Ancam Reshuffle Kabinet, Kalau Bukan Marah, Apa Pak Jokowi?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyatakan tak akan segan-segan membubarkan lembaga dan melakukan reshuffel kabinet lantaran melihat kinerja para pembantunya dalam menghadapi pandemi virus corona jenis baru, COVID-19. Namun, belakangan Jokowi membantah dirinya marah-marah, apa yang disampaikan bertujuan agar para menteri bekerja lebih keras.
Analis politik asal Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin meragukan bantahan dari Jokowi tersebut. Sebab dia melihat ekpresi Presiden tampak sedang marah kepada para pembantunya tersebut.
"Kalau mengancam reshuffle dan membubarkan lembaga itu bukan marah-marah, itu apa? Publik menilai bahwa pidato tersebut dengan jelas mengekspresikan kemarahan tersebut kepada para menterinya," kata Ujang saat dihubungi SINDOnews, Rabu (15/7/2020). ( )
Menurut Ujang, sebenarnya hak Jokowi untuk marah karena dia presidennya. Dia pula yang membawahi para menteri yang diangkatnya. Wajar juga jika Jokowi marah karena para menterinya banyak yang bekerja di bawah standar atau minus.
Sementara terkait bantahan marah-marah dari Jokowi itu hal yang lumrah. Sebab, Jokowi juga seorang politikus yang memang terkadang tidak bisa ditebak, kondisi sedang marah atau tidak.
"Bantahan tersebut sesungguhnya menyiratkan bahwa Jokowi marah-marah. Marah-marahnya positif. Karena untuk memacu dan memicu kinerja menteri agar lebih baik lagi," katanya.( )
Analis politik asal Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin meragukan bantahan dari Jokowi tersebut. Sebab dia melihat ekpresi Presiden tampak sedang marah kepada para pembantunya tersebut.
"Kalau mengancam reshuffle dan membubarkan lembaga itu bukan marah-marah, itu apa? Publik menilai bahwa pidato tersebut dengan jelas mengekspresikan kemarahan tersebut kepada para menterinya," kata Ujang saat dihubungi SINDOnews, Rabu (15/7/2020). ( )
Menurut Ujang, sebenarnya hak Jokowi untuk marah karena dia presidennya. Dia pula yang membawahi para menteri yang diangkatnya. Wajar juga jika Jokowi marah karena para menterinya banyak yang bekerja di bawah standar atau minus.
Sementara terkait bantahan marah-marah dari Jokowi itu hal yang lumrah. Sebab, Jokowi juga seorang politikus yang memang terkadang tidak bisa ditebak, kondisi sedang marah atau tidak.
"Bantahan tersebut sesungguhnya menyiratkan bahwa Jokowi marah-marah. Marah-marahnya positif. Karena untuk memacu dan memicu kinerja menteri agar lebih baik lagi," katanya.( )
(abd)