Erick Thohir hingga Bima Arya Jadi Presidium Ikatan Alumni PPI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sembilan orang ditetapkan menjadi Dewan Presidium Ikatan Alumni Perhimpunan Pelajar Indonesia (IAPPI) di Auditorium Radio Republik Indonesia (RRI), Selasa, 21 Maret 2023. Dua dari sembilan orang itu adalah Menteri BUMN Erick Thohir dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.
Sedangkan tujuh orang lainnya adalah Fathul Wahid, Widodo, Heri Hermansyah, Najwa Shihab, Hendri Tanjung, Febry H.J. Dien, dan Zulham Effendi. Mereka ditetapkan melalui Kongres I IAPPI yang sekaligus resmi mendeklarasikan terbentuknya organisasi alumni pelajar luar negeri tersebut.
Peserta Kongres perdana ini hadir dari alumni pelajar Indonesia yang berdomisili di dalam maupun luar negeri. IAPPI lahir dari gagasan dan diinisiasi para alumni dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) berbagai negara.
Saat ini, diperkirakan ada lebih dari 2 juta alumni pelajar Indonesia dari beragam kampus luar negeri di seluruh dunia. Sejauh ini, wadah-wadah alumni masih tersegmentasi pada organisasi alumni universitas atau alumni negara.
Belum adanya wadah alumni yang menghimpun kekuatan alumni secara inklusif membuat potensi yang ada belum bisa dipetakan secara baik. Hal ini mendorong perlunya pembentukan wadah alumni bagi seluruh pelajar Indonesia yang pernah belajar di luar negeri.
Dengan menggabungkan diri dalam Badan Persiapan Pembentukan Ikatan Alumni Perhimpunan Pelajar Indonesia (BP IAPPI) para inisiator bergerak bersama. Setelah melalui rapat-rapat intensif, maka terbentuk kesepakatan untuk mendeklarasikan IAPPI dengan diawali pelaksanaan Kongres I pada 21 Maret tersebut.
Kongres perdana IAPPI ini menuai ragam dukungan positif dan ucapan selamat dari banyak pihak. Dalam sambutannya, Direktur Produksi dan Penyiaran RRI Mistam menyampaikan dukungannya pada IAPPI sebagai wadah alumni pelajar Indonesia dan berharap RRI berkesempatan untuk menjadi mitra strategis kedepannya.
Misalnya, Rektor Universitas Brawijaya Widodo, yang juga alumni Jepang, selain mengucapkan selamat juga menyampaikan harapannya pada IAPPI agar mendharmabaktikan ilmunya dan berkontribusi untuk pembangunan manusia Indonesia.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya mengucapkan selamat atas terselenggaranya Kongres I dan terbentuknya Ikatan Alumni PPI. “Saya berharap IAPPI ini menjadi rumah bersama bagi para alumni pelajar Indonesia luar negeri,” kata Faruq Ibnul Haqi yang menjadi Koordinator PPI Dunia 2021/2022.
Alumni University of South Australia itu yang juga Koordinator Steering Comitte pelaksanaan Kongres I IAPPI, juga berharap agar IAPPI dapat berkontribusi membangun bangsa, terutama menjadi akselerator Indonesia mengglobal. Semua alumni luar negeri berhak masuk ke rumah besar IAPPI.
Rumah bersama ini diharapkan mampu menghimpun potensi alumni lulusan luar negeri tanpa terkotak-kotak pada asal universitas ataupun negara. Lulusan luar negeri yang menjadi diaspora yang menetap di luar negeri meliputi akademisi, pengusaha dan dunia industri, termasuk juga mereka yang kembali ke Tanah Air bisa dihimpun kekuatan dan potensinya dalam satu wadah.
IAPPI diharapkan mampu memberikan dampak dan kontribusi nyata untuk pembangunan Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045. Dengan demikian, Indonesia semakin berdaya saing dan mampu tampil di pentas global sebagaimana semangat Akselerator Indonesia Mengglobal.
Jika dulu, Perhimpoenan Indonesia yang didirikan oleh Bung Hatta di Belanda menegaskan tiga asas pokok tujuan organisasi yaitu (1) Indonesia menentukan nasib sendiri (2) Indonesia harus mengandalkan kekuatan dan kemauan sendiri (3) Untuk melawan pemerintah kolonial Belanda, bangsa Indonesia harus bersatu.
Senapas dengan semangat Perhimpunan Indonesia yang digagas oleh Bung Hatta tersebut, juga mengamini apa nasihat B.J. Habibie bahwa hanya kita sendiri, anak bangsa kita yang akan membangun bangsa ini, IAPPI juga punya visi untuk menjalin simpul-simpul dan kekuatan alumni luar negeri sebagai motor pembangunan bangsa.
Kongres ini juga diisi dengan Diskusi Kebangsaan bertemakan IAPPI - Akselerator Indonesia Mengglobal untuk menginspirasi para peserta kongres dengan mengundang para para tokoh-tokoh nasional. Beberapa tokoh menjadi pemateri, Menko Polhukam Mahfud MD, Erick Thohir, dan Menteri Ristek/Kepala BRIN 2019-2021 Bambang Brodjonegoro.
Kemudian, Ketua Umum Persada/Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel, Stephen Scott (Chargé D'Affaires Australian Embassy JakartaAustralian Charge D’Affairs), Rektor IPB University Arif Satria, REKTOR UII Fathul Wahid, Bima Arya, dan Najwa Shihab.
Selanjutnya, Rektor Universitas Brawijaya (UB) Widodo, Wakil Direktur Pascasarjana UIKA/Ketua Alumni Pakistan Hendri Tanjung, Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia Heri Hermansyah, Staf Khusus Menteri BUMN / Sekretaris Jenderal IA ITB Arya Sinulingga, Staf Khusus Menteri Koperasi-UKM RI/Ketua Umum IKA UNDIP M. Riza A. Damanik.
Lalu, Ketua Umum ILUNI UI Didit A. Ratam, Wakil Rektor UNHAS Muhammad Ruslin, Tim Ahli Tim Transisi Otorita IKN 2022 Tri Mulyani Sunarharum, Gracia Paramitha (Climate Consultant, G20 Analyst), Febry H.J. Dien (Koordinator PPI Dunia 2011-2012), Zulham Effendi (Koordinator PPI Dunia 2012-2013), dan Yusron Bahauddin Ambary (Direktur Diplomasi Publik, Kemenlu RI).
Sedangkan tujuh orang lainnya adalah Fathul Wahid, Widodo, Heri Hermansyah, Najwa Shihab, Hendri Tanjung, Febry H.J. Dien, dan Zulham Effendi. Mereka ditetapkan melalui Kongres I IAPPI yang sekaligus resmi mendeklarasikan terbentuknya organisasi alumni pelajar luar negeri tersebut.
Peserta Kongres perdana ini hadir dari alumni pelajar Indonesia yang berdomisili di dalam maupun luar negeri. IAPPI lahir dari gagasan dan diinisiasi para alumni dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) berbagai negara.
Saat ini, diperkirakan ada lebih dari 2 juta alumni pelajar Indonesia dari beragam kampus luar negeri di seluruh dunia. Sejauh ini, wadah-wadah alumni masih tersegmentasi pada organisasi alumni universitas atau alumni negara.
Belum adanya wadah alumni yang menghimpun kekuatan alumni secara inklusif membuat potensi yang ada belum bisa dipetakan secara baik. Hal ini mendorong perlunya pembentukan wadah alumni bagi seluruh pelajar Indonesia yang pernah belajar di luar negeri.
Dengan menggabungkan diri dalam Badan Persiapan Pembentukan Ikatan Alumni Perhimpunan Pelajar Indonesia (BP IAPPI) para inisiator bergerak bersama. Setelah melalui rapat-rapat intensif, maka terbentuk kesepakatan untuk mendeklarasikan IAPPI dengan diawali pelaksanaan Kongres I pada 21 Maret tersebut.
Kongres perdana IAPPI ini menuai ragam dukungan positif dan ucapan selamat dari banyak pihak. Dalam sambutannya, Direktur Produksi dan Penyiaran RRI Mistam menyampaikan dukungannya pada IAPPI sebagai wadah alumni pelajar Indonesia dan berharap RRI berkesempatan untuk menjadi mitra strategis kedepannya.
Misalnya, Rektor Universitas Brawijaya Widodo, yang juga alumni Jepang, selain mengucapkan selamat juga menyampaikan harapannya pada IAPPI agar mendharmabaktikan ilmunya dan berkontribusi untuk pembangunan manusia Indonesia.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya mengucapkan selamat atas terselenggaranya Kongres I dan terbentuknya Ikatan Alumni PPI. “Saya berharap IAPPI ini menjadi rumah bersama bagi para alumni pelajar Indonesia luar negeri,” kata Faruq Ibnul Haqi yang menjadi Koordinator PPI Dunia 2021/2022.
Alumni University of South Australia itu yang juga Koordinator Steering Comitte pelaksanaan Kongres I IAPPI, juga berharap agar IAPPI dapat berkontribusi membangun bangsa, terutama menjadi akselerator Indonesia mengglobal. Semua alumni luar negeri berhak masuk ke rumah besar IAPPI.
Rumah bersama ini diharapkan mampu menghimpun potensi alumni lulusan luar negeri tanpa terkotak-kotak pada asal universitas ataupun negara. Lulusan luar negeri yang menjadi diaspora yang menetap di luar negeri meliputi akademisi, pengusaha dan dunia industri, termasuk juga mereka yang kembali ke Tanah Air bisa dihimpun kekuatan dan potensinya dalam satu wadah.
IAPPI diharapkan mampu memberikan dampak dan kontribusi nyata untuk pembangunan Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045. Dengan demikian, Indonesia semakin berdaya saing dan mampu tampil di pentas global sebagaimana semangat Akselerator Indonesia Mengglobal.
Jika dulu, Perhimpoenan Indonesia yang didirikan oleh Bung Hatta di Belanda menegaskan tiga asas pokok tujuan organisasi yaitu (1) Indonesia menentukan nasib sendiri (2) Indonesia harus mengandalkan kekuatan dan kemauan sendiri (3) Untuk melawan pemerintah kolonial Belanda, bangsa Indonesia harus bersatu.
Senapas dengan semangat Perhimpunan Indonesia yang digagas oleh Bung Hatta tersebut, juga mengamini apa nasihat B.J. Habibie bahwa hanya kita sendiri, anak bangsa kita yang akan membangun bangsa ini, IAPPI juga punya visi untuk menjalin simpul-simpul dan kekuatan alumni luar negeri sebagai motor pembangunan bangsa.
Kongres ini juga diisi dengan Diskusi Kebangsaan bertemakan IAPPI - Akselerator Indonesia Mengglobal untuk menginspirasi para peserta kongres dengan mengundang para para tokoh-tokoh nasional. Beberapa tokoh menjadi pemateri, Menko Polhukam Mahfud MD, Erick Thohir, dan Menteri Ristek/Kepala BRIN 2019-2021 Bambang Brodjonegoro.
Kemudian, Ketua Umum Persada/Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel, Stephen Scott (Chargé D'Affaires Australian Embassy JakartaAustralian Charge D’Affairs), Rektor IPB University Arif Satria, REKTOR UII Fathul Wahid, Bima Arya, dan Najwa Shihab.
Selanjutnya, Rektor Universitas Brawijaya (UB) Widodo, Wakil Direktur Pascasarjana UIKA/Ketua Alumni Pakistan Hendri Tanjung, Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia Heri Hermansyah, Staf Khusus Menteri BUMN / Sekretaris Jenderal IA ITB Arya Sinulingga, Staf Khusus Menteri Koperasi-UKM RI/Ketua Umum IKA UNDIP M. Riza A. Damanik.
Lalu, Ketua Umum ILUNI UI Didit A. Ratam, Wakil Rektor UNHAS Muhammad Ruslin, Tim Ahli Tim Transisi Otorita IKN 2022 Tri Mulyani Sunarharum, Gracia Paramitha (Climate Consultant, G20 Analyst), Febry H.J. Dien (Koordinator PPI Dunia 2011-2012), Zulham Effendi (Koordinator PPI Dunia 2012-2013), dan Yusron Bahauddin Ambary (Direktur Diplomasi Publik, Kemenlu RI).
(rca)