Minta Prajurit Tak Berlebihan Pakai Medsos, Panglima TNI: Promosi Kebaikan Saja
loading...
A
A
A
JAKARTA - Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono meminta para prajurit termasuk perempuan TNI bijak, dan tidak berlebihan dalam menggunakan media sosial (medsos). Panglima TNI mengatakan, prajuritnya harus bisa memperhatikan etika, dan menjaga nama baik institusi maupun perorangan.
Medsos kata Panglima TNI, bisa digunakan untuk hal positif, seperti mempromosikan kebaikan, dan menunjukkan peran positif.
"Tidak usah berlebihan, promosikanlah kebaikan dan peran yang positif jangan aneh-aneh apalagi sampai memalukan institusi dan perorangan," kata Panglima TNI saat memimpin apel olahraga bersama dengan perempuan TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (16/2/2023).
Baca juga: Panglima TNI Yudo Margono Siapkan Pasukan Tambahan di Papua
Lebih lanjut Laksamana Yudo menekankan, agar prajurit wanita untuk bisa menjaga kepercayaan masyarakat terhadap TNI. Peran perempuan TNI, kata Yudo, harus nyata karena memiliki hak yang sama dengan prajurit laki-laki. Termasuk dalam menjaga keamanan dan kepercayaan.
"Tingkat elektabilitas kepercayaan masyarakat kepada TNI sangat tinggi, mohon dijaga," ucap Panglima TNI.
Untuk diketahui, TNI menempati posisi pertama dalam survei terkait kepercayaan publik yang dilakukan oleh Lembaga survei Indikator Politik Indonesia . Hasil survei ini disampaikan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis secara virtual, Senin (8/2/2021).
Survei yang dilakukan pada 1-3 Februari 2021 ini menggunakan metode simple random sampling. Ada 1.200 responden yang dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada Maret 2018-Maret 2020.
Survei dilakukan melalui kontak telepon mengingat saat ini sedang pandemi Covid-19. Margin of error dari survei ini sekitar ±2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Dari hasil survei itu, TNI mendapatkan 89,9% kepercayaan publik mengungguli lembaga negara lain, seperti presiden, KPK, DPR, maupun Polri. Berikut ini hasil survei kepercayaan publik oleh Indikator Politik Indonesia.
Medsos kata Panglima TNI, bisa digunakan untuk hal positif, seperti mempromosikan kebaikan, dan menunjukkan peran positif.
"Tidak usah berlebihan, promosikanlah kebaikan dan peran yang positif jangan aneh-aneh apalagi sampai memalukan institusi dan perorangan," kata Panglima TNI saat memimpin apel olahraga bersama dengan perempuan TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (16/2/2023).
Baca juga: Panglima TNI Yudo Margono Siapkan Pasukan Tambahan di Papua
Lebih lanjut Laksamana Yudo menekankan, agar prajurit wanita untuk bisa menjaga kepercayaan masyarakat terhadap TNI. Peran perempuan TNI, kata Yudo, harus nyata karena memiliki hak yang sama dengan prajurit laki-laki. Termasuk dalam menjaga keamanan dan kepercayaan.
"Tingkat elektabilitas kepercayaan masyarakat kepada TNI sangat tinggi, mohon dijaga," ucap Panglima TNI.
Untuk diketahui, TNI menempati posisi pertama dalam survei terkait kepercayaan publik yang dilakukan oleh Lembaga survei Indikator Politik Indonesia . Hasil survei ini disampaikan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis secara virtual, Senin (8/2/2021).
Survei yang dilakukan pada 1-3 Februari 2021 ini menggunakan metode simple random sampling. Ada 1.200 responden yang dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada Maret 2018-Maret 2020.
Survei dilakukan melalui kontak telepon mengingat saat ini sedang pandemi Covid-19. Margin of error dari survei ini sekitar ±2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Dari hasil survei itu, TNI mendapatkan 89,9% kepercayaan publik mengungguli lembaga negara lain, seperti presiden, KPK, DPR, maupun Polri. Berikut ini hasil survei kepercayaan publik oleh Indikator Politik Indonesia.