Profil Yonif Raider 514, Prajurit Kostrad yang Selamatkan Penduduk Kelaparan di Hutan Papua
loading...
A
A
A
JAKARTA - Profil Yonif Raider 514 Kostrad bisa Anda ketahui dalam artikel ini. Tim yang merupakan bagian dari TNI Angkatan Darat (AD) ini mencuri perhatian publik setelah menyelamatkan penduduk kelaparan di dalam hutan Papua.
Peristiwa itu bermula ketika Tim Satgas Yonif Raider/514 yang dipimpin Kapten Inf Mahardika, Danpos Kendibam melalukan patroli di wilayah Kalimin, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua pada Minggu (27/3/2023). Tim menemukan puluhan orang yang tampak kebingungan di tengah hutan. Sebanyak 52 orang yang membawa serta ternak babi itu berasal dari Distrik Koroptak.
"Mereka sudah melakukan perjalanan selama 4 hari menuju Distrik Kenyam akibat khawatir akan teror dari KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) yang menghantui," kata Dansatgas Yonif R 514/SY, Letkol Inf Rinto Wijaya dalam keterangan tertulis yang dilansir dari situs resmi Divif 2 Kostrad, Minggu (27/3/2023).
Puluhan orang yang kelaparan di tengah hutan Papua itu kemudian diangkut menggunakan kendaraan oleh tim gabungan TNI-Polri menuju Polres Nduga. Mereka kemudian diberikan layanan kesehatan dan makanan gratis.
Letkol Inf Rinto Wijaya menyatakan, sebagian besar kondisi masyarakat dalam keadaan sehat setelah diperiksa kesehatannya. "Kami akan terus memberikan masyarakat Distrik Koroptak bantuan logistik maupun bantuan moril untuk menghilangkan trauma mendalam akibat teror KKB, apa pun yang masyarakat inginkan, kami siap membantu," katanya.
Sebanyak 52 orang dievakuasi oleh tim gabungan TNI-Polri dari hutan Papua dalam kondisi kelaparan, Minggu (27/3/2023). FOTO/Divif 2 Kostrad
Nama lengkap satuan ini adalah Batalyon Infanteri 514/Raider. Yonif yang berada di bawah komando Brigif 9/Daraka Yudha, Konstrad ini bermarkas di Desa Curahpoh, Kecamatan Curahdami, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
Pembentukan Raider 514 dimaksudkan agar seluruh satuan jajaran Kostrad memiliki kemampuan seimbang. Satuan Brigif non Linud di satuan jajaran Kostrad memiliki kemampuan sama dengan Brigif lainnya yang telah memiliki Batalyon Raider sebagai Satuan Pemukul Strategis, yang mampu beroperasi pada berbagai situasi.
Mengutip dari situs Yonif 514/Raider, batalyon ini memiliki sejarah panjang pasca Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Diawali dari peleburan organisasi Yon 9,6/Djoko Santoso dan Yon 12,7/Sunan Giri di Yon 4 Brigade IV Divisi I pada 15 Desember 1948. Setahun kemudian Yon 4 berubah nama menjadi Yon 33 Brigade IV Divisi I. Namun nama itu tak berlangsung lama karena beberapa hari kemudian diubah lagi menjadi Yonif 514 yang berada di bawah Brigif III Divisi I untuk memperkuat satuan jajaran Brigif III di wilayah eks Karesidenan Besuki dan sekitarnya.
Perubahan terus terjadi dalam satuan ini, antara lain menjadi Yon Mujahidin Brigade XIII/Dharmawangsa, kemudian Yonif 514/Sabaddha Yudha. Tak hanya nama, Yonif 514/Sabaddha Yudha juga pindah menjadi di bawah Brigade Infanteri 9 Kodam VIII/Brawijaya pada 1963.
Peristiwa itu bermula ketika Tim Satgas Yonif Raider/514 yang dipimpin Kapten Inf Mahardika, Danpos Kendibam melalukan patroli di wilayah Kalimin, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua pada Minggu (27/3/2023). Tim menemukan puluhan orang yang tampak kebingungan di tengah hutan. Sebanyak 52 orang yang membawa serta ternak babi itu berasal dari Distrik Koroptak.
"Mereka sudah melakukan perjalanan selama 4 hari menuju Distrik Kenyam akibat khawatir akan teror dari KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) yang menghantui," kata Dansatgas Yonif R 514/SY, Letkol Inf Rinto Wijaya dalam keterangan tertulis yang dilansir dari situs resmi Divif 2 Kostrad, Minggu (27/3/2023).
Baca Juga
Puluhan orang yang kelaparan di tengah hutan Papua itu kemudian diangkut menggunakan kendaraan oleh tim gabungan TNI-Polri menuju Polres Nduga. Mereka kemudian diberikan layanan kesehatan dan makanan gratis.
Letkol Inf Rinto Wijaya menyatakan, sebagian besar kondisi masyarakat dalam keadaan sehat setelah diperiksa kesehatannya. "Kami akan terus memberikan masyarakat Distrik Koroptak bantuan logistik maupun bantuan moril untuk menghilangkan trauma mendalam akibat teror KKB, apa pun yang masyarakat inginkan, kami siap membantu," katanya.
Sebanyak 52 orang dievakuasi oleh tim gabungan TNI-Polri dari hutan Papua dalam kondisi kelaparan, Minggu (27/3/2023). FOTO/Divif 2 Kostrad
Profil Yonif Raider 514
Nama lengkap satuan ini adalah Batalyon Infanteri 514/Raider. Yonif yang berada di bawah komando Brigif 9/Daraka Yudha, Konstrad ini bermarkas di Desa Curahpoh, Kecamatan Curahdami, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.Pembentukan Raider 514 dimaksudkan agar seluruh satuan jajaran Kostrad memiliki kemampuan seimbang. Satuan Brigif non Linud di satuan jajaran Kostrad memiliki kemampuan sama dengan Brigif lainnya yang telah memiliki Batalyon Raider sebagai Satuan Pemukul Strategis, yang mampu beroperasi pada berbagai situasi.
Mengutip dari situs Yonif 514/Raider, batalyon ini memiliki sejarah panjang pasca Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Diawali dari peleburan organisasi Yon 9,6/Djoko Santoso dan Yon 12,7/Sunan Giri di Yon 4 Brigade IV Divisi I pada 15 Desember 1948. Setahun kemudian Yon 4 berubah nama menjadi Yon 33 Brigade IV Divisi I. Namun nama itu tak berlangsung lama karena beberapa hari kemudian diubah lagi menjadi Yonif 514 yang berada di bawah Brigif III Divisi I untuk memperkuat satuan jajaran Brigif III di wilayah eks Karesidenan Besuki dan sekitarnya.
Perubahan terus terjadi dalam satuan ini, antara lain menjadi Yon Mujahidin Brigade XIII/Dharmawangsa, kemudian Yonif 514/Sabaddha Yudha. Tak hanya nama, Yonif 514/Sabaddha Yudha juga pindah menjadi di bawah Brigade Infanteri 9 Kodam VIII/Brawijaya pada 1963.