Pengguna Internet di Indonesia Tinggi, Ramadan Momentum Tepat Berdakwah di Medsos
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bulan suci Ramadan merupakan momentum yang tepat untuk berdakwah melalui media sosial (medsos). Pertumbuhan pengguna internet di Indonesia yang terus meningkat, termasuk di antaranya media sosial (medsos) merupakan potensi yang harus dimanfaatkan untuk menyebarkan pesan kebaikan.
Berdasarkan laporan dari We Are Social tercatat 167 juta orang Indonesia menjadi pengguna aktif media sosial pada Januari 2023. Angka tersebut setara dengan 60,4% dari populasi Indonesia yang berjumlah 273,8 juta jiwa.
Anggota Komisi I DPR RI Fadllullah mengatakan, momentum bulan Ramadan dijadikan kesempatan untuk meningkatkan ibadah terutama dalam hal berdakwah di platform media sosial. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi yang baik, berdiskusi yang baik, dan membangun hubungan di media sosial.
“Ini adalah bulan yang pernuh berkah. Bulan Ramadan muslim semuanya melaksanakan ibadah puasa,” ucapnya dalam webinar Ngobrol Bareng Legislator (Ngobras) bertajuk “Berdakwah Indah di Media Sosial” yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Komisi I DPR yang dihadiri Dirjen Aptika Kominfo RI Semuel Abrijani, Kamis (6/4/2023).
Kasubag Pendidikan Biro Keistimewaan Kesra Setda Aceh, Marzuki menjelaskan selain dakwah, ada sebutan tabligh dan khutbah dalam Islam. Tujuannya untuk menyerukan kebaikan, informasi, dan pencerahan kepada umat atau masyarakat. Dalam surah Ali Imran ayat 104, ada sejumlah orang yang mengajak kepada kebaikan dan mencegah adanya keburukan.
Dia menyebutkan perkembangan digital masa kini membuat pola berdakwah menjadi berubah. Pendakwah kini tidak harus mendatangi lokasi tertentu, tetapi cukup di satu lokasi untuk banyak orang yang juga di lokasi berbeda. “Kalau dulu (dakwah) kita ketahui jangkauannya terbatas. Tapi hari ini dengan visual dan teknologi digital yang luar biasa ini masuk ke rumah-rumah kita,” katanya.
Menurut Marzuki, penting untuk membuat dakwah menjadi indah. Pertama, menghormati hak privasi orang lain, terutama dari agama yang berbeda. Kedua, menjaga komunikasi dengan penyampaian yang baik. Mengutip dalil Al Qur’an, Marzuki mengatakan, orang beriman yang bertakwa diminta berkata dengan jujur.
Visual Designer dan Founder PT Innermo Creative Studio Aditya Iswandi, menyatakan dakwah sendiri adalah tugas setiap muslim di seluruh dunia. “Media sosial bukan sekadar hiburan. Akan tetapi, media sosial adalah alat untuk kita meningkatkan tali silaturahim dengan cara dakwah masa kini,” ujarnya.
Sebagai media dakwah, media sosial jadi alat yang punya potensi besar baik positif maupun negatif. Dalam menyebarkan pesan dakwah, seorang muslim harus terlebih dahulu memiliki ilmunya. Selain itu, ilmu juga lebih baik didapatkan dan diawasi oleh seorang guru agar tidak salah arah.
Oleh karena itu, Aditya Iswandi memberikan tips dakwah dengan media sosial. Pertama, perdalam kedekatan dengan Allah SWT. Kedua, perbanyak membaca referensi terutama kisah ulama terdahulu. Ketiga, perhatikan konten pastikan kebenarannya. Keempat, apresiasi karya orang lain. Kelimat, bersabar dalam menghadapi rintangan dan godaan berdakwah.
Berdasarkan laporan dari We Are Social tercatat 167 juta orang Indonesia menjadi pengguna aktif media sosial pada Januari 2023. Angka tersebut setara dengan 60,4% dari populasi Indonesia yang berjumlah 273,8 juta jiwa.
Anggota Komisi I DPR RI Fadllullah mengatakan, momentum bulan Ramadan dijadikan kesempatan untuk meningkatkan ibadah terutama dalam hal berdakwah di platform media sosial. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi yang baik, berdiskusi yang baik, dan membangun hubungan di media sosial.
“Ini adalah bulan yang pernuh berkah. Bulan Ramadan muslim semuanya melaksanakan ibadah puasa,” ucapnya dalam webinar Ngobrol Bareng Legislator (Ngobras) bertajuk “Berdakwah Indah di Media Sosial” yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Komisi I DPR yang dihadiri Dirjen Aptika Kominfo RI Semuel Abrijani, Kamis (6/4/2023).
Kasubag Pendidikan Biro Keistimewaan Kesra Setda Aceh, Marzuki menjelaskan selain dakwah, ada sebutan tabligh dan khutbah dalam Islam. Tujuannya untuk menyerukan kebaikan, informasi, dan pencerahan kepada umat atau masyarakat. Dalam surah Ali Imran ayat 104, ada sejumlah orang yang mengajak kepada kebaikan dan mencegah adanya keburukan.
Dia menyebutkan perkembangan digital masa kini membuat pola berdakwah menjadi berubah. Pendakwah kini tidak harus mendatangi lokasi tertentu, tetapi cukup di satu lokasi untuk banyak orang yang juga di lokasi berbeda. “Kalau dulu (dakwah) kita ketahui jangkauannya terbatas. Tapi hari ini dengan visual dan teknologi digital yang luar biasa ini masuk ke rumah-rumah kita,” katanya.
Menurut Marzuki, penting untuk membuat dakwah menjadi indah. Pertama, menghormati hak privasi orang lain, terutama dari agama yang berbeda. Kedua, menjaga komunikasi dengan penyampaian yang baik. Mengutip dalil Al Qur’an, Marzuki mengatakan, orang beriman yang bertakwa diminta berkata dengan jujur.
Visual Designer dan Founder PT Innermo Creative Studio Aditya Iswandi, menyatakan dakwah sendiri adalah tugas setiap muslim di seluruh dunia. “Media sosial bukan sekadar hiburan. Akan tetapi, media sosial adalah alat untuk kita meningkatkan tali silaturahim dengan cara dakwah masa kini,” ujarnya.
Sebagai media dakwah, media sosial jadi alat yang punya potensi besar baik positif maupun negatif. Dalam menyebarkan pesan dakwah, seorang muslim harus terlebih dahulu memiliki ilmunya. Selain itu, ilmu juga lebih baik didapatkan dan diawasi oleh seorang guru agar tidak salah arah.
Oleh karena itu, Aditya Iswandi memberikan tips dakwah dengan media sosial. Pertama, perdalam kedekatan dengan Allah SWT. Kedua, perbanyak membaca referensi terutama kisah ulama terdahulu. Ketiga, perhatikan konten pastikan kebenarannya. Keempat, apresiasi karya orang lain. Kelimat, bersabar dalam menghadapi rintangan dan godaan berdakwah.
(cip)