BP2MI Gagalkan Penyelundupan 34 Calon Pekerja Imigran Ilegal

Rabu, 08 Maret 2023 - 20:32 WIB
loading...
BP2MI Gagalkan Penyelundupan 34 Calon Pekerja Imigran Ilegal
Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan, pihaknya berhasil menyelamatkan 34 calon pekerja imigran ilegal di Jawa Timur dan Riau. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia ( BP2MI ) berhasil menyelamatkan 34 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) ilegal. Puluhan pekerja yang hendak diberangkatkan melalui jalur ilegal itu diselamatkan di dua daerah yaitu, Jawa Timur (Jatim) dan Kabupaten Bengkalis, Riau.

''Hari ini kami menyampaikan ada 17 orang CPMI yang diselamatkan Polres Lumajang, Jawa Timur, yang hendak diberangkatkan ke Arab Saudi. Kemudian, 17 orang CPMI yang diselamatkan di Kabupaten Bengkalis, Riau,'' kata Kepala BP2MI Benny Rhamdani di Kantor BP2MI, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (7/3/2023).

Benny menyampaikan apresianya kepada Polda Jatim dan Satreskrim Polres Lumajang berkat kerja kerasnya membantu BP2MI memerangi para sindikat pengiriman PMI ilegal. Dia menjelaskan Polda Jatim juga telah mengamankan tiga tersangka yang diduga sebagai calo atau agen penyalur penampung 17 CPMI ilegal yaitu Hariyono, Lale Jati Saufilitahi, dan Racmawati alias Ines.



Ketiga orang tersebut akan diproses hukum sesuai dengan Undang-Undang (UU) yang berlaku. "Tiga orang diduga sebagai penyalur diamankan, yaitu bernama Hariyono, Lale Jati Saufilitahi, dan Racmawati alias Ines. Dua orang asal Lumajang (suami istri pemilik rumah penampungan), yang seorang lagi disinyalir sebagai perekrut asal Jakarta. 17 calon PMI tersebut akhirnya dibawa ke kantor BP3MI Jawa Timur, untuk selanjutnya di pulangkan ke kampung halaman masing-masing," ucap Benny.



Saat diselamatkan, 17 CPMI tersebut berada di pinggir Pantai Tj. Leban dan sedang menunggu akan diberangkatkan menuju Malaysia ini terdiri dari 15 orang laki-laki, dan perempuan dua orang. “Bagi kami kejahatan terhadap PMI bersifat extraordinary, bukan sekadar TPPO, namun juga berbagai tindak pidana lainnya. Lalu, melibatkan banyak oknum dari berbagai instansi Kementerian Lembaga," tutur Benny.

Menurut Benny, pengiriman CPMI nonprosedural itu dilakukan secara sistematis, terorganisasi, dan melibatkan banyak pihak, termasuk oknum-oknum di kementerian. Karena itu dia menilai dibutuhkan kerja sama lintas lembaga pemerintahan untuk melawan para sindikat tersebut. "Ini dibutuhkan kerja serius. BP2MI menyadari pekerjaan ini tidak dikerjakan sendiri, dibutuhkan kerja sama semua pihak untuk melawan para mafia perdagangan manusia ini," tegas Benny.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2144 seconds (0.1#10.140)