Generasi Muda Diminta Berkontribusi Kembangkan Digitalisasi UMKM
loading...
A
A
A
JAKARTA - Generasi muda diminta berkontribusi dalam mengembangkan digitalisasi Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah ( UMKM ). Hal itu penting mengingat UMKM selain menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia juga mampu membuka lapangan pekerjaan hingga 65%.
Tingginya kontribusi UMKM mendorong perlunya transformasi bisnis tradisional tersebut menjadi lebih modern melalui penguasaan kemampuan teknologi. Untuk itu, anak muda diharapkan berkontribusi mempercepat pertumbuhan tersebut. Generasi muda diharapkan dapat mengubah mindset bisnis konvensional tersebut menjadi bisnis modern dengan mengandalkan teknologi.
Peran penting generasi muda dalam mengembangkan digitalisasi UMKM ini dikupas tuntas dalam acara. Ngobrol Bareng Legislator (Ngobras) yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama anggota DPR RI Komisi I dengan tema “Generasi Muda Digital Peduli UMKM”.
Anggota Komisi I DPR RI Subarna mengimbau anak muda zaman sekarang jangan hanya bercita-cita menjadi pegawai negeri atau Aparatur Sipil Negara (ASN), tetapi juga harus berpikir bagaimana menciptakan lapangan pekerjaan dengan mengembangkan bisnis UMKM.
“Semua itu harus didukung oleh kemampuan menguasai teknologi digital agar mampu bersaing dengan bisnis lain yang lebih kompetitif. Penguasaan teknologi digital memudahkan perluasan jaringan pemasaran, lebih mudah pendistribusian, mempermudah sistem pembayaran, serta mempermudah analisa pasar,” katanya.
Dunia pasca pandemi Covid -19 merupakan digitalisasi, hal itu dibuktikan dengan penggunaan aplikasi khususnya e-commerce pada era new normal mencapai angka 78,2% disusul penggunaan sosial media, productivity Apps dan entertainment.
Business Strategic and Leadership Coach Lasya Miranti, menjelaskan jika kondisi ini terjadi karena pada saat pandemi, banyak pelaku bisnis yang melakukan migrasi penjualannya secara online. Hal itu dikarenakan konsumen lebih memilih menggunakan aplikasi yang memudahkan aktivitas keseharian mereka.
“Ada beberapa hal yang dapat dilakukan anak muda untuk memulai digitalisasi UMKM yaitu pertama. Melihat perubahan customer path di era digital. Kedua membuat strategi berdasarkan conversation customer path. Di sisi lain, cobalah semua aplikasi yang dirasa dapat menguntungkan bisnis kalian,” katanha.
Permasalahan UMKM sebenarnya dapat diatasi oleh generasi muda seperti modal usaha, distribusi dan pemasaran, loyalitas pelanggan, mengembangkan bisnis, inovasi produk, branding produk, izin usaha resmi, belum memasarkan pemasaran online, serta mengandalkan pembukuan secara manual. "Kondisi ini menjadikan kesadaran anak muda untuk peduli UMKM menjadi penting," katanya.
Konselor dan Fasilitator Abid Mujaddid menyebutkan generasi muda digital menyadari bahwa UMKM merupakan tulang punggung ekonomi nasional karena usaha tersebut memberikan kontribusi yang besar dalam menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan roda perekonomian.
“Selain itu, penting bagi generasi muda digital menghargai kerja keras dan inovasi yang dilakukan oleh pemilik UMKM, memiliki kemudahan akses dan informasi teknologi, memiliki kesadaran lingkungan dan sosial, menghargai keunikan produk lokal, memberikan dukungan finansial, memperkenalkan UMKM dalam ekonomi digital, serta memberikan masukan dan saran untuk pelaku UMKM,” ujarnya.
Tingginya kontribusi UMKM mendorong perlunya transformasi bisnis tradisional tersebut menjadi lebih modern melalui penguasaan kemampuan teknologi. Untuk itu, anak muda diharapkan berkontribusi mempercepat pertumbuhan tersebut. Generasi muda diharapkan dapat mengubah mindset bisnis konvensional tersebut menjadi bisnis modern dengan mengandalkan teknologi.
Peran penting generasi muda dalam mengembangkan digitalisasi UMKM ini dikupas tuntas dalam acara. Ngobrol Bareng Legislator (Ngobras) yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama anggota DPR RI Komisi I dengan tema “Generasi Muda Digital Peduli UMKM”.
Anggota Komisi I DPR RI Subarna mengimbau anak muda zaman sekarang jangan hanya bercita-cita menjadi pegawai negeri atau Aparatur Sipil Negara (ASN), tetapi juga harus berpikir bagaimana menciptakan lapangan pekerjaan dengan mengembangkan bisnis UMKM.
“Semua itu harus didukung oleh kemampuan menguasai teknologi digital agar mampu bersaing dengan bisnis lain yang lebih kompetitif. Penguasaan teknologi digital memudahkan perluasan jaringan pemasaran, lebih mudah pendistribusian, mempermudah sistem pembayaran, serta mempermudah analisa pasar,” katanya.
Dunia pasca pandemi Covid -19 merupakan digitalisasi, hal itu dibuktikan dengan penggunaan aplikasi khususnya e-commerce pada era new normal mencapai angka 78,2% disusul penggunaan sosial media, productivity Apps dan entertainment.
Business Strategic and Leadership Coach Lasya Miranti, menjelaskan jika kondisi ini terjadi karena pada saat pandemi, banyak pelaku bisnis yang melakukan migrasi penjualannya secara online. Hal itu dikarenakan konsumen lebih memilih menggunakan aplikasi yang memudahkan aktivitas keseharian mereka.
“Ada beberapa hal yang dapat dilakukan anak muda untuk memulai digitalisasi UMKM yaitu pertama. Melihat perubahan customer path di era digital. Kedua membuat strategi berdasarkan conversation customer path. Di sisi lain, cobalah semua aplikasi yang dirasa dapat menguntungkan bisnis kalian,” katanha.
Permasalahan UMKM sebenarnya dapat diatasi oleh generasi muda seperti modal usaha, distribusi dan pemasaran, loyalitas pelanggan, mengembangkan bisnis, inovasi produk, branding produk, izin usaha resmi, belum memasarkan pemasaran online, serta mengandalkan pembukuan secara manual. "Kondisi ini menjadikan kesadaran anak muda untuk peduli UMKM menjadi penting," katanya.
Konselor dan Fasilitator Abid Mujaddid menyebutkan generasi muda digital menyadari bahwa UMKM merupakan tulang punggung ekonomi nasional karena usaha tersebut memberikan kontribusi yang besar dalam menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan roda perekonomian.
“Selain itu, penting bagi generasi muda digital menghargai kerja keras dan inovasi yang dilakukan oleh pemilik UMKM, memiliki kemudahan akses dan informasi teknologi, memiliki kesadaran lingkungan dan sosial, menghargai keunikan produk lokal, memberikan dukungan finansial, memperkenalkan UMKM dalam ekonomi digital, serta memberikan masukan dan saran untuk pelaku UMKM,” ujarnya.
(cip)