Menkominfo Johnny Plate Ditanya Kasus BTS, Ajudan dan Wartawan Saling Sikut
loading...
A
A
A
JAKARTA - Adu fisik terjadi antara ajudan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate dan wartawan. Ketegangan muncul ketika wartawan mencoba mengonfirmasi perihal kasus dugaan korupsi BTS di BAKTI Kominfo yang menyeret Johnny G Plate.
Awalnya, awak media menanyakan perihal revisi kedua Undang-Undang No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang baru saja dibahas bersama Komisi I DPR. Namun, Johnny bungkam.
"Pak, soal ITE Pak.. Pak soal ITE Pak..," tanya wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (10/4/2023).
Lantaran tak mendapat jawaban, wartawan kemudian menanyakan perihal dugaan korupsi proyek korupsi penyediaan menara base transceiver station (BTS) 4G dan infrastuktur pendukung tahap 2, 3, 4, dan 5 yang dilaksanakan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Johnny lalu menegaskan ia hanya bicara soal ITE.
"Saya hanya urusan ITE aja ITE, saya hanya bahas tentang ITE," jawab Johnny.
Tak berhenti di situ, beberapa wartawan masih menanyakan perihal dugaan kasus korupsi BTS. Di eskalator Gedung Nusantara II, Gedung DPR, terjadi adu fisik. Ajudan Menkominfo mendorong seorang wartawan bernama Novian dari salah satu media daring. Sempat terjadi saling dorong dan adu sikut antarkeduanya.
Tak terima, Novian mengungkapkan kekesalannya dan menanyakan kenapa ia harus didorong di eskalator.
"Apaan sih woy? Biasa aja dong," kata Novian.
Sang ajudan berkilah Novian yang memukul terlebih dulu. Namun, Novian menjawab sang ajudan yang mendorongnya terlebih dulu, padahal ia menghormati Menkominfo dan hendak mewawancarainya.
"Ya mas duluan, saya ngehargain menteri, saya enggak ngapa-ngapain, cuma wawancara," ujar Novian.
Lalu, ajudan meminta agar Novian sabar.
"Sabar dulu," kata ajudan.
Novian menegaskan bahwa ia sudah bersabar karena tengah berpuasa.
"Saya juga sabar mas, saya lagi puasa," ucap Novian.
Karena masih kesal, Novian pun meneriakkan siapa nama ajudan yang arogan itu.
"Siapa namanya mas?" teriak Novian.
Aksi ini juga menyulut emosi wartawan lainnya, salah satu wartawan perempuan meneriakan agar ajudan bersikap biasa saja karena wartawan tidak membawa bom.
"Kan kita enggak bawa bom, lebay banget," katanya.
Awalnya, awak media menanyakan perihal revisi kedua Undang-Undang No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang baru saja dibahas bersama Komisi I DPR. Namun, Johnny bungkam.
"Pak, soal ITE Pak.. Pak soal ITE Pak..," tanya wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (10/4/2023).
Lantaran tak mendapat jawaban, wartawan kemudian menanyakan perihal dugaan korupsi proyek korupsi penyediaan menara base transceiver station (BTS) 4G dan infrastuktur pendukung tahap 2, 3, 4, dan 5 yang dilaksanakan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Johnny lalu menegaskan ia hanya bicara soal ITE.
"Saya hanya urusan ITE aja ITE, saya hanya bahas tentang ITE," jawab Johnny.
Tak berhenti di situ, beberapa wartawan masih menanyakan perihal dugaan kasus korupsi BTS. Di eskalator Gedung Nusantara II, Gedung DPR, terjadi adu fisik. Ajudan Menkominfo mendorong seorang wartawan bernama Novian dari salah satu media daring. Sempat terjadi saling dorong dan adu sikut antarkeduanya.
Tak terima, Novian mengungkapkan kekesalannya dan menanyakan kenapa ia harus didorong di eskalator.
"Apaan sih woy? Biasa aja dong," kata Novian.
Sang ajudan berkilah Novian yang memukul terlebih dulu. Namun, Novian menjawab sang ajudan yang mendorongnya terlebih dulu, padahal ia menghormati Menkominfo dan hendak mewawancarainya.
"Ya mas duluan, saya ngehargain menteri, saya enggak ngapa-ngapain, cuma wawancara," ujar Novian.
Lalu, ajudan meminta agar Novian sabar.
"Sabar dulu," kata ajudan.
Novian menegaskan bahwa ia sudah bersabar karena tengah berpuasa.
"Saya juga sabar mas, saya lagi puasa," ucap Novian.
Karena masih kesal, Novian pun meneriakkan siapa nama ajudan yang arogan itu.
"Siapa namanya mas?" teriak Novian.
Aksi ini juga menyulut emosi wartawan lainnya, salah satu wartawan perempuan meneriakan agar ajudan bersikap biasa saja karena wartawan tidak membawa bom.
"Kan kita enggak bawa bom, lebay banget," katanya.
(abd)