Jokowi Soroti Gaya Hidup Mewah Pejabat, Minta Polri dan Kejagung Bersih-bersih Kementerian

Kamis, 02 Maret 2023 - 16:00 WIB
loading...
Jokowi Soroti Gaya Hidup Mewah Pejabat, Minta Polri dan Kejagung Bersih-bersih Kementerian
Para menteri dan kepala lembaga negara mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta yang dipimpin Presiden Jokowi, Kamis (2/3/2023). FOTO/MPI/RAKA DWI NOVIANTO
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti gaya hidup mewah yang diperlihatkan para pejabat institusi negara dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Kamis (2/3/2023). Jokowi meminta Polri, Kejaksaan Agung (Kejagung), dan lembaga penegak hukum lainnya untuk ikut bersih-bersih di kementerian/lembaga.

Gaya hidup mewah para pejabat belakangan menjadi sorotan masyarakat setelah munculnya kasus penganiayaan remaja berinisial D oleh Mario Dandy Satriyo (20). Mario Dandy merupakan anak pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo yang kerap memamerkan harta kekayaan di media sosial. Selain Rafael, Kepala Kantor Bea dan Cukai Yogyakarta Eko Darmanto juga kerap memamerkan hal yang sama.

"Kemudian di Polri maupun di Kejaksaan Agung dan aparat hukum lainnya benahi dulu di dalem. Kemudian selesaikan dan bersihkan kementerian atau lembaga lainnya," kata Jokowi dalam arahannya pada sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Kamis (2/3/2023).



Jokowi memerintahkan kepada menteri agar dapat mendisiplinkan bawahannya terkait memamerkan gaya hidup hedon di media sosial. "Saya minta kepada seluruh menteri dan kepala lembaga untuk mendisiplinkan para di bawahnya. Memberitahu apa-apa yang tidak boleh dan apa yang boleh dilakukan," kata Jokowi.

Presiden juga meminta kepada para menterinya dan pejabat kementerian lembaga agar tidak pamer kekuasaan dan kekayaan di media sosial karena sangat tidak pantas.

"Sekali lagi saya ingin tekankan jangan, supaya ditekankan kepada kita, kepada bawahan kita jangan pamer kekuasaan, jangan pamer kekayaan. Apalagi sampai dipajang-pajang di IG, di media sosial itu sebuah, kalau aparat birokrasi sangat sangat tidak pantas," katanya.

Jokowi mengaku memantau perkembangan Rafael dan Eko dari media sosial. Hal tersebut, menurut Jokowi, sangat berkaitan dengan reformasi birokrasi terkait pelayanan masyarakat. "Dari komentar-komentar yang saya baca baik di lapangan maupun di kementerian, di media sosial karena peristiwa di Pajak dan di Bea Cukai," kata Jokowi.

Presiden merasa kecewa dengan tingkah laku dari Rafael dan Eko yang dinilai bergaya hidup hedonis. "Saya tahu betul mengikuti kekecewaan masyarakat terhadap aparat kita, aparat pemerintah. Dan hati-hati tidak hanya urusan Pajak dan Bea Cukai, ada kepolisian dan juga aparat hukum lainnya terhadap birokrasi yang lainnya," katanya.

"Dan kalau seperti itu ya kalau menurut saya pantas rakyat kecewa. Karena pelayanannya dianggap tidak baik kemudian aparatnya perilakunya jumawa dan pamer kuasa kemudian pamer kekuatan pamer kekayaan hedonis," katanya.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1573 seconds (0.1#10.140)