawah
2 jam yang lalu
Bertemu Dubes India,...
Bertemu Dubes India, Prabowo Belasungkawa Atas Serangan Terorisme di Kashmir
3 jam yang lalu
KPK Sita 65 Bidang Tanah...
KPK Sita 65 Bidang Tanah Terkait Kasus Dugaan Korupsi Jalan Tol Trans Sumatera
3 jam yang lalu
Iperindo Optimistis...
Iperindo Optimistis Industri Galangan Kapal Nasional Mampu Hadapi Banyak Tantangan
5 jam yang lalu
Infografis
Sejumlah Pabrik di China...
Sejumlah Pabrik di China Mulai Stop Produksi Akibat Tarif AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved