KPK Tepis Tudingan Firli Bahuri Bocorkan Informasi Penyelidikan di Kementerian ESDM
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menepis tudingan ihwal bocornya informasi penyelidikan di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang diduga sengaja dilakukan oleh Ketua KPK Firli Bahuri . Pengurus Besar Komunitas Aktivis Muda Indonesia (PB KAMI) lantas melaporkan dugaan itu ke Dewan Pengawas (Dewas).
Menanggapi hal itu, Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri menegaskan informasi tersebut tidak benar adanya. Ia pun menyampaikan apabila memang publik memiliki sumber informasi atas isu tersebut untuk melaporkannya ke Dewas KPK.
"Di sanalah (Dewas KPK) akan diuji, bukan diobral di ruang publik dengan dibumbui narasi bermodalkan asumsi. Laporan harus berbasis data, bukan asal tuduh dan persepsi semata," ujar Ali kepada MPI, Sabtu (8/4/2023).
Ali menjelaskan pihaknya terbiasa dituduh melalui semacam isu tersebut. Ia menegaskan tindakan tersebut hanya bagian dari upaya pihak-pihak tertentu untuk memperlambat proses penyidikan kasus-kasus korupsi yang tengah ditangani lembaganya.
"Pada akhirnya semua hanya tuduhan belaka dengan tujuan untuk mengganggu upaya pemberantasan korupsi," tegas Ali.
Ihwal kasus dugaan korupsi tunjangan kinerja (Tukin) di Kementerian ESDM, Ali menyampaikan kasusnya masih berjalan di lembaga anti rasuah tersebut.
"Saat ini perkara tersebut sudah naik pada proses penyidikan, semua pimpinan sepakat, dengan dasar ditemukan setidaknya 2 alat bukti permulaan dan menemukan pihak-pihak yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum," jelasnya.
"Kami akan tuntaskan semua," imbuh Ali.
Sekadar informasi, Pengurus Besar Komunitas Aktivis Muda Indonesia (PB KAMI) melaporkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri untuk kedua kalinya ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK.
Menanggapi hal itu, Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri menegaskan informasi tersebut tidak benar adanya. Ia pun menyampaikan apabila memang publik memiliki sumber informasi atas isu tersebut untuk melaporkannya ke Dewas KPK.
"Di sanalah (Dewas KPK) akan diuji, bukan diobral di ruang publik dengan dibumbui narasi bermodalkan asumsi. Laporan harus berbasis data, bukan asal tuduh dan persepsi semata," ujar Ali kepada MPI, Sabtu (8/4/2023).
Ali menjelaskan pihaknya terbiasa dituduh melalui semacam isu tersebut. Ia menegaskan tindakan tersebut hanya bagian dari upaya pihak-pihak tertentu untuk memperlambat proses penyidikan kasus-kasus korupsi yang tengah ditangani lembaganya.
"Pada akhirnya semua hanya tuduhan belaka dengan tujuan untuk mengganggu upaya pemberantasan korupsi," tegas Ali.
Ihwal kasus dugaan korupsi tunjangan kinerja (Tukin) di Kementerian ESDM, Ali menyampaikan kasusnya masih berjalan di lembaga anti rasuah tersebut.
"Saat ini perkara tersebut sudah naik pada proses penyidikan, semua pimpinan sepakat, dengan dasar ditemukan setidaknya 2 alat bukti permulaan dan menemukan pihak-pihak yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum," jelasnya.
"Kami akan tuntaskan semua," imbuh Ali.
Sekadar informasi, Pengurus Besar Komunitas Aktivis Muda Indonesia (PB KAMI) melaporkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri untuk kedua kalinya ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK.