KPK Akan Klarifikasi Rafael Soal Safe Deposit Box Berisi Uang Puluhan Miliar Rupiah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Rafael Alun Trisambodo (RAT) akan dimintai klarifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal itu terkait temuan safe deposit box berisi uang puluhan miliar rupiah milik Rafael.
Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan, KPK telah berkoordinasi dengan sejumlah lembaga. "Iya, seluruh proses-proses klarifikasi masih terus akan dilakukan KPK. Kami sedang bekerja. Termasuk koordinasi dengan lembaga lain," katanya, Senin (13/3/2023).
KPK saat ini sedang menyelidiki unsur pidana terkait ketidakwajaran harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo. Salah satunya, berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). KPK sedang mengumpulkan bahan dari PPATK. "Dalam rangka pengumpulan bahan keterangan sehingga bisa mengungkap apakah ada indikasi pidana yang menjadi kewenangan KPK," terangnya.
Ali masih belum bisa membeberkan secara detail substansi data-data dan bahan yang telah dikantongi KPK. Sebab, ketidakwajaran harta kekayaan Rafael Alun sudah masuk tahap penyelidikan. "Karena kami penegak hukum, tentu itu merupakan sebagai bagian strategi dalam mengungkap dan menyelesaikan kasus. Sejatinya demikianlah cara bekerjanya hukum. Senyap, tak usah diobral-obral ke publik," ucapnya.
Apalagi, sambung Ali, data intelijen seperti laporan hasil analisis PPATK, itu merupakan bahan dan data informasi intelijen keuangan, bukan bukti hukum. “Jadi sudah seharusnya langsung tindaklanjuti PPATK serahkan ke aparat penegak hukum bukan sebagai bahan konsumsi di ruang publik," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, PPATK menemukan safe deposit box milik Rafael Alun Trisambodo di salah satu bank. Safe deposit box tersebut berisi mata uang asing. Jika dirupiahkan, jumlahnya bisa mencapai puluhan miliar.
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menyebut telah memblokir safe deposit box berisi uang puluhan miliar tersebut. Ivan menduga uang puluhan miliar yang berada di safe deposit box milik Rafael Alun Trisambodo tersebut merupakan hasil suap. "Sudah diblokir. Dugaan hasil suap. Jumlahnya besar. Masih dalam proses di PPATK," ujarnya.
Rafael Alun Trisambodo sebelumnya sempat diklarifikasi oleh tim Kedeputian Pencegahan KPK soal harta kekayaannya. Rafael diklarifikasi KPK karena mempunyai harta kekayaan yang tidak sesuai dengan jabatannya sebagai eselon III di Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu.
Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan, KPK telah berkoordinasi dengan sejumlah lembaga. "Iya, seluruh proses-proses klarifikasi masih terus akan dilakukan KPK. Kami sedang bekerja. Termasuk koordinasi dengan lembaga lain," katanya, Senin (13/3/2023).
KPK saat ini sedang menyelidiki unsur pidana terkait ketidakwajaran harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo. Salah satunya, berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). KPK sedang mengumpulkan bahan dari PPATK. "Dalam rangka pengumpulan bahan keterangan sehingga bisa mengungkap apakah ada indikasi pidana yang menjadi kewenangan KPK," terangnya.
Ali masih belum bisa membeberkan secara detail substansi data-data dan bahan yang telah dikantongi KPK. Sebab, ketidakwajaran harta kekayaan Rafael Alun sudah masuk tahap penyelidikan. "Karena kami penegak hukum, tentu itu merupakan sebagai bagian strategi dalam mengungkap dan menyelesaikan kasus. Sejatinya demikianlah cara bekerjanya hukum. Senyap, tak usah diobral-obral ke publik," ucapnya.
Apalagi, sambung Ali, data intelijen seperti laporan hasil analisis PPATK, itu merupakan bahan dan data informasi intelijen keuangan, bukan bukti hukum. “Jadi sudah seharusnya langsung tindaklanjuti PPATK serahkan ke aparat penegak hukum bukan sebagai bahan konsumsi di ruang publik," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, PPATK menemukan safe deposit box milik Rafael Alun Trisambodo di salah satu bank. Safe deposit box tersebut berisi mata uang asing. Jika dirupiahkan, jumlahnya bisa mencapai puluhan miliar.
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menyebut telah memblokir safe deposit box berisi uang puluhan miliar tersebut. Ivan menduga uang puluhan miliar yang berada di safe deposit box milik Rafael Alun Trisambodo tersebut merupakan hasil suap. "Sudah diblokir. Dugaan hasil suap. Jumlahnya besar. Masih dalam proses di PPATK," ujarnya.
Rafael Alun Trisambodo sebelumnya sempat diklarifikasi oleh tim Kedeputian Pencegahan KPK soal harta kekayaannya. Rafael diklarifikasi KPK karena mempunyai harta kekayaan yang tidak sesuai dengan jabatannya sebagai eselon III di Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu.