Mengapa Siklon Tropis Semakin Sering Muncul? Ini Penjelasan BMKG
loading...
A
A
A
JAKARTA - Siklon Tropis semakin sering terbentuk atau muncul dalam beberapa tahun terakhir yang menyebabkan cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi. Belum genap tiga tahun setelah kemunculan Siklon Tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada April 2021 yang menyebabkan bencana hidrometeorologi parah, kini muncul Bibit 98S yang terpantau di Laut Timor dan berpotensi menjadi Siklon Tropis.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, perubahan iklim menjadi penyebab utama semakin sering terbentuk atau munculnya Siklon Tropis.
"Menurut pakar klimatologi, teman-teman klimatologi dan meteorologi yang ada di BMKG, justru salah satu indikasi dari dampak perubahan iklim global itu makin seringnya terbentuk kondisi ekstrem seperti badai tropis, ini kan ekstrem," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dikutip dari keterangannya, Minggu (9/4/2023).
Menurut Dwikorita, Siklon Tropis semakin sering terbentuk karena suhu muka air laut terus meningkat. Pertumbuhan Siklon Tropis semakin sering sampai 10 kali per tahun.
"Jadi ini kan ada hubungannya dengan adanya pusat apa sirkulasi yang dikontrol dengan adanya peningkatan suhu muka air laut yang lokal setempat di situ dibandingkan suhu sekitarnya yang lebih dingin. Dulu-dulu nggak sampai 8 sampai 10 kali, dulu-dulu lebih jarang, tapi sekarang semakin sering," katanya.
Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab mengungkapkan di seluruh dunia ada 7 daerah pertumbuhan Siklon Tropis, salah satunya adalah Samudera Hindia sebelah tenggara Utara Australia.
"Ini yang sekarang terjadinya 98S ini rata-rata pertumbuhan siklon tropis di Samudera Hindia sebelah tenggara adalah antara 8 hingga 10 kejadian per musim," katanya.
Fachri mengungkapkan Siklon Tropis biasa terjadi di Samudera Hindia bagian Tenggara antara November hingga April.
"Jadi musim Siklon Tropis di Samudera Hindia bagian Tenggara adalah antara November sampai dengan April dengan apa rata-rata sekitar 8 sampai 10 Kejadian. Untuk bulan April sendiri memang rata-rata kejadiannya adalah 1,4 kali kejadian," katanya.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, perubahan iklim menjadi penyebab utama semakin sering terbentuk atau munculnya Siklon Tropis.
"Menurut pakar klimatologi, teman-teman klimatologi dan meteorologi yang ada di BMKG, justru salah satu indikasi dari dampak perubahan iklim global itu makin seringnya terbentuk kondisi ekstrem seperti badai tropis, ini kan ekstrem," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dikutip dari keterangannya, Minggu (9/4/2023).
Menurut Dwikorita, Siklon Tropis semakin sering terbentuk karena suhu muka air laut terus meningkat. Pertumbuhan Siklon Tropis semakin sering sampai 10 kali per tahun.
"Jadi ini kan ada hubungannya dengan adanya pusat apa sirkulasi yang dikontrol dengan adanya peningkatan suhu muka air laut yang lokal setempat di situ dibandingkan suhu sekitarnya yang lebih dingin. Dulu-dulu nggak sampai 8 sampai 10 kali, dulu-dulu lebih jarang, tapi sekarang semakin sering," katanya.
Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab mengungkapkan di seluruh dunia ada 7 daerah pertumbuhan Siklon Tropis, salah satunya adalah Samudera Hindia sebelah tenggara Utara Australia.
"Ini yang sekarang terjadinya 98S ini rata-rata pertumbuhan siklon tropis di Samudera Hindia sebelah tenggara adalah antara 8 hingga 10 kejadian per musim," katanya.
Fachri mengungkapkan Siklon Tropis biasa terjadi di Samudera Hindia bagian Tenggara antara November hingga April.
"Jadi musim Siklon Tropis di Samudera Hindia bagian Tenggara adalah antara November sampai dengan April dengan apa rata-rata sekitar 8 sampai 10 Kejadian. Untuk bulan April sendiri memang rata-rata kejadiannya adalah 1,4 kali kejadian," katanya.
(abd)