Bisa Picu Keresahan Publik, Wapres Wanti-wanti Polri Jauhi Skandal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mewanti-wanti Polri agar menjauhi skandal. Sebab, kata dia, setiap skandal yang timbul dari tubuh institusi kepolisian di negara mana pun pasti akan memicu keresahan, protes, dan agitasi publik.
“Saya berharap Polri terus membangun interaksi positif dengan masyarakat,” tegas Wapres dalam sambutannya pada acara pemberian Anugerah Penghargaan Hasil Pemantauan dan Evaluasi Kinerja PPP dan Pembangunan Zona Integritas di Lingkungan Polri 2022 di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (21/2/2023).
Berdasarkan mandat itu, dia meminta Polri harus menjaga keamanan dan ketertiban, menegakkan hukum, serta mengayomi dan melayani masyarakat. Pasalnya, Polri tidak dapat terlepas dari peran dan partisipasi publik dalam melaksanakan tugas-tugas mulia tersebut.
Publik memberikan legitimasi kepada Polri. Lebih lanjut dia mengatakan publik menjadi mata pengawas Polri agar terus menjadi institusi yang transparan dan akuntabel. “Publik pula yang membantu kelancaran kerja Polri,” imbuhnya.
Terlebih, lanjut dia, penyelenggara negara semakin sulit untuk bersembunyi dari penilaian publik dengan kemunculan media sosial (medsos). Hal tersebut diminta menjadi dorongan untuk mempercepat reformasi institusi, bukan justru membuat Polri gentar.
“Mata publik yang awas terhadap kinerja Polri menjadi penanda hubungan yang erat antara Polri dan masyarakat,” pungkasnya.
“Saya berharap Polri terus membangun interaksi positif dengan masyarakat,” tegas Wapres dalam sambutannya pada acara pemberian Anugerah Penghargaan Hasil Pemantauan dan Evaluasi Kinerja PPP dan Pembangunan Zona Integritas di Lingkungan Polri 2022 di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (21/2/2023).
Berdasarkan mandat itu, dia meminta Polri harus menjaga keamanan dan ketertiban, menegakkan hukum, serta mengayomi dan melayani masyarakat. Pasalnya, Polri tidak dapat terlepas dari peran dan partisipasi publik dalam melaksanakan tugas-tugas mulia tersebut.
Publik memberikan legitimasi kepada Polri. Lebih lanjut dia mengatakan publik menjadi mata pengawas Polri agar terus menjadi institusi yang transparan dan akuntabel. “Publik pula yang membantu kelancaran kerja Polri,” imbuhnya.
Terlebih, lanjut dia, penyelenggara negara semakin sulit untuk bersembunyi dari penilaian publik dengan kemunculan media sosial (medsos). Hal tersebut diminta menjadi dorongan untuk mempercepat reformasi institusi, bukan justru membuat Polri gentar.
“Mata publik yang awas terhadap kinerja Polri menjadi penanda hubungan yang erat antara Polri dan masyarakat,” pungkasnya.
(rca)