PPP Buka Peluang Koalisi dengan PDIP di Pilpres 2024

Jum'at, 14 April 2023 - 15:10 WIB
loading...
PPP Buka Peluang Koalisi...
Waketum) DPP PPP Arsul Sani mengatakan partainya masih membuka peluang berkoalisi dengan parpol manapun termasuk PDIP meskipun sudah tergabung dalam KIB. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih membuka peluang berkoalisi dengan parpol manapun termasuk PDIP meskipun sudah tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

"PPP terbuka untuk berkoalisi dengan semua partai yang ada dalam koalisi pemerintahan saat ini. Jadi baik dengan PDIP, Golkar, atau Gerindra misalnya, maka kemungkinan berkoalisi itu tidak ada yang tertutup," ujar Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP PPP Arsul Sani saat dihubungi, Jumat (14/4/2023).



Arsul menjelaskan semua parpol masih berproses dalam membentuk koalisi, termasuk juga di PPP belum digelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) guna memutuskan akan ke mana Partai Kakbah berkoalisi.

"Di internal PPP sendiri belum digelar forum Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) yang akan memutuskan ke koalisi mana atau dengan partai mana PPP akan berkoalisi," jelasnya.

Karena itu, kata Wakil Ketua MPR RI ini, PPP akan terus membuka komunikasi dalam berbagai perkembangan gagasan koalisi, baik Koalisi Besar maupun KIB.

"Karena itu PPP terus membuka komunikasi, termasuk dalam menyikapi perkembangan gagasan koalisi besar yang juga dibahas di KIB," tandas Anggota Komisi III DPR ini.

Sebelumnya, Pengamat Politik dari Universitas Nasional (UNAS) Robi Nurhadi mengatakan ketimbang maju sendiri dan kalah lalu menjadi oposisi, PDIP cenderung ingin mempertahankan kekuasaan saat ini, bahkan kalau perlu memperluasnya.

Namun, kata Robi, kalau bergabung dengan koalisi besar, gengsi politik PDIP menjadi turun karena kemungkinan hanya dapat pos cawapres. Jadi, potensinya PDIP cenderung melakukan langkah koalisi dengan memecah Koalisi Besar dan kemungkinan bergabung dengan PPP.



"Maka, PDIP cenderung akan majukan capresnya dengan menggandeng wakil dari parpol Islam seperti PPP. Artinya, PDIP akan memecah Koalisi Besar. Langkah ini lebih dekat kemungkinannya. PDIP untung secara internal dan dinasti, mitranya juga untung gengsi dan peluang politik ke depannya dengan posisi cawapres. Masalahnya adalah soal dana pemenangannya," kata Robi.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1758 seconds (0.1#10.140)