Partai Perindo Raih 4,1 Persen, Ferry Kurnia Apresiasi Survei Terbaru Litbang Kompas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai Persatuan Indonesia ( Perindo ) mengapresiasi hasil survei terbaru Litbang Kompas yang memotret tingkat keterpilihan partai besutan Hary Tanoesoedibjo (HT) itu sebesar 4,1 persen. Adapun angka tersebut di atas ambang batas untuk masuk ke parlemen atau parliamentary threshold, yaitu 4 persen.
“Sebagai orang yang telah mengabdi selama 15 tahun di dunia kepemiluan, pertama saya memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada Kompas dan tentunya Litbang Kompas,” kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Perindo Ferry Kurnia Rizkiyansyah dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/2/2023).
Menurut Ferry, hasil survei terbaru Litbang Kompas yang memotret tingkat keterpilihan Perindo sebesar 4,1 persen itu memberikan gambaran penting bagi partainya. “Bahwa selama kurun waktu satu kuartal sejak Oktober 2022, Perindo bertahan di ruang 4%, ini sebagai bentuk militansi kelembagaan atas gagasan persatuan, kesejahteraan, dan moderasi kebangsaan yang kami usung secara konsisten,” ujarnya.
Dia mengatakan, Perindo juga konsisten dengan program gerobak Perindonya. “Ini perlu dicatat dalam ingatan publik, bahwa gerobak bukanlah semata-mata bentuk kepedulian bagi pelaku usaha super ultra mikro,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, bagi Perindo, gerobak merupakan simbol perjuangan politik ekonomi. Sebab, kata dia, gerobak merupakan instrumen rakyat paling elementer, paling sederhana.
Dia melanjutkan, masyarakat yang belum mampu menyewa kios kecil atau membeli motor bekas sekalipun, tetap istikamah menggunakan tenaga untuk berkeliling menjajakan dagangannya. “Ini menjadi simbol nyata bagi Perindo bahwa rencana kami ketika diberikan amanah yang cukup oleh rakyat pemilih untuk duduk di legislatif dan eksekutif kelak,” jelasnya.
Maka itu, dia menambahkan, perjuangan Perindo akan fokus pada ikhtiar kebijakan publik yang mendorong pembentukan etos kerja manusia Indonesia usia produktif untuk berkontribusi nyata bagi peningkatan produktivitas ekonomi nasional. “Itu dari sisi konsistensi falsafah perjuangan partai dan simbolisasinya,” kata dia.
Lebih lanjut dia mengatakan, dari sisi temuan-temuan Litbang Kompas lainnya, ada beberapa catatan krusial bagi Perindo, di antaranya adalah ternyata Perindo memiliki pemilih potensial sebesar 60 basis poin, dari pemilih tetap 22,4 dan pemilih tidak tetap 36,7, bahkan di atas Partai Gerindra yang 54,2 basis poin dengan elektabilitas 14,3%.
“Itu artinya baseline pemilih Perindo di 2019 tidak bergeser terlalu jauh dan menjadi modal politik yang signifikan untuk berpacu menembus lebih tinggi dari ambang batas 4%,” kata mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU ini.
Ferry menuturkan, popularitas Perindo juga sangat baik di urutan ke-7 di atas PKS, PPP, PKB yang merupakan partai parlemen dengan akseptabilitas yang bahkan lebih baik yaitu di urutan ke-5 di atas Nasdem dan PAN. Dia melanjutkan, sebagai instrumen pandu atau navigasi pertempuran elektoral Pemilu 2024, sudah tentu angka-angka baik ini adalah barometer fundamental bagi Perindo untuk memacu kerja-kerja kelembagaan dan pengusungan narasi politik agar bisa semakin luas diterima publik pemilih.
Dia menambahkan, modal politik terbesar yang menyenangkan bagi Perindo adalah bahwa pemilih partainya berada di posisi kedua sebagai pengguna media sosial yakni 42,8%, hanya terpaut sedikit di bawah Partai Demokrat yang 46,3%. Dengan Gerindra di bawah Perindo yang 40,5%. Menurut dia, hal tersebut menunjukkan bahwa Perindo adalah parpol yang paling siap untuk hidup dan eksis di dalam ekosistem demokrasi digital.
“Kami punya program penjaringan kandidat bacaleg terbuka lewat Konvensi Rakyat secara online dengan proses yang tidak mudah didalam sistem tersebut dan yang akan segera masuk ke tahap seleksi. Saat ini telah mencapai lebih dari 2.200 pendaftar,” tegasnya.
Di samping itu, kata dia, ada satu angka menarik juga dari Survei Kepemimpinan Nasional Litbang Kompas ini, yaitu ternyata pemilih Perindo yang mengonsumsi TV dan berita online hanya duduk di urutan ke-5 dan 7. Dia menilai hal itu berarti pimpinan partainya yang lekat sebagai pemilik MNC sebagai badan berita dengan outlet paling besar dan beragam di Indonesia, ternyata tidak menggunakan fasilitas yang melekat pada diri secara eksesif.
“Ini benar-benar memperlihatkan profesionalisme dan kemandirian Ketua Umum kami yang membedakan secara tegas antara kiprahnya di dunia parpol dengan usaha yang digelutinya,” tuturnya.
Kemudian, lanjut dia, tingkat popularitas dan akseptabilitas HT dalam survei itu berbanding lurus di urutan ke-5 setelah Megawati, Prabowo, AHY, dan Surya Paloh. Dia mengatakan, Ketua Umum Partai Perindo lebih populer dan diterima bahkan dibanding ketua umum partai Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan PKB.
“Artinya adalah publik melihat sosok Ketua Umum Partai Perindo sebagai seorang yang bisa menjadi inspirasi bagi kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masa depan Indonesia. Mungkin inilah tanda-tanda nyata bahwa politik di Indonesia akan segera berubah di mana harapan atas politik ekonomi kesejahteraan lebih dinanti dibandingkan hingar-bingar politik bicara tele-tele,” ujarnya.
Apalagi, ujar dia, salah satu pimpinan Partai Perindo, yaitu Ketua Harian Nasional TGB Zainul Majdi merupakan salah satu advokat moderasi kebangsaan terkuat di Indonesia. “Ulama besar nasional, Ketua Alumni Al Azhar Cairo di Indonesia, dan anggota dari Dewan Muslim Dunia tentu menjadi salah satu kekuatan Partai Perindo,” katanya.
Terakhir, dia mengatakan bahwa survei merupakan instrumen pandu atau navigator bagi setiap parpol dalam memasuki gelanggang kompetisi elektoral. Menurut dia, yang menjadi kerja utama, terpenting, dan paling fundamental adalah kerja kelembagaan pemenangan partai, kerja persuasi potensi pemilih para caleg di dapil, dan kerja membentuk narasi politik yang menjadi harapan setiap warga negaranya untuk memiliki Indonesia yang lebih baik di masa depan yang menggugah rasa dan logika publik untuk dapat mempercayakan amanahnya kepada partai-partai politik demi memperjuangkan kemajuan dan kesejahteraan umum.
“Catatan Litbang Kompas atas belum kuatnya narasi politik yang menjadi penyebab turun tipisnya Partai Perindo tentu menjadi masukan berharga bagi kami dan tentu kami sedang mempersiapkan narasi terbaik bagi cita-cita kita sebagai bangsa besar,” pungkasnya.
“Sebagai orang yang telah mengabdi selama 15 tahun di dunia kepemiluan, pertama saya memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada Kompas dan tentunya Litbang Kompas,” kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Perindo Ferry Kurnia Rizkiyansyah dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/2/2023).
Menurut Ferry, hasil survei terbaru Litbang Kompas yang memotret tingkat keterpilihan Perindo sebesar 4,1 persen itu memberikan gambaran penting bagi partainya. “Bahwa selama kurun waktu satu kuartal sejak Oktober 2022, Perindo bertahan di ruang 4%, ini sebagai bentuk militansi kelembagaan atas gagasan persatuan, kesejahteraan, dan moderasi kebangsaan yang kami usung secara konsisten,” ujarnya.
Dia mengatakan, Perindo juga konsisten dengan program gerobak Perindonya. “Ini perlu dicatat dalam ingatan publik, bahwa gerobak bukanlah semata-mata bentuk kepedulian bagi pelaku usaha super ultra mikro,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, bagi Perindo, gerobak merupakan simbol perjuangan politik ekonomi. Sebab, kata dia, gerobak merupakan instrumen rakyat paling elementer, paling sederhana.
Dia melanjutkan, masyarakat yang belum mampu menyewa kios kecil atau membeli motor bekas sekalipun, tetap istikamah menggunakan tenaga untuk berkeliling menjajakan dagangannya. “Ini menjadi simbol nyata bagi Perindo bahwa rencana kami ketika diberikan amanah yang cukup oleh rakyat pemilih untuk duduk di legislatif dan eksekutif kelak,” jelasnya.
Maka itu, dia menambahkan, perjuangan Perindo akan fokus pada ikhtiar kebijakan publik yang mendorong pembentukan etos kerja manusia Indonesia usia produktif untuk berkontribusi nyata bagi peningkatan produktivitas ekonomi nasional. “Itu dari sisi konsistensi falsafah perjuangan partai dan simbolisasinya,” kata dia.
Lebih lanjut dia mengatakan, dari sisi temuan-temuan Litbang Kompas lainnya, ada beberapa catatan krusial bagi Perindo, di antaranya adalah ternyata Perindo memiliki pemilih potensial sebesar 60 basis poin, dari pemilih tetap 22,4 dan pemilih tidak tetap 36,7, bahkan di atas Partai Gerindra yang 54,2 basis poin dengan elektabilitas 14,3%.
“Itu artinya baseline pemilih Perindo di 2019 tidak bergeser terlalu jauh dan menjadi modal politik yang signifikan untuk berpacu menembus lebih tinggi dari ambang batas 4%,” kata mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU ini.
Ferry menuturkan, popularitas Perindo juga sangat baik di urutan ke-7 di atas PKS, PPP, PKB yang merupakan partai parlemen dengan akseptabilitas yang bahkan lebih baik yaitu di urutan ke-5 di atas Nasdem dan PAN. Dia melanjutkan, sebagai instrumen pandu atau navigasi pertempuran elektoral Pemilu 2024, sudah tentu angka-angka baik ini adalah barometer fundamental bagi Perindo untuk memacu kerja-kerja kelembagaan dan pengusungan narasi politik agar bisa semakin luas diterima publik pemilih.
Dia menambahkan, modal politik terbesar yang menyenangkan bagi Perindo adalah bahwa pemilih partainya berada di posisi kedua sebagai pengguna media sosial yakni 42,8%, hanya terpaut sedikit di bawah Partai Demokrat yang 46,3%. Dengan Gerindra di bawah Perindo yang 40,5%. Menurut dia, hal tersebut menunjukkan bahwa Perindo adalah parpol yang paling siap untuk hidup dan eksis di dalam ekosistem demokrasi digital.
“Kami punya program penjaringan kandidat bacaleg terbuka lewat Konvensi Rakyat secara online dengan proses yang tidak mudah didalam sistem tersebut dan yang akan segera masuk ke tahap seleksi. Saat ini telah mencapai lebih dari 2.200 pendaftar,” tegasnya.
Di samping itu, kata dia, ada satu angka menarik juga dari Survei Kepemimpinan Nasional Litbang Kompas ini, yaitu ternyata pemilih Perindo yang mengonsumsi TV dan berita online hanya duduk di urutan ke-5 dan 7. Dia menilai hal itu berarti pimpinan partainya yang lekat sebagai pemilik MNC sebagai badan berita dengan outlet paling besar dan beragam di Indonesia, ternyata tidak menggunakan fasilitas yang melekat pada diri secara eksesif.
“Ini benar-benar memperlihatkan profesionalisme dan kemandirian Ketua Umum kami yang membedakan secara tegas antara kiprahnya di dunia parpol dengan usaha yang digelutinya,” tuturnya.
Kemudian, lanjut dia, tingkat popularitas dan akseptabilitas HT dalam survei itu berbanding lurus di urutan ke-5 setelah Megawati, Prabowo, AHY, dan Surya Paloh. Dia mengatakan, Ketua Umum Partai Perindo lebih populer dan diterima bahkan dibanding ketua umum partai Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan PKB.
“Artinya adalah publik melihat sosok Ketua Umum Partai Perindo sebagai seorang yang bisa menjadi inspirasi bagi kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masa depan Indonesia. Mungkin inilah tanda-tanda nyata bahwa politik di Indonesia akan segera berubah di mana harapan atas politik ekonomi kesejahteraan lebih dinanti dibandingkan hingar-bingar politik bicara tele-tele,” ujarnya.
Apalagi, ujar dia, salah satu pimpinan Partai Perindo, yaitu Ketua Harian Nasional TGB Zainul Majdi merupakan salah satu advokat moderasi kebangsaan terkuat di Indonesia. “Ulama besar nasional, Ketua Alumni Al Azhar Cairo di Indonesia, dan anggota dari Dewan Muslim Dunia tentu menjadi salah satu kekuatan Partai Perindo,” katanya.
Terakhir, dia mengatakan bahwa survei merupakan instrumen pandu atau navigator bagi setiap parpol dalam memasuki gelanggang kompetisi elektoral. Menurut dia, yang menjadi kerja utama, terpenting, dan paling fundamental adalah kerja kelembagaan pemenangan partai, kerja persuasi potensi pemilih para caleg di dapil, dan kerja membentuk narasi politik yang menjadi harapan setiap warga negaranya untuk memiliki Indonesia yang lebih baik di masa depan yang menggugah rasa dan logika publik untuk dapat mempercayakan amanahnya kepada partai-partai politik demi memperjuangkan kemajuan dan kesejahteraan umum.
“Catatan Litbang Kompas atas belum kuatnya narasi politik yang menjadi penyebab turun tipisnya Partai Perindo tentu menjadi masukan berharga bagi kami dan tentu kami sedang mempersiapkan narasi terbaik bagi cita-cita kita sebagai bangsa besar,” pungkasnya.
(rca)