Erwin Aksa Ngaku Namanya Dicatut dalam Surat Pernyataan Utang Anies ke Sandi

Minggu, 12 Februari 2023 - 17:11 WIB
loading...
Erwin Aksa Ngaku Namanya Dicatut dalam Surat Pernyataan Utang Anies ke Sandi
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Erwin Aksa mengaku dicatut namanya dalam surat pernyataan utang Anies Baswedan yang beredar luas di media sosial. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Erwin Aksa mengaku dicatut namanya dalam surat pernyataan utang Anies Baswedan yang beredar luas di media sosial. Dalam surat itu, Erwin disebut sebagai pihak penjamin.

Surat yang menghebohkan itu berisi pengakuan utang Anies Baswedan sebesar Rp92 miliar untuk keperluan Pilkada DKI 2017. Angka itu akumulasi dari tiga kali pinjaman masing-masing Rp20 miliar, Rp30 miliar, dan Rp42 miliar.

Ketika dikonfirmasi MNC Portal Indonesia, Erwin Aksa mengaku tak mengetahui jumlah utang Anies Baswedan ke Sandiaga Uno sebesar Rp92 miliar. "Saya nggak pernah tahu ini 92 (utang Rp92 miliar), baru tahu juga, nama saya pun dicatut," katanya, Minggu, (12/2/2023).



Erwin mengaku tidak pernah memegang langsung surat perjanjian asli antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Namun, ia memastikan surat perjanjian itu tidak seperti yang beredar.

"Saya engga pernah pegang aslinya dan bukan itu yang saya lihat," katanya.

Untuk diketahui, media sosial dihebohkan dengan beredarnya surat pernyataan pengakuan utang Anies Baswedan ke Sandiaga Uno. Di dalamnya tertulis, Anies meminjam uang dengan total Rp92 Miliar kepada Sandiaga Uno untuk dana kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017.

Tercantum dalam surat pernyataan itu dibuat pada 9 Maret 2017 dan ditandatangani oleh Anies Baswedan di atas materai 6000. Tertulis nama Erwin Aksa dalam surat itu sebagai pihak penjamin.

Terdapat tujuh poin dalam surat yang dilengkapi identitas Anies Baswedan seperti tempat, tanggal lahir, alamat, dan nomor KTP.

Baca juga: Beredar Surat Perjanjian Anies dan Sandi, Erwin Aksa: Bukan Itu yang Saya Lihat

Sementara itu, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan mengenai polemik utang saat menjadi tamu di Podcast Marry Riana, Sabtu (11/2/2023).

"Kenapa kalau kalah malah bayar? Kalau kalah, maka saya akan berada di luar pemerintahan, maka di situ saya cari uang untuk mengembalikan (uangnya) saya mulai bisnis mungkin, saya usaha apa pun supaya (dapat) mengembalikan," ujar Anies.

Sedangkan jika terpilih, kata Anies, ia tidak membayar utang tersebut dengan uang. Melainkan, dengan perubahan, dengan cara agar Jakarta menjadi kota yang maju dan sejahtera. "Sebaliknya bila kalah maka saya di luar pemerintahan, sah dong cari uangnya, usaha. Tapi begitu menang saya dari pemerintahan malah tidak usah, justru itulah dukungan Anda untuk Jakarta lebih baik," paparnya.

Anies ingin mereka yang ingin berkontestasi di dunia di pemerintahan mengikuti rekam jejaknya. Hal ini, agar para pejabat fokus membangun daerahnya bukan malah mencari cara untuk bisa mengembalikan uang kampanye.

"Saya berharap pola ini menjadi bahan referensi untuk dipikirkan bahwa mendukung itu untuk perubahan bukan mendukung sebagai investasi untuk nanti dikembalikan dalam bentuk privilege-privilege," katanya.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1151 seconds (0.1#10.140)