Menag Berikan Dua Pesan Khusus untuk Petugas Haji yang Melayani Jemaah Lansia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memberikan pesan khusus kepada petugas haji yang akan melayani jemaah haji lanjut usia (lansia) pada pelaksanaan ibadah haji 2023. Dalam pesannya, pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini meminta petugas haji untuk bersabar dan bekerja secara tim.
“Saya ingin berpesan dua hal saja yang pertama sabar ini kunci melayani lansia. Itu yang pertama adalah sabar kalau orang bilang sabar itu ada batasnya saya berharap saudara-saudara sekalian untuk bersabar tanpa batas,” kata Gus Yaqut saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Terintegrasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) PPIH Arab Saudi 1444/2023 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta pada Rabu (12/4/2023).
Gus Yaqut mengakui, pelaksanaan haji tahun ini beda dengan tahun lalu di mana jemaah haji Indonesia hanya sekitar 105.000 orang kurang dari 50% dari kuota normal jamaah haji.
"Tahun ini kita melaksanakan Haji dengan kuota normal sebesar 221.000 jemaah. Di mana 203.320 di antaranya jemaah reguler dan sisanya jemaah haji khusus. Tentu ini bukan tugas mudah berbeda dalam mengelola jemaah haji yang 100.000 dan jemaah haji yang 200.000 diperlukan bukan hanya keterampilan kemampuan tapi juga hati," ucapnya.
Gus Yaqut menyakini, tantangan dan cobaan yang akan dihadapi petugas haji sangat besar serta terkadang mengganggu emosi. Meski begitu, petugas haji diimbau untuk tetap menahan diri dan bersabar. “Saya minta tetaplah bersabar kalau lagi pengen marah cari Zamzam minum saja, marah lagi, minum lagi. Insyaallah tidak jadi marah,” ujarnya.
Gus Yaqut mengaku, pada tahun lalu dirinya masih mendapatkan petugas yang emosional ketika memberikan pelayanan kepada jemaah. Sebagai petugas, kata dia, petugas haji tidak boleh marah dan kehilangan kesabaran. “Saya tahu pasti rindu rumah, pasti kangen. Itu ujian-ujiannya tapi kesabaran itu tetap dituntut dan tidak boleh dengan alasan apa pun kemudian kita kesalahan kehilangan kesabaran,” katanya.
Menurut Gus Yaqut, petugas haji tidak akan pernah bisa berangkat ke Tanah Suci kalau tidak ada jamaah haji. Untuk itu, jangan pernah sakiti hati mereka “Mmenyakiti hati jemaah itu sama saja menyakiti hati tamu-tamu Allah,” ucapnya.
Selain itu, Gus Yaqut juga berpesan agar para petugas haji untuk bekerja secara tim dengan tujuan yang sama mewujudkan cita-cita memberikan pelayanan terbaik kepada para jamaah haji. “Jadi tolong bekerja secara bersama-sama. Tolong lakukan ini saudara-saudara sekalian sebagai petugas haji yang memberikan pelayanan terbaik kepada para jemaah haji Indonesia,” kata Gus Yaqut.
“Saya ingin berpesan dua hal saja yang pertama sabar ini kunci melayani lansia. Itu yang pertama adalah sabar kalau orang bilang sabar itu ada batasnya saya berharap saudara-saudara sekalian untuk bersabar tanpa batas,” kata Gus Yaqut saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Terintegrasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) PPIH Arab Saudi 1444/2023 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta pada Rabu (12/4/2023).
Gus Yaqut mengakui, pelaksanaan haji tahun ini beda dengan tahun lalu di mana jemaah haji Indonesia hanya sekitar 105.000 orang kurang dari 50% dari kuota normal jamaah haji.
"Tahun ini kita melaksanakan Haji dengan kuota normal sebesar 221.000 jemaah. Di mana 203.320 di antaranya jemaah reguler dan sisanya jemaah haji khusus. Tentu ini bukan tugas mudah berbeda dalam mengelola jemaah haji yang 100.000 dan jemaah haji yang 200.000 diperlukan bukan hanya keterampilan kemampuan tapi juga hati," ucapnya.
Gus Yaqut menyakini, tantangan dan cobaan yang akan dihadapi petugas haji sangat besar serta terkadang mengganggu emosi. Meski begitu, petugas haji diimbau untuk tetap menahan diri dan bersabar. “Saya minta tetaplah bersabar kalau lagi pengen marah cari Zamzam minum saja, marah lagi, minum lagi. Insyaallah tidak jadi marah,” ujarnya.
Gus Yaqut mengaku, pada tahun lalu dirinya masih mendapatkan petugas yang emosional ketika memberikan pelayanan kepada jemaah. Sebagai petugas, kata dia, petugas haji tidak boleh marah dan kehilangan kesabaran. “Saya tahu pasti rindu rumah, pasti kangen. Itu ujian-ujiannya tapi kesabaran itu tetap dituntut dan tidak boleh dengan alasan apa pun kemudian kita kesalahan kehilangan kesabaran,” katanya.
Menurut Gus Yaqut, petugas haji tidak akan pernah bisa berangkat ke Tanah Suci kalau tidak ada jamaah haji. Untuk itu, jangan pernah sakiti hati mereka “Mmenyakiti hati jemaah itu sama saja menyakiti hati tamu-tamu Allah,” ucapnya.
Selain itu, Gus Yaqut juga berpesan agar para petugas haji untuk bekerja secara tim dengan tujuan yang sama mewujudkan cita-cita memberikan pelayanan terbaik kepada para jamaah haji. “Jadi tolong bekerja secara bersama-sama. Tolong lakukan ini saudara-saudara sekalian sebagai petugas haji yang memberikan pelayanan terbaik kepada para jemaah haji Indonesia,” kata Gus Yaqut.
(cip)