Partai Perindo Raih 4,1 Persen, Ferry Kurnia Apresiasi Survei Terbaru Litbang Kompas
loading...
A
A
A
Lebih lanjut dia mengatakan, dari sisi temuan-temuan Litbang Kompas lainnya, ada beberapa catatan krusial bagi Perindo, di antaranya adalah ternyata Perindo memiliki pemilih potensial sebesar 60 basis poin, dari pemilih tetap 22,4 dan pemilih tidak tetap 36,7, bahkan di atas Partai Gerindra yang 54,2 basis poin dengan elektabilitas 14,3%.
“Itu artinya baseline pemilih Perindo di 2019 tidak bergeser terlalu jauh dan menjadi modal politik yang signifikan untuk berpacu menembus lebih tinggi dari ambang batas 4%,” kata mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU ini.
Ferry menuturkan, popularitas Perindo juga sangat baik di urutan ke-7 di atas PKS, PPP, PKB yang merupakan partai parlemen dengan akseptabilitas yang bahkan lebih baik yaitu di urutan ke-5 di atas Nasdem dan PAN. Dia melanjutkan, sebagai instrumen pandu atau navigasi pertempuran elektoral Pemilu 2024, sudah tentu angka-angka baik ini adalah barometer fundamental bagi Perindo untuk memacu kerja-kerja kelembagaan dan pengusungan narasi politik agar bisa semakin luas diterima publik pemilih.
Dia menambahkan, modal politik terbesar yang menyenangkan bagi Perindo adalah bahwa pemilih partainya berada di posisi kedua sebagai pengguna media sosial yakni 42,8%, hanya terpaut sedikit di bawah Partai Demokrat yang 46,3%. Dengan Gerindra di bawah Perindo yang 40,5%. Menurut dia, hal tersebut menunjukkan bahwa Perindo adalah parpol yang paling siap untuk hidup dan eksis di dalam ekosistem demokrasi digital.
“Kami punya program penjaringan kandidat bacaleg terbuka lewat Konvensi Rakyat secara online dengan proses yang tidak mudah didalam sistem tersebut dan yang akan segera masuk ke tahap seleksi. Saat ini telah mencapai lebih dari 2.200 pendaftar,” tegasnya.
Di samping itu, kata dia, ada satu angka menarik juga dari Survei Kepemimpinan Nasional Litbang Kompas ini, yaitu ternyata pemilih Perindo yang mengonsumsi TV dan berita online hanya duduk di urutan ke-5 dan 7. Dia menilai hal itu berarti pimpinan partainya yang lekat sebagai pemilik MNC sebagai badan berita dengan outlet paling besar dan beragam di Indonesia, ternyata tidak menggunakan fasilitas yang melekat pada diri secara eksesif.
“Ini benar-benar memperlihatkan profesionalisme dan kemandirian Ketua Umum kami yang membedakan secara tegas antara kiprahnya di dunia parpol dengan usaha yang digelutinya,” tuturnya.
Kemudian, lanjut dia, tingkat popularitas dan akseptabilitas HT dalam survei itu berbanding lurus di urutan ke-5 setelah Megawati, Prabowo, AHY, dan Surya Paloh. Dia mengatakan, Ketua Umum Partai Perindo lebih populer dan diterima bahkan dibanding ketua umum partai Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan PKB.
“Artinya adalah publik melihat sosok Ketua Umum Partai Perindo sebagai seorang yang bisa menjadi inspirasi bagi kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masa depan Indonesia. Mungkin inilah tanda-tanda nyata bahwa politik di Indonesia akan segera berubah di mana harapan atas politik ekonomi kesejahteraan lebih dinanti dibandingkan hingar-bingar politik bicara tele-tele,” ujarnya.
Apalagi, ujar dia, salah satu pimpinan Partai Perindo, yaitu Ketua Harian Nasional TGB Zainul Majdi merupakan salah satu advokat moderasi kebangsaan terkuat di Indonesia. “Ulama besar nasional, Ketua Alumni Al Azhar Cairo di Indonesia, dan anggota dari Dewan Muslim Dunia tentu menjadi salah satu kekuatan Partai Perindo,” katanya.
“Itu artinya baseline pemilih Perindo di 2019 tidak bergeser terlalu jauh dan menjadi modal politik yang signifikan untuk berpacu menembus lebih tinggi dari ambang batas 4%,” kata mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU ini.
Ferry menuturkan, popularitas Perindo juga sangat baik di urutan ke-7 di atas PKS, PPP, PKB yang merupakan partai parlemen dengan akseptabilitas yang bahkan lebih baik yaitu di urutan ke-5 di atas Nasdem dan PAN. Dia melanjutkan, sebagai instrumen pandu atau navigasi pertempuran elektoral Pemilu 2024, sudah tentu angka-angka baik ini adalah barometer fundamental bagi Perindo untuk memacu kerja-kerja kelembagaan dan pengusungan narasi politik agar bisa semakin luas diterima publik pemilih.
Dia menambahkan, modal politik terbesar yang menyenangkan bagi Perindo adalah bahwa pemilih partainya berada di posisi kedua sebagai pengguna media sosial yakni 42,8%, hanya terpaut sedikit di bawah Partai Demokrat yang 46,3%. Dengan Gerindra di bawah Perindo yang 40,5%. Menurut dia, hal tersebut menunjukkan bahwa Perindo adalah parpol yang paling siap untuk hidup dan eksis di dalam ekosistem demokrasi digital.
“Kami punya program penjaringan kandidat bacaleg terbuka lewat Konvensi Rakyat secara online dengan proses yang tidak mudah didalam sistem tersebut dan yang akan segera masuk ke tahap seleksi. Saat ini telah mencapai lebih dari 2.200 pendaftar,” tegasnya.
Di samping itu, kata dia, ada satu angka menarik juga dari Survei Kepemimpinan Nasional Litbang Kompas ini, yaitu ternyata pemilih Perindo yang mengonsumsi TV dan berita online hanya duduk di urutan ke-5 dan 7. Dia menilai hal itu berarti pimpinan partainya yang lekat sebagai pemilik MNC sebagai badan berita dengan outlet paling besar dan beragam di Indonesia, ternyata tidak menggunakan fasilitas yang melekat pada diri secara eksesif.
“Ini benar-benar memperlihatkan profesionalisme dan kemandirian Ketua Umum kami yang membedakan secara tegas antara kiprahnya di dunia parpol dengan usaha yang digelutinya,” tuturnya.
Kemudian, lanjut dia, tingkat popularitas dan akseptabilitas HT dalam survei itu berbanding lurus di urutan ke-5 setelah Megawati, Prabowo, AHY, dan Surya Paloh. Dia mengatakan, Ketua Umum Partai Perindo lebih populer dan diterima bahkan dibanding ketua umum partai Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan PKB.
“Artinya adalah publik melihat sosok Ketua Umum Partai Perindo sebagai seorang yang bisa menjadi inspirasi bagi kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masa depan Indonesia. Mungkin inilah tanda-tanda nyata bahwa politik di Indonesia akan segera berubah di mana harapan atas politik ekonomi kesejahteraan lebih dinanti dibandingkan hingar-bingar politik bicara tele-tele,” ujarnya.
Apalagi, ujar dia, salah satu pimpinan Partai Perindo, yaitu Ketua Harian Nasional TGB Zainul Majdi merupakan salah satu advokat moderasi kebangsaan terkuat di Indonesia. “Ulama besar nasional, Ketua Alumni Al Azhar Cairo di Indonesia, dan anggota dari Dewan Muslim Dunia tentu menjadi salah satu kekuatan Partai Perindo,” katanya.