Mudik dan Rest Area Moderasi

Rabu, 12 April 2023 - 10:36 WIB
loading...
Mudik dan Rest Area...
M Ishom el-Saha
A A A
M Ishom el-Saha
Wakil Dekan 1 UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

SERBA-SERBI mudik hampir dipastikan tak terpisah dari keberadaan dan fungsi rest area (tempat peristirahatan). Selama bertahun-tahun sepanjang sejarah mudik dipraktikkan masyarakat Indonesia, keberadaan rest area menempati posisi penting dalam mata rantai ekosistem mudik.

Rest area tidak hanya dimanfaatkan untuk peristirahatan maupun tempat transaksi, tetapi lebih penting lagi adalah menjadi tempat pembauran antarkelompok ras, suku, dan agama.

Baca Juga: koran-sindo.com

Secara formal interaksi antara pemudik dengan masyarakat di lingkungan rest area terkesan dilakukan singkat. Biasanya antara tiga puluh menit sampai satu atau dua jam. Walaupun waktunya singkat, pada umumnya pemudik memiliki pengalaman dan kesan tersendiri sehingga mereka mampu menilai orang maupun benda di setiap titik rest area yang mereka singgahi. Misalnya di rest area itu dianggap orangnya ramah-ramah, lingkungannya bersih, makanannya enak, bangunannya unik, dsb.

Kesan ini pada akhirnya membuat pemudik jatuh cinta dan menghargai budaya masyarakat di sekitar rest area. Bahkan mereka menjadikan titik lokasi itu sebagai langganan transit sewaktu bepergian maupun pulang kampung.

Menyadari bahwa rest area menjadi bagian dari ekosistem mudik, beberapa organisasi sosial kemasyarakatan (ormas) Islam pada tahun-tahun terakhir ini aktif terlibat dalam pengelolaan fasilitas rest area. Kita dapat melihat di titik-titik rest area sepanjang jalur mudik non-jalan tol terdapat banyak posko mudik yang didirikan ormas Islam. Sebagai penciri dan penanda biasanya dipasangi atribut ormas di lingkungan rest area itu dan ditempatkan anggota ormas sebagai petugas untuk melayani pemudik.

Di antara ormas yang banyak mendirikan posko mudik di sejumlah wilayah se-Indonesia ialah Nahdlatul Ulama (NU) melalui sayap organisasinya LTM (Lembaga Takmir Masjid), Ansor, dsb. Ada banyak masjid di sepanjang jalur mudik yang mereka sulap menjadi titik rest area maupun menjadi Posko Mudik Persaudaraan. Selain pemberian layanan bagi pemudik, ternyata ormas juga menggunakan posko yang didirikan di lingkungan masjid sepanjang jalur mudik itu untuk ajang silaturahmi relawan lintas agama.

Keterlibatan ormas Islam ini patut kita apresiasi bersama. Peran aktif mereka tidak terbatas menciptakan suasana aman dan nyaman bagi pemudik, tetapi mereka juga menjadikan kegiatan rutin tahunan ini sebagai wadah silaturahmi relawan lintas agama. Suasana persaudaraan dan kerelawanan yang terbina dari posko mudik ini menjadi bukti jalinan sosial antarelemen bangsa yang tetap terjalin di berbagai momentum kegiatan sosial-keagamaan.

Muslim Friendly
Setiap tahunnya berjuta-juta pemudik melakukan perjalanan jauh ke kampung halaman mereka. Pemudik bukan hanya berasal dari kelompok masyarakat yang beragama Islam saja, tetapi juga umat agama lainnya yang ikut mudik dan bepergian ke luar kota untuk mengisi waktu libur Lebaran.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1200 seconds (0.1#10.140)