Pengamat: Airlangga Lebih Berpeluang Jadi Cawapres untuk Prabowo di Koalisi Besar

Selasa, 11 April 2023 - 20:53 WIB
loading...
Pengamat: Airlangga Lebih Berpeluang Jadi Cawapres untuk Prabowo di Koalisi Besar
Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, dinilai lebih berpeluang menjadi cawapres bagi Prabowo Subianto dalam wacana koalisi besar. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto , dinilai lebih berpeluang menjadi cawapres bagi Prabowo Subianto dalam wacana koalisi besar. Pandangan ini disampaikan oleh analis politik dari Indonesia Political Power, Ikhwan Arif.

Menurutnya, dengan sejumlah keunggulan, Airlangga lebih berpeluang menjadi cawapres dibanding Ketum DPP PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

"Airlangga lebih berpotensi dan berpeluang besar untuk digandeng Prabowo karena punya kekuatan politik yang sangat kuat. Apalagi saat ini menjabat sebagai Menko yang merupakan posisi terpenting dalam Pemerintah," kata Ikhwan dalam keterangannya, Selasa (11/4/2023).

Di samping itu, Golkar adalah salah satu partai yang memperoleh jumlah suara terbanyak di tingkat legislatif dan sebagai salah satu partai besar.

"Semakin besar partai politik, semakin mudah untuk membantu proses pemenangan, dipilihnya Airlangga Hartarto sebagai nominasi bakal cawapres akan mempermudah dalam meraup suara," tegas Ikhwan.



Ikhwan menjelaskan, alasan mengapa Prabowo yang menjadi kandidat kuat sebagai capres yakni ada faktor Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, penentuan calon presiden dan yang diusung oleh Koalisi Besar harus sesuai dengan selera dan restu Jokowi.

Sebab kata dia koalisi besar ini merupakan koalisi yang sengaja dibentuk untuk melanjutkan program-program kerja pemerintahan Jokowi.

Proses nominasi capres, lanjut Ikhwan, tentu mempertimbangkan faktor siapa sosok yang punya program-program kerja yang bisa melanjutkan program pembangunan Jokowi.

Sehingga dukungan full akan diberikan kepada capres-cawapres yang punya visi misi yang sama dengan Presiden. "Jika Presiden Jokowi salah pilih capres, akan berdampak besar terhadap kelanjutan program-program yang sudah dijalankannya selama ini," jelasnya.

"Sangat kecil kemungkinan dukungan politik diberikan kepada tokoh di luar pemerintah, sebaliknya potensi besar akan diberikan kepada tokoh yang mampu melanjutkan estafet kerja dan estafet program-program pemerintah yang masih tertunda," sambung Ikhwan.

Di samping itu menurutnya, Golkar adalah salah satu partai yang memperoleh jumlah suara terbanyak di tingkat legislatif dan sebagai salah satu partai besar.

"Semakin besar partai politik semakin mudah untuk membantu proses pemenangan, dipilihnya Airlangga Hartarto sebagai nominasi bakal cawapres akan mempermudah dalam meraup suara," ungkap pendiri Indonesia Political Power ini.

Sebelumnya, lima partai politik (parpol) menjajaki pembentukan Koalisi Besar untuk menghadapi Pilpres 2024. Kelima parpol yang menjajaki pembentukan Koalisi Besar itu adalah Partai Gerindra, Partai Golkar, PKB, PAN, dan PPP.

Kelima partai itu melakukan silaturahmi di Kantor DPP PAN pada Minggu 2 April 2023. Pertemuan tersebut juga dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi).
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1054 seconds (0.1#10.140)