Banyak Keluarga Ngutang 'Kanan Kiri' demi Bertahan Hidup saat Corona

Rabu, 15 Juli 2020 - 16:28 WIB
loading...
Banyak Keluarga Ngutang Kanan Kiri demi Bertahan Hidup saat Corona
Seorang warga melintas di dinding bergambar mural bertema Covid-19 di Kota Depok, Jawa Barat, Jumat 17 April 2020. Warga membuat mural tersebut mengedukasi masyarakat sekitar agar lebih waspada pada penyebaran virus Corona. Foto/ SINDOnews/Yorri Farli
A A A
JAKARTA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengungkapkan banyak keluarga yang sudah menjual barang berharga dan berutang kepada orang lain demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari di masa pandemi Corona (Covid-19).

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan terhadap 22.400 keluarga secara virtual, sebanyak 50% dari responden yag mengaku sudah menjual barang berharganya, seperti perhiasan.

"Sebanyak 19,8 persen sudah berutang kanan kiri," kata Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo dalam diskusi Polemik Trijaya, MNC Trijaya, Rabu (14/7/2020).

Menurut Hasto, dampak pandemi Corona terhadap ekonomi keluarga merupakan salah satu yang harus dicermati.

"Saya kira hal-hal ini harus diwaspadai," tandasnya. (Baca juga: Nestapa Tenaga Kesehatan, Garda Terdepan tapi Terabaikan)

Kendati demikian, BKKBN menemukan fakta dari survei itu yang menunjukkan sebanyak 97,7% pasangan suami istri bisa menerima kondisi akibat pandemi. Sebanyak 98% suami istri saling menguatkan.

"Sebanya, 78 persen berhemat pada masa pandemi," katanya.

Hasto juga menemukan fakta menarik keluarga selama pandemi Corona. Ditemukan fakta sebanyak 2,5% keluarga yang diliputi suasana konflik alias sering marah-marah.

Dia juga memperkirakan kondisi tersebut bisa menyumbang angka perceraian pada tahun ini. Meskipun diakui angka perceraian selalu tinggi setiap tahun.

"Kalau berbicara perceraian, sebelum Covid sudah besar. Setiap tahun cenderung naik. Ketika ada Covid, patut diduga akan naik, yaitu dari 2,5 persen dari yang marah-marah dan menimbulkan konflik," tuturnya.
(dam)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5090 seconds (0.1#10.140)