3 Jenderal Polisi di Kemendagri, Nomor 2 Pernah Diancam Dibunuh

Sabtu, 25 Maret 2023 - 05:52 WIB
loading...
A A A
Sebelum menjabat Irjen Kemendagri, Tomsi adalah Staf Ahli Bidang Sosial Politik (Sahli Sospol) Kapolri. Pria kelahiran Bandar Lampung, Lampung, 30 Januari 1969 ini juga pernah menjabat sebagai Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) periode Desember 2019-Mei 2020.

Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1990 ini juga pernah dipercaya menjadi Kapolda Banten. Tomsi juga pernah menjabat sebagai Kepala Biro Pengawas Penyidikan (Karowassidik) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

Tak hanya itu, Tomsi juga pernah menjabat Sekretaris Biro Paminal Divisi Propram Polri. Jabatan lain yang pernah Tomsi emban adalah Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Sumatera Selatan (Sumsel).

Kemudian, Tomsi juga pernah dipercaya sebagai Anjak Bidang Jemen Ops Itwasum Polri, Kabid Propam Polda Jawa Timur, Wakapolrestabes Surabaya, Kapolres Jombang, Kapolres Pamekasan, Kasat III/Sumdaling Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Kasatkamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya, dan Kasatresmob Polda Metro Jaya.

2. Brigjen Pol Hoiruddin Hasibuan

3 Jenderal Polisi di Kemendagri, Nomor 2 Pernah Diancam Dibunuh

Foto/Dok SINDOnews

Jenderal Polisi bintang 1 ini menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Bidang Pemerintahan Desa dan Pembangunan Perbatasan. Pria kelahiran Kota Padang Sidempuan, Sumatera Utara, 9 Mei 1965 ini sebelumnya menjabat sebagai Kasatgaswil Kepulauan Bangka Belitung Densus 88 Antiteror Polri.

Hoiruddin juga pernah menjabat sebagai Kasubbagsumda Bagrenmin Densus 88 Antiteror Polri dan Kapolresta Malang Kota Polda Jawa Timur. Nah, ketika menjabat Kapolresta Malang ini Hoiruddin pernah diancam dibunuh.

Saat itu, pangkatnya masih AKBP. Sebagaimana diberitakan SINDOnews pada Selasa, 11 Juli 2017, Hoiruddin Hasibuan pernah diancam akan dibunuh melalui dua kali pesan singkat dari dua nomor ponsel yang berbeda.

Kasus teror yang akhirnya diambil alih penangannnya oleh Polda Jawa Timur (Jatim) itu berhasil mengamankan seorang warga Kota Malang yang diduga sebagai pelaku teror. Hoiruddin mendapatkan ancaman pembunuhan melalui SMS di saat merayakan HUT Polri ketika itu.

Pelaku teror dua kali mengirimkan pesan singkat melalui dua nomor telepon yang berbeda. Pelaku mengaku akan membuat perhitungan dengan pimpinan Polres Malang Kota.

Ketika itu, kasus teror SMS tersebut menjadi cukup serius dan sudah ditangani tim Jatanras Polda Jatim. AWW, seorang warga yang berprofesi sebagai tukang servis kompor, asal Jodipan-Blimbing, Kota Malang diamankan petugas saat itu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5968 seconds (0.1#10.140)