Deretan Komandan Pasukan Katak, Nomor 2 Jadi Wakil KSAL
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) punya beberapa satuan khusus, salah satunya Komando Pasukan Katak (Kopaska). Sebagai pasukan elite TNI AL, Kopaska merupakan komponen penting yang mempunyai spesialisasi peperangan laut khusus.
Dalam kegiatan operasi, Pasukan Katak memiliki ciri yaitu mengenakan tutup wajah atau topeng bergambar tengkorak manusia. Ini sebabnya mereka juga dikenal sebagai Pasukan Tengkorak yang disegani lawan.
Menteri Panglima AL Laksamana Madya Raden Eddy Martadinata lalu menindaklanjuti perintah Bung Karno. Tanpa pemberitahuan sebelumnya, Laksdya Raden Eddy melaksanakan upacara peresmian berdirinya Kopaska di area kolam renang Senayan ketika para calon instruktur Kopaska sedang berlatih.
Ini dikarenakan tim segera diterjunkan ke Operasi Trikora, yaitu operasi pembebasan Irian Barat. Tugas utama Kopaska adalah meledakkan atau demolisi bawah air, termasuk sabotase/penyerangan rahasia ke kapal lawan dan sabotase pangkalan musuh, torpedo berjiwa (kamikaze), penghancuran instalasi bawah air, pengintaian, mempersiapkan pantai pendaratan untuk operasi amfibi yang lebih besar serta antiteror di laut/maritime counter terorism.
Dalam website tnial.mil.id, upaya untuk meningkatkan kemampuan teknis dan taktis, Satuan Kopaska TNI AL pun memiliki operasi khusus tersendiri. Operasi ini dilakukan dengan cara menyusup dalam air secara diam-diam. Tujuannya agar lawan tidak mengetahui keberadaan mereka. Di luar tugas operasi, personel Kopaska kerap ditugaskan menjadi pengawal pribadi VIP seperti presiden dan wakil presiden.
Kopaska terbagi menjadi tiga satuan. Satkopaska Koarmada-I (Jakarta) dipimpin Kolonel Laut (E) Berny Haryanto Hunsam, Satkopaska Koarmada-II (Surabaya) dipimpin Kolonel Laut (P) Sadarianto, dan Satkopaska Kormarmada-III dipimpin Kolonel Laut (P) Robinson Hendrik Etwiory.
Pada 2018 muncul usulan agar dibentuk Pusat Komando Pasukan Katak (Puskopaska) dan mulai diresmikan pada 2020. Berikut deretan Komandan Kopaska sejak dibentuk:
Foto/Wikipedia
Laksamana Pertama TNI Urip Santoso dididik di Koninklijk Instituut voor de Marine (KIM), Akademi Angkatan Laut Kerajaan Belanda (Royal Dutch Naval Academy), di Den Helder, Belanda, September 1950 - Agustus 1953. Tentara kelahiran Brebes, 19 September 1923 itu punya peran besar dalam pembentukan Kopaska. Tentara segala zaman yang memiliki spesialisasi penyelaman lautan dalam dan demolisi meninggal di Jakarta pada 1 Desember 2012.
Foto/tnial.mil.id
Laksamana Madya TNI Moekhlas Sidik lahir di Jombang, Jawa Timur pada 12 Juli 1953. Dia adalah alumnus AKABRI Laut 1977 angkatan 23 dan mengawali karier militernya sebagai perwira divisi Bahari KRI Lambung Mangkurat.
Dalam kegiatan operasi, Pasukan Katak memiliki ciri yaitu mengenakan tutup wajah atau topeng bergambar tengkorak manusia. Ini sebabnya mereka juga dikenal sebagai Pasukan Tengkorak yang disegani lawan.
Pembentukan Kopaska
Kopaska dibentuk lewat nstruksi langsung Presiden Soekarno akibat memanasnya tensi hubungan Indonesia dan Belanda akibat perebutan Irian Barat. Soekarno lalu meminta agar dibentuk pasukan khusus yang dapat menyerang armada Angkatan Laut Belanda alias Koninklijk Marine (KM) yang memblokade Indonesia.Menteri Panglima AL Laksamana Madya Raden Eddy Martadinata lalu menindaklanjuti perintah Bung Karno. Tanpa pemberitahuan sebelumnya, Laksdya Raden Eddy melaksanakan upacara peresmian berdirinya Kopaska di area kolam renang Senayan ketika para calon instruktur Kopaska sedang berlatih.
Ini dikarenakan tim segera diterjunkan ke Operasi Trikora, yaitu operasi pembebasan Irian Barat. Tugas utama Kopaska adalah meledakkan atau demolisi bawah air, termasuk sabotase/penyerangan rahasia ke kapal lawan dan sabotase pangkalan musuh, torpedo berjiwa (kamikaze), penghancuran instalasi bawah air, pengintaian, mempersiapkan pantai pendaratan untuk operasi amfibi yang lebih besar serta antiteror di laut/maritime counter terorism.
Dalam website tnial.mil.id, upaya untuk meningkatkan kemampuan teknis dan taktis, Satuan Kopaska TNI AL pun memiliki operasi khusus tersendiri. Operasi ini dilakukan dengan cara menyusup dalam air secara diam-diam. Tujuannya agar lawan tidak mengetahui keberadaan mereka. Di luar tugas operasi, personel Kopaska kerap ditugaskan menjadi pengawal pribadi VIP seperti presiden dan wakil presiden.
Kopaska terbagi menjadi tiga satuan. Satkopaska Koarmada-I (Jakarta) dipimpin Kolonel Laut (E) Berny Haryanto Hunsam, Satkopaska Koarmada-II (Surabaya) dipimpin Kolonel Laut (P) Sadarianto, dan Satkopaska Kormarmada-III dipimpin Kolonel Laut (P) Robinson Hendrik Etwiory.
Pada 2018 muncul usulan agar dibentuk Pusat Komando Pasukan Katak (Puskopaska) dan mulai diresmikan pada 2020. Berikut deretan Komandan Kopaska sejak dibentuk:
1. Laksma Urip Santoso
Foto/Wikipedia
Laksamana Pertama TNI Urip Santoso dididik di Koninklijk Instituut voor de Marine (KIM), Akademi Angkatan Laut Kerajaan Belanda (Royal Dutch Naval Academy), di Den Helder, Belanda, September 1950 - Agustus 1953. Tentara kelahiran Brebes, 19 September 1923 itu punya peran besar dalam pembentukan Kopaska. Tentara segala zaman yang memiliki spesialisasi penyelaman lautan dalam dan demolisi meninggal di Jakarta pada 1 Desember 2012.
2. Laksdya Moekhlas Sidik
Foto/tnial.mil.id
Laksamana Madya TNI Moekhlas Sidik lahir di Jombang, Jawa Timur pada 12 Juli 1953. Dia adalah alumnus AKABRI Laut 1977 angkatan 23 dan mengawali karier militernya sebagai perwira divisi Bahari KRI Lambung Mangkurat.