Butuh Kematangan Politik untuk Mencapai Pemilu Aman dan Damai
loading...
A
A
A
Dalam dalam berbagai aspek kehidupan segenap elemen bangsa harus mempromosikan kesatuan dan menjauhkan dari segala isu-isu yang dapat mengakibatkan perpecahan. Hal itu penting karena berkaitan dengan aktivitas politik akhir-akhir ini dan menjelang Pemilu 2024, sikap, dan perilaku yang berpotensi mengarah terjadinya konflik sosial yang mengarah kekerasan.
"Kita tidak ingin pesta demokrasi Indonesia yang sudah semakin baik dari tahun ke tahun, indeks demokrasi kita menunjukkan angka yang baik, tetapi dengan catatan adanya berbagai masalah-masalah di masa lalu yang tentu harus kita upayakan ke depan tidak menjadi bagian yang terulang kembali. Ini adalah ikhtiar," katanya.
Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah komitmen penanaman mindset cara berdemokrasi yang properdamaian. Hal ini penting karena bangsa Indonesia tentu saja tidak ingin karena demokrasi malah menjadi saling bermusuhan, saling melemparkan narasi-narasi pecah belah.
Sementara itu, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengimbau partai politik atau peserta Pemilu 2024 tidak menggunakan strategi politik identitas yang dapat menyebabkan polarisasi sosial yang tajam di tengah masyarakat. Sebab, kata dia, strategi polarisasi itu merusak negara.
"Strategi polarisasi mungkin saja dapat memenangkan suara, tapi hal itu sekaligus juga merusak negara. Oleh karena itu, strategi pemenangan pemilu wajib mengedepankan persatuan nasional meskipun peserta pemilu tengah bersaing untuk menang," kata Wapres saat memberikan Keynote Speech acara yang sama.
Wapres memberikan contoh pada Pemilu 2019 telah terjadi polarisasi sosial yang tajam di masyarakat. Menurutnya, sebagian pendukung parpol saling menjatuhkan dengan isu politik identitas, alih-alih beradu gagasan mengenai konsep berbangsa dan program untuk mengatasi tantangan strategis di tingkat lokal dan global.
Karena itu, Wapres meminta hal tersebut tidak terulang pada Pemilu 2024 karena sangat bertentangan dengan cita-cita negara dan demokrasi. Dia mengajak semua pihak untuk bulatkan tekad dan satukan langkah agar Pemilu 2024 menjadi pemilu yang aman, damai, dan berkualitas.
Lihat Juga: Cegah Paham Radikalisme, BNPT Tingkatkan Wawasan Kebangsaan dan Keagamaan Mitra Deradikalisasi
"Kita tidak ingin pesta demokrasi Indonesia yang sudah semakin baik dari tahun ke tahun, indeks demokrasi kita menunjukkan angka yang baik, tetapi dengan catatan adanya berbagai masalah-masalah di masa lalu yang tentu harus kita upayakan ke depan tidak menjadi bagian yang terulang kembali. Ini adalah ikhtiar," katanya.
Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah komitmen penanaman mindset cara berdemokrasi yang properdamaian. Hal ini penting karena bangsa Indonesia tentu saja tidak ingin karena demokrasi malah menjadi saling bermusuhan, saling melemparkan narasi-narasi pecah belah.
Sementara itu, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengimbau partai politik atau peserta Pemilu 2024 tidak menggunakan strategi politik identitas yang dapat menyebabkan polarisasi sosial yang tajam di tengah masyarakat. Sebab, kata dia, strategi polarisasi itu merusak negara.
"Strategi polarisasi mungkin saja dapat memenangkan suara, tapi hal itu sekaligus juga merusak negara. Oleh karena itu, strategi pemenangan pemilu wajib mengedepankan persatuan nasional meskipun peserta pemilu tengah bersaing untuk menang," kata Wapres saat memberikan Keynote Speech acara yang sama.
Wapres memberikan contoh pada Pemilu 2019 telah terjadi polarisasi sosial yang tajam di masyarakat. Menurutnya, sebagian pendukung parpol saling menjatuhkan dengan isu politik identitas, alih-alih beradu gagasan mengenai konsep berbangsa dan program untuk mengatasi tantangan strategis di tingkat lokal dan global.
Karena itu, Wapres meminta hal tersebut tidak terulang pada Pemilu 2024 karena sangat bertentangan dengan cita-cita negara dan demokrasi. Dia mengajak semua pihak untuk bulatkan tekad dan satukan langkah agar Pemilu 2024 menjadi pemilu yang aman, damai, dan berkualitas.
Lihat Juga: Cegah Paham Radikalisme, BNPT Tingkatkan Wawasan Kebangsaan dan Keagamaan Mitra Deradikalisasi
(abd)