MUI Dorong Umat Islam Indonesia Jalin Hubungan Lebih Intens dengan Muslim Ukraina

Sabtu, 11 Februari 2023 - 09:53 WIB
loading...
MUI Dorong Umat Islam Indonesia Jalin Hubungan Lebih Intens dengan Muslim Ukraina
Wakil Sekretaris Jenderal MUI Arif Fahruddin dan Alim Aliev melakukan pertemuan dengan jurnalis muslim Tatar Krimea, aktivis HAM sekaligus Wakil Direktur Jenderal Institut Ukraina di kantor pusat MUI, Jakarta, Jumat (10/2/2023). Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) Arif Fahruddin dan Alim Aliev melakukan pertemuan dengan jurnalis muslim Tatar Krimea, aktivis HAM sekaligus Wakil Direktur Jenderal Institut Ukraina di kantor pusat MUI, Jakarta, Jumat (10/2/2023). Dalam pertemuan itu, MUI bakal mendorong organisasi masyarakat Islam di Indonesia untuk lebih giat dengan umat muslim Tatar Krimea di Ukraina yang mengalami penderitaan akibat penjajahan Rusia sejak 2014.

Wakil Sekretaris Jenderal MUI Arif Fahruddin mengatakan, organisasi Islam di Indonesia seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah dapat berperan lebih besar mendorong terwujudnya perdamaian bagi masyarakat muslim Tatar Krimea. “Saya mencontohkan bagaimana peran aktif Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah dalam dialog mewujudkan perdamaian antarkelompok muslim di Afghanistan. MUI akan mengomunikasikan hal ini demi perdamaian umat muslim Tatar Krimea,” katanya.

Dalam kunjungan ke MUI, Alim Aliev menuturkan tentang sejarah Islam di Ukraina, menjelaskan bagaimana orang-orang Tatar Krimea Islam datang ke Krimea, semenanjung selatan Ukraina pada abad ke-13 dan menjadi kelompok masyarakat Ukraina. Saat ini ada sekitar satu juta muslim yang tinggal di Ukraina.





Sejak abad ke-18, ketika Rusia pertama kali menduduki Krimea, pemerintah Moskow dengan baju Uni Soviet telah menganiaya umat Islam. Selama pendudukan Rusia sejak 2014, pasukan keamanan mereka telah menekan budaya muslim dan memenjarakan serta membunuh banyak orang Tatar Krimea.

Kegiatan ibadah umat muslim dipersulit, tidak sedikit Al-Qur’an yang dibakar aparat Rusia. Bahkan pada 2016, mereka melarang majilis orang Tatar Krimea. Sejumlah tokoh muslim Krimea Tatar juga masih dipenjara maupun hilang.

“Saya adalah bukti penjajahan Rusia membuat keluarga kami tercerai berai. Saya terpaksa tinggal di Kiev, sementara orang tua saya di wilayah Krimea. Hingga kini saya tidak bisa masuk ke wilayah yang dikuasai Rusia,” tuturnya.

Dia merespons penuturan Arif Fahruddin yang mengaku prihatin sehingga berjanji untuk berbicara dengan anggota MUI tentang bagaimana mereka dapat lebih mendukung Tatar Krimea dalam perjuangan mereka untuk kebebasan. “Jika kita mendukung perjuangan rakyat Palestina, bagaimana mungkin kita tidak melakukan hal yang sama untuk saudara-saudara kita di Ukraina,” katanya.

Aliev menjelaskan bagaimana muslim Ukrania sangat ingin bekerja lebih dekat dengan muslim Indonesia karena Rusia yang telah menyebabkan begitu banyak penderitaan bagi umat Islam menyebarkan propaganda bahwa mereka adalah teman Islam, tetapi mereka membunuh umat muslim di Chechnya, Suriah, dan Ukraina.

Pada akhir pembicaraan tersebut, Arif Fahruddin dan Alim Aliev menjelaskan bagaimana MUI dapat mendukung platform Krimea, sebuah inisiatif diplomatik pemerintah Ukraina untuk meningkatkan efektivitas tanggapan internasional terhadap pendudukan Krimea yang sedang berlangsung. “MUI akan berupaya membangun gerakan solidaritas di seluruh Indonesia untuk mendukung saudara-saudara muslim kita di Ukraina dan membantu mereka memenangkan kebebasan mereka dari Rusia,” ujar Fahruddin.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1444 seconds (0.1#10.140)